TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terus menyapa masyarakat meski hasil survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia menunjukkan pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mendominasi elektabilitas pada pemilihan gubernur atau Pilgub Jabar 2024.
“Terima kasih kepada warga Jawa barat yang secara alamiah mendukung secara bertahap, terus menerus, dan berkesinambungan. Yang pada akhirnya kami pasangan Dedi-Erwan bisa memuncaki survei, mencapai 77,81 persen," kata Dedi di Kabupaten Subang, Jabar pada Sabtu, 14 September 2024 seperti dikutip dari Antara.
Dia mengatakan dukungan dari masyarakat Jabar tersebut tidak datang dengan tiba-tiba. Dukungan itu hadir melalui proses kegiatan berkesinambungan yang dilaksanakan dari waktu ke waktu, tanpa henti.
“Kami sudah lama berkegiatan dengan masyarakat, sudah hampir 10 tahun berkomunikasi dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan," ujar mantan Bupati Purwakarta dua periode ini.
Meski begitu, Dedi mengaku akan terus berkegiatan dan menyapa masyarakat Jabar. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan posisi surveinya, karena dia mengakui kalau kampanye negatif tentang dirinya sudah muncul di sejumlah beranda media sosial. “Mudah-mudahan warga tidak terhasut," kata dia.
Dedi Mulyadi Terpopuler dalam Survei Indikator
Adapun popularitas Dedi Mulyadi sebagai bakal calon gubernur Jabar berada di posisi teratas atau 93,8 persen dari hasil survei Indikator Politik Indonesia mengenai peta elektoral terkini Pilgub Jabar. Dedi pun disukai 92,2 persen responden.
“Orang nggak akan memilih kalau nggak kenal, itu yang paling mendasar,” kata pendiri dan peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, saat pemaparan hasil survei secara daring pada Kamis 12 September 2024.
Dalam Pilkada Jabar, Dedi-Erwan didukung oleh partai-partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di pemilihan presiden atau Pilpres 2024, seperti Gerindra, Golkar, dan PAN.
Selain Dedi-Erwan, ada pasangan lainnya yang mengikuti Pilkada Jabar yaitu, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, dan Jeje Wiradinata-Ronal Sunandar Surapradja.