TEMPO.CO, Jakarta - Kejagung menetapkan Tom Lembong menjadi tersangka dalam kasus impor gula. Tom Lembong diduga terlibat dalam pemberian izin importir gula kristal mentah sebanyak 105 ribu ton yang merugikan negara sekitar Rp400 miliar
“Saudara TTL diduga memberikan izin impor gula kristal mentah 105 ribu ton kepada PT AP yang kemudian gula kristal mentah tersebut diolah menjadi gula kristal putih,” kata Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, pada 29 Oktober 2024.
Abdul mengatakan pihaknya telah bekerja dan menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka sesuai dengan prosedur yang berlaku. Saat penyidik telah menemukan bukti yang utuh terkait suatu kasus, tidak ada proses pilah-pilih dalam penetapan tersangka.
Abdul mengatakan, tidak ada politisasi dalam penetapan tersangka terhadap Tom Lembong karena sudah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Abdul juga mengatakan, ketika penyidik telah menemukan bukti yang utuh terkait suatu kasus, maka tidak ada proses pilah-pilih dalam penetapan tersangka.
“Siapa pun pelakunya, ketika ditemukan bukti yang utuh, maka penyidik akan menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka,” ujar Abdul.
Sebelumnya, Tom Lembong terkenal memiliki hubungan dekat dengan Anies Baswedan, terutama dalam Pilpres 2024 yang ditunjuk menjadi Co-Captain Timnas AMIN.
Kedekatan Tom Lembong dengan Anies Baswedan
Setelah menjadi bagian dalam pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Perdagangan (2015) dan Kepala BKPM (2016), nama Tom menghilang dari daftar pembantu Jokowi. Lalu, pada 2021, namanya muncul lagi kala Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, merombak jajaran komisaris dan direksi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA). Tom ditunjuk sebagai Komisaris Utama karena dinilai kompeten memberikan jejaring yang luas untuk investasi pengembangan usaha Ancol. Sejak itu, Tom tampak dekat dengan Anies.
Pada Juni 2022, Majalah Tempo melaporkan, Tom sudah menjadi bagian dari ring satu Anies sejak dua tahun sebelumnya. Bahkan, Anies rajin memperkenalkan Tom sebagai anggota tim Komite Investasi Jakarta ketika hadir dalam berbagai forum diskusi di luar negeri. Kemudian, ketika Anies santer disebut akan maju di pilpres 2024, Tom sudah mempersiapkan dukungannya. Ia juga semakin intens memberi masukan dan merumuskan kebijakan di bidang ekonomi.
Lalu, pada 14 November 2023, Tom resmi menjadi Co-captain Timnas AMIN bersama belasan pengurus lainnya. Pada program acara televisi swasta, ia menyampaikan alasan mendukung Anies karena sudah sangat kenal karakter capres nomor urut 01 ini secara mendalam.
Sebenarnya, Tom dan Anies memang sudah kenal lama sejak 2005 yang diungkapkan dalam podcast di YouTube @HENDRI OFFICIAL.
“Saya kenal Anies sekitar 2005. Jadi lebih dari 18 tahun yang lalu, waktu beliau baru pulang dari kuliah di Amerika. Dan seperti diceritakan Pak Anies juga, begitu ketemu langsung klop, langsung nyambung, satu frekuensi, satu visi. Banyak kecocokan,” jelasnya.
Tom dan Anies juga menjalin kedekatan secara pribadi. Di luar pekerjaannya, keluarga mereka saling mengenal dekat, termasuk istri dan anak. Selain itu, mereka juga menjalin kedekatan tanpa menyinggung perbedaan latar belakang agama dan etnis.
Kedekatan Tom dan Anies semakin terlihat publik ketika Pilpres 2024. Tom sebagai Co-Captain Timnas AMIN kerap melakukan siaran langsung atau live TikTok bersama Anies. Bahkan, mereka kerap menjawab pertanyaan unik dari para penonton. Pada 6 Januari 2024, mereka melakukan live TikTok dan ada netizen yang menanyakan soal skincare atau perawatan kulit. Lalu, pada 21 Januari 2024, mereka kembali melakukan live TikTok yang membahas tentang pernikahan dan mapan.
Kemudian, pada 22 Januari 2024, Tom Lembong serta Anies Baswedan juga melakukan live TikTok dan kembali mendapatkan permintaan unik dari netizen. Salah satu netizen menyuruh Tom untuk menyebutkan rawr, tetapi tidak dilakukannya karena tidak sanggup. Dari live ini, kedekatan Tom dan Anies semakin terlihat sangat akrab.
RACHEL FARAHDIBA R | DINDA SHABRINA | HENDRIK KHOIRUL MUHID | INTAN SETIAWANTY
Pilihan Editor: Kejagung Sebut Kasus Tom Lembong Bukan Politisasi, Apa Kasus yang Menjerat Eks Tim Sukses Anies Baswedan-Cak Imin Ini