Dia menuturkan tidak sedikit kader parpol yang juga mempunyai keahlian profesional pada suatu bidang tertentu sehingga kapabel untuk mengemban kursi menteri.
“Contohnya menteri-menteri yang berlatar belakang (parpol) kayak Menpan RB, itu orang partai, Menkumham (Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) itu orang partai, dan banyak lagi yang ber-background parpol, dan ternyata dalam memimpin kementeriannya juga bagus, dan tidak ada persoalan,” katanya.
“Tentunya parpol tidak akan sembarangan mengusulkan orang sebagai calon menteri, tentu dilihat portofolionya,” ujar dia menambahkan.
Dia juga meminta publik tidak mengaitkan latar belakang parpol sebagai faktor penyebab bila ada menteri yang terjerat kasus, sebab hal tersebut bergantung pada kinerja menteri itu sendiri.
“Kita juga memahami bahwa ada menteri-menteri juga yang terkena kasus hukum, tetapi sekali lagi itu bukan gara-gara menterinya berasal dari partai ataupun tidak berasal dari partai. Semuanya tergantung dari kinerja yang dilakukan selama menjabat sebagai pembantunya presiden,” tuturnya.
Awiek mengaku di PPP banyak nama yang merupakan figur profesional untuk disodorkan mengisi kursi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun dia menyebutkan keputusan berada di tangan presiden yang memiliki hak prerogatif dalam menentukan komposisi kursi kabinet. “Ya, tentu PPP menunggu atensi dari presiden,” kata dia.
ANDI ADAM FATURAHMAN | ANTARA
Pilihan editor: Titip Isu Kemerdekaan Palestina ke Komisi I DPR, Ini Kata Retno Marsudi