Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

image-gnews
Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock
Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental di tempat kerja. Hal tersebut selaras dengan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024 yang jatuh pada tanggal 10 Oktober dengan tema ‘Saatnya Prioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja’.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2018 menunjukkan terdapat 6,3 persen pegawai swasta dan 3,9 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengidap gangguan mental emosional. Kemudian, ada 4,3 persen pegawai swasta dan 2,4 persen ASN yang mengidap depresi. Berangkat dari data tersebut, Imran menyimpulkan bahwa kesehatan mental pekerja perlu menjadi perhatian bersama.

Menurut Imran, organisasi atau perusahaan juga bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pekerjanya. “Artinya di sini bagaimana leadership-nya, bagaimana pengaturan jam kerjanya, bagaimana interaksi antara pimpinan dengan tim kerjanya, maupun antar anggota timnya,” kata Imran dalam acara temu media Kementerian Kesehatan di Kuningan, Jakarta, pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Sementara itu, dr. Palupi Agustina membeberkan beberapa faktor yang bisa menyebabkan stres di kalangan pekerja. Salah satunya yaitu ketidakjelasan peran di tempat kerja. “Ketidakjelasan di tempat kita bekerja itu ada kaitannya dengan posisi kerja kita saat ini tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, atau tempat kita bekerja saat ini belum punya manajerial yang oke,” jelasnya.

Dalam pemaparannya, Imran juga menjelaskan dampak masalah kesehatan mental yang bisa menjalar ke mana-mana; mulai dari gangguan medis yang diidap pekerja, performa pekerja, hingga kondisi organisasi atau perusahaan itu sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau banyak staff yang terganggu mentalnya, maka produktivisasnya akan turun. Kemudian kepuasan kerja juga akan menurun, terus juga sering berganti atau sering keluar pekerjanya,” kata Imran.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan mulai gencar mensosialisasikan Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis (P3LP) di tempat kerja. Materi P3LP ini ditujukan kepada divisi Human Resources (HR) di tempat kerja, sehingga mereka nantinya bisa menjadi first aid responder bagi para pekerja yang memiliki masalah kesehatan mental.

"Kita juga sudah melakukan sosialisasi dan workshop ke beberapa kalangan, mulai dari pendidikan, kemudain tempat kerja, agar di masing-masing kelompok itu sudah ditunjuk siapa yang bisa memberikan pertolongan pertama pada luka psikologis," ujar Imran. 

Pilihan editor: Begini Cara Pramono Mengatasi Kesenjangan Kaya dan Miskin jika Menang di Pilgub Jakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

5 jam lalu

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

Banyak orang tua yang kerap melupakan kondisi mental sendiri dan berlama-lama berada dalam fase penyangkalan setelah mengetahui anak sakit kritis.


BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

5 jam lalu

BamBam GTO7. Soompi
BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

Unggahan BamBam GOT7 belakangan ini mengkhawatirkan penggemar tentang kesehatan mentalnya.


Kemenkes Tekankan Pentingnya Skrining Kesehatan Mental di Puskesmas

6 jam lalu

Petugas kesehatan melakukan skrining warga yang akan divaksinasi COVID-19 di RPTRA Taman Gajah, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Mei 2021. Pemprov DKI Jakarta melakukan vaksinasi COVID-19 bagi warga usia 18 tahun ke atas yang berada di RW rentan dan padat penduduk. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kemenkes Tekankan Pentingnya Skrining Kesehatan Mental di Puskesmas

Kemenkes menyebutkan, tiga gangguan mental yang paling umum terjadi, yaitu kecemasan, depresi, dan skizofrenia.


Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

Pentingnya mengelola stres dengan mempelajari cara membangun hubungan lebih sehat di ruang digital menjadi solusi bijak bagi pengguna media sosial.


FOMO Akibat Pengaruh Media Sosial, Perilaku Tak Masuk Akal yang Mengancam Kesehatan Mental

1 hari lalu

Boneka Labubu yang pernah diendorse Lisa BLACKPINK. Foto: Instagram.
FOMO Akibat Pengaruh Media Sosial, Perilaku Tak Masuk Akal yang Mengancam Kesehatan Mental

FOMO merupakan ketakutan tertinggal momen di ranah daring, termasuk tak dapat memanfaatkan kesempatan dalam pergaulan dan aktivitas di media sosial.


Akui Tak Bisa Hamil karena Masalah Kesehatan, Selena Gomez: Itu Tidak Memalukan

2 hari lalu

Selena Gomez berpose di karpet merah menjelang pemutaran perdana
Akui Tak Bisa Hamil karena Masalah Kesehatan, Selena Gomez: Itu Tidak Memalukan

Selena Gomez memberikan dukungan dan motivasi kepada sesama perempuan yang juga sedang berjuang dengan kesehatan mental.


Sinyal Anda Berurusan dengan Toxic People dan Berbahaya buat Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi bergosip. shutterstock.com
Sinyal Anda Berurusan dengan Toxic People dan Berbahaya buat Kesehatan Mental

Perilaku toxic people yang suka meremehkan orang lain dan terlalu dramatis dapat berbahaya bagi kesehatan mental dan fisik, kenali tandanya.


Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

3 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

Stres ternyata berpengaruh kepada tingkat gula darah dan kesehatan mental.


Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

5 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying. Shutterstock
Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

Kemenkes memberikan sejumlah rekomendasi kepada rumah sakit vertikal untuk memasang sistem fingerprint dan CCTV untuk mencegah perundungan.


Kemenkes Minta FK dan Rumah Sakit Buat Action Plan Cegah Perundungan

5 hari lalu

Ilustrasi perundungan di tempat kerja atau workplace bullying. Foto: Freepik.com
Kemenkes Minta FK dan Rumah Sakit Buat Action Plan Cegah Perundungan

Kemenkes minta rumah sakit vertikal dan Fakultas Kedokteran membuat action plan guna mencegah perundungan.