TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, mengatakan Presiden Prabowo Subianto ingin kemiskinan ditekan habis. Karena itu perlu diketahui data sebenarnya soal angka kemiskinan di Indonesia, sehingga program pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran.
“Pak Prabowo menginginkan agar kemiskinan ditekan habis. Tapi kita ingin mengetahui berapa sebenarnya bisa kita sepakati angka kemiskinan yang memang harus dientaskan,” kata Budiman Sudjatmiko di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu 30 Oktober 2024.
Budiman mengatakan, dirinya memiliki target untuk mengintegrasikan berbagai macam data kementerian dan lembaga sehingga ada data tunggal kemiskinan. Data itu penting supaya tidak ada tumpang tindih data.
Sejauh ini, Budiman sudah melihat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola Kemensos. Data itu, menurut Budiman, memiliki kelebihan pemutakhiran data yang dilakukan tiap 24 jam. Ia juga membandingkan data kemiskinan yang ada dalam Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Bappenas. Data dari Bappenas dinilai memiliki kelebihan dari sisi detailnya.
Budiman ingin melihat gambaran kedua jenis data itu sehingga menjadi sebuah data kemiskinan terpadu. Menurut Budiman, integrasi data penting untuk melihat data akurat kelompok miskin, miskin, dan rentan miskin. Sehingga, kata Budiman, subsidi yang diberikan bisa lebih tepat sasaran.
Selain integrasi data, Budiman mengatakan, lembaganya akan menyusun rencana induk program pengentasan kemiskinan. Dari rencana itu, akan ada Indikator Kinerja Utama (KPI). KPI itu akan digunakan oleh kementerian dan lembaga untuk mengukur dampak kebijakan terhadap pengurangan kemiskinan atau mencegah kemiskinan baru.
“KPI ini untuk mengurai kemiskinan dan dikurangi jumlahnya. Lalu mencegah penambahan kelompok miskin baru yang rntan itu,” kata Budiman.
Budiman mengatakan, KPI itu akan dikonsultasikan dan dilaporkan kepada presiden. Budiman akan menyampaikannya dalam rapat dengan para menteri. Menurut Budiman, hal itu penting karena Prabowo ingin mengurai kemiskinan bahkan membuat nol kemiskinan,” kata Budiman.
Dalam pidato perdananya sebagai presiden, Prabowo menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan menjadi salah satu prioritas utama pemerintahannya. Ia menyadari bahwa masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan dan belum sepenuhnya menikmati hasil dari pembangunan. Namun, ia optimistis bahwa pemerintahannya akan mampu mengatasi masalah kemiskinan ini secara menyeluruh.
“Kita percaya dan yakin kita punya kekuatan menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Ini sasaran berat, bahkan banyak yang mengatakan ini sesuatu yang tidak mungkin,” ujar Prabowo dalam pidatonya di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, pada 20 Oktober 2024.
Daniel A Fajri berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan Editor: Prabowo Subianto Bayar Retret Kabinet Merah Putih dengan Uang Pribadi, Ini Artinya