Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Lubang Buaya, Saksi Bisu Gugurnya Pahlawan Revolusi dalam Tragedi G30S

Editor

Laili Ira

image-gnews
Patung 7 pahlawan di Monumen Lubang Buaya. Shutterstock
Patung 7 pahlawan di Monumen Lubang Buaya. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat memperingati peristiwa Gerakan 30 September 1965 Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI, nama Lubang Buaya tidak luput dari perhatian. 

Pasalnya, Lubang Buaya menjadi saksi bisu pembantaian secara keji enam perwira dan satu kapten Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi sekaligus Pahlawan Nasional. 

Tujuh pahlawan itu meliputi Jenderal Ahmad Yani, Letjen Suprapto, Letjen Siswondo Parman, Letjen Mas Tirtodarmo Haryono. Mayjen Donald Ignatius Pandjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten Pierre Tendean. Lantas, bagaimana asal-usul Lubang Buaya

Sejarah Lubang Buaya

Melansir jurnal.medanresourcecenter.org, Lubang Buaya merupakan nama jalan sekaligus kelurahan di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. 

Kelurahan yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Halim Perdana Kusuma di sisi utara, Kelurahan Pinang Ranti di sisi barat, Jati Rahayu Pondok Gede (Bekasi) di sisi timur, dan Kelurahan Setu di sisi selatan tersebut dikenal sejak tragedi G30S. 

Namun, penamaan Lubang Buaya dilakukan jauh sebelum peristiwa kelam yang merenggut nyawa tujuh Pahlawan Revolusi. Nama Lubang Buaya dipelopori oleh Pangeran Syarif bin Syeikh Abdul Rahman atau Datok Banjir yang merupakan seorang ulama . 

Dinamakan Lubang Buaya karena kala itu dipercaya terdapat banyak buaya yang terlihat dan tidak terlihat atau siluman buaya putih di Kali Sunter. Konon katanya, Datok Banjir juga diyakini memiliki kemampuan supranatural, sehingga Lubang Buaya terlihat seperti lautan saat pasukan Belanda menyerbu kawasan tersebut. 

Kronologi Penemuan Jenazah Korban G30S di Lubang Buaya

Mengutip buku Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Sintong bersama beberapa personel Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) tengah bersiap diberangkatkan ke Kuching, Malaysia untuk menjadi relawan pada 1 Oktober 1965. Namun, rencana itu gagal karena dia dipanggil secara mendadak oleh Feisal Tanjung. 

Bersama para komandan kompi, dia lalu menghadap Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo. Mereka diperintahkan untuk mencari sejumlah perwira tinggi di tubuh TNI yang menghilang. 

Mereka juga diperintahkan untuk memulihkan situasi di Jakarta, terutama merebut kembali kantor Radio Republik Indonesia (RRI) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, serta Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. Kedua tempat itu sempat dikuasai pemberontak PKI. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kisi-kisi lokasi keberadaan para perwira TNI yang diculik datang dari Agen Polisi Dua Sukitman. Pada 1 Oktober dini hari, dia juga ditangkap oleh Pasukan Pasopati. Kala itu, Sukitman tengah berpatroli di sekitar rumah Jenderal DI Pandjaitan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Beruntungnya, dia melarikan diri ke Markas Komando RPKAD di Cijantung, Jakarta Timur. Pada 3 Oktober 1965, RPKAD menerima laporan dari Sukitman itu. Para prajurit TNI dibawa ke Lubang Buaya yang saat itu masih sepi penduduk. 

Di Lubang Buaya, tercatat hanya ada 13 rumah yang berdiri dengan jarak berjauhan. Tak mudah bagi pasukan RPKAD menemukan lokasi penyekapan para perwira, terlebih Sukitman tidak tahu persis tempatnya. 

Dibantu warga, pasukan Sintong menyisir seluruh tempat di desa itu hingga menemukan gundukan tanah yang diduga sebagai timbunan baru, tetapi gagal. Para perwira TNI dicurigai telah dibunuh dan jasadnya dibuang ke sumur. Kecurigaan tersebut muncul setelah seorang warga menunjukkan sumur tua yang sudah ditimbun di bawah area pohon pisang. 

“Jangan-jangan, para korban yang dicari diceburkan ke sumur itu,” kata Sintong dalam bukunya. 

Sintong lalu meminta semua personel terus menggali secara bergantian dengan warga. Mereka semakin yakin bila para perwira ditimbun di sana setelah menemukan potongan kain. Setelah menggali di kedalaman 8 meter, bau busuk semakin tercium yang diketahui berasal dari para jasad Pahlawan Revolusi. 

Hendrik Khoirul Muhid, Idris Boufakar, Achmad Hanif Imaduddin berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Pilihan Editor: Kesaksian Tim Evakuasi 7 Jenazah Pahlawan Revolusi Korban G30S, Prajurit Sampai Pingsan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ingin Masuk Akmil dan Jadi Perwira TNI? Simak Persyaratannya

6 hari lalu

Sejumlah prajurit Taruna Akademi Militer melakukan selebrasi saat upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri 2020 secara virtual di lapangan Sapta Marga kompleks Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Selasa 14 Juli 2020. Upacara Prasetya Perwira secara virtual dilaksanakan di lima tempat berbeda yaitu Akademi Militer di Magelang, Akademi Angkatan Laut di Surabaya, Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta, Akademi Kepolisian di Semarang dan di Istana Negara Jakarta dengan inspektur upacara presiden RI Joko Widodo. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Ingin Masuk Akmil dan Jadi Perwira TNI? Simak Persyaratannya

Jika ingin mendaftar sebagai Taruna Akmil, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum mendaftar. Berikut syaratnya.


Daftar Perwira yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

16 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian saat tiba untuk menemui Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon Menteri/Kepala Lembaga negara untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Daftar Perwira yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

Berikut ini daftar perwira tinggi yang dipanggil Prabowo ke Kertanegara sebagai calon menteri atau kepala badan. Ada Tito Karnavian hingga AHY.


HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

26 hari lalu

Kondisi Monumen Pancasila Sakti menjelang Hari Kesaktian Pancasila, Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta, Senin, 30 September 2024. Menjelang Hari Kesaktian Pancasila, Monumen Pancasila Sakti disterilkan untuk persiapan upacara 1 Oktober.  TEMPO/Ilham Balindra
HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi korban G30S 1965 bertepatan dengan hari ulang tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau HUT TNI ke-20.


Peringatan Hari Penyatuan Jerman Digelar di Jakarta, Bagaimana Sejarahnya?

29 hari lalu

Seorang pejalan kaki berjalan melewati bagian-bagian Galeri Sisi Timur, bagian terbesar yang tersisa dari bekas Tembok Berlin, di Berlin, Jerman, 19 September 2019. Kamis 3 Oktober adalah Hari Persatuan Jerman dan juga sebagai pengingat runtuhnya Tembok Berlin pemisah Jerman Barat dan Jerman Timur. REUTERS/Fabrizio Bensch
Peringatan Hari Penyatuan Jerman Digelar di Jakarta, Bagaimana Sejarahnya?

Kedutaan Besar Jerman menggelar peringatan Hari Penyatuan Jerman yang diperingati setiap 3 Oktober.


Jokowi: di Tengah Tantangan Zaman, Mari Kita Renungkan Pancasila

32 hari lalu

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis, 26 September 2024. Terbang menggunakan helikopter Super Puma TNI AU dari IKN, Jokowi dan rombongan terbatas tiba di Stadion Sadurengas sekitar pukul 08.00 WITA. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi: di Tengah Tantangan Zaman, Mari Kita Renungkan Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila, kata Jokowi, mengingatkan seluruh elemen bahwa nilai-nilai kebangsaan bukan hanya warisan leluhur.


Jokowi jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

32 hari lalu

Presiden Jokowi menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lobang Buaya, Jakarta, pada Selasa, 1 Otkober 2024. Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden
Jokowi jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Presiden Jokowi hari ini menghadiri acara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya Jakarta.


3 Fakta Peristiwa G30S: Kronologi, Pahlawan Revolusi, dan Misteri Lubang Buaya

32 hari lalu

Petugas saat melihat sumur maut lubang buaya di Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Tempat tersebut nantinya akan dijadikan lokasi upacara untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
3 Fakta Peristiwa G30S: Kronologi, Pahlawan Revolusi, dan Misteri Lubang Buaya

G30S terjadi 59 tahun yang lalu merupakan salah satu momen kelam dalam sejarah di Indonesia.


20 Ucapan dari Para Tokoh yang Bisa Dijadikan Inspirasi untuk Peringatan G30S

32 hari lalu

Petugas saat mengambil gambar patung tujuh pahlawan revolusi di Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Tempat tersebut nantinya akan dijadikan lokasi upacara untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
20 Ucapan dari Para Tokoh yang Bisa Dijadikan Inspirasi untuk Peringatan G30S

Berikut ucapan dari para tokoh yang bisa dijadikan inspirasi dalam mengengang peringatan G30S.


Kilas Balik Peristiwa G30S: Kenapa Sumur itu Dinamakan Lubang Buaya?

32 hari lalu

Suasana sumur maut lubang buaya di Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Tempat tersebut nantinya akan dijadikan lokasi upacara untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kilas Balik Peristiwa G30S: Kenapa Sumur itu Dinamakan Lubang Buaya?

Lubang Buaya identik dengan peristiwa G30S/PKI. Benarkah ada buaya di sumur tersebut?


Sejarah Singkat G30S, Kronologi, dan Tokoh yang Gugur

32 hari lalu

Suasana diorama peristiwa G30S/PKI di kawasan Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Diorama tersebut dibuat untuk peringatan Hari Kesaktian Pnlancasila dan mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sejarah Singkat G30S, Kronologi, dan Tokoh yang Gugur

Ketahui sejarah singkat G30S, kronologi, serta perwira TNI yang gugur. Operasi ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung Syamsuri.