TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) merupakan perintah dari Presiden Prabowo Subianto. Tapi Hasan tak menjawab saat dikonfirmasi mengenai kesiapan Prabowo untuk menerima posisi Ketua Dewan Pembina GSN.
“Yang jelas GSN atas perintahnya Pak Prabowo. Kalau apa jabatannya Pak Prabowo, tanya Bang Rosan (Rosan Roeslani) karena Ketuanya Bang Rosan,” kata Hasan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 30 Oktober.
Adapun Rosan Roeslani memastikan bahwa GSN akan dideklarasikan pada akhir pekan ini. Sesuai rencana, Rosan akan menjabat Ketua GSN. Rosan adalah Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada pemilihan presiden 2024.
“Ya, hari Sabtu, (dideklarasikan),” kata Menteri Investasi dan Hilirisasi ini di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Oktober 2024.
Rosan enggan berkomentar saat diminta keterangan lebih lanjut mengenai GSN, termasuk posisi Prabowo Subianto dalam struktur organisasi tersebut.
GSN merupakan jaringan organisasi yang pernah diusulkan oleh Prabowo sebagai wujud transformasi Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran. Saat di acara buka puasa bersama TKN di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan pada 25 Maret 2024, Prabowo mengusulkan agar GSN dibentuk sebagai paguyuban yang terdiri dari semua suku, agama, ras, dan daerah. “Semua kalangan bersatu menuju Indonesia emas,” kata Prabowo.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal GSN Bobby Gafur Umar mengatakan deklarasi dan pengukuhan GSN akan digelar di Indonesia Arena, Jakarta akhir pekan ini. Ia mengatakan Rosan akan menjabat sebagai Ketua Umum GSN dan Prabowo akan menjadi Ketua Dewan Pembina GSN.
Bobby mengatakan deklarasi tersebut diperkirakan akan dihadiri sekitar 20 ribu undangan yang berasal dari seluruh Indonesia. “(Yang akan hadir) seluruh komponen bangsa yang diundang, dan seluruh relawan, simpatisan, komunitas yang mendukung GSN,” kata Bobby saat konferensi pers di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa lalu.
Hanin Marwah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor : Politik Balas Budi Kabinet Prabowo