TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil terus mendapat sorotan, terutama soal program-program yang diperkenalkan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Penolakan juga dialami oleh Ridwan Kamil. Belakangan, Ahmad Sahroni batal menjadi Ketua Pemenangan Ridwan Kamil dan Suswono.
1. Anggaran Program RW
Salah satu program Ridwan Kamil dan Suswono mengenai anggaran Rp100-Rp200 juta untuk Rukun Warga (RW) di Jakarta. Juru Bicara Ridwan Kamil-Suswono atau yang disingkat RIDO, Fahlino Sjuib memandang, program ini bisa berjalan efektif jika pasangan calon tersebut memenangkan Pilkada Jakarta.
"Intinya dua, transformasi birokrasi dan dialog. Program anggaran untuk RW ini adalah program dari rakyat untuk rakyat. Maka dari itu, pilihlah pemimpin yang sudah berpengalaman dalam mengelola wilayah," kata Fahlino, Selasa, 10 September 2024 dikutip dari Antara.
2. Tanggapan Seniman Betawi
Musisi Betawi kontemporer Muhammad Amrullah atau Kojek Betawi mengungkapkan bahwa penolakan sejumlah warga Jakarta terhadap Ridwan Kamil, karena sejumlah hal. Misalnya, kata dia, Ridwan dianggap pernah menyindir Jakarta dan klub sepak bola Persija.
"Kalau gue secara pribadi sebagai orang Betawi atau Jakarta dan juga suporter Persija menolak keras RK jadi gubernur Jakarta. Tidak ada RK untuk Jakarta. Dulu menghina, sekarang mengemis suara. Sorry ye," kata Amrullah.
Budayawan Betawi Yahya Andi Saputra mengatakan, pasangan calon mendekati pemilih dengan berbagai cara. Misalnya, mendekatkan citra dekat dengan budaya Betawi menggunakan busana hingga adu pantun. "Tapi, yang terlihat oleh kebanyakan orang Betawi cuma gimik," kata Yahya, pada Senin, 9 September 2024.
3. Penolakan Itu Hal Biasa
Menanggapi soal penolakan terhadap Ridwan Kamil, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kondisi itu merupakan hal biasa. "Ya itulah pemilu, pilkada, ada yang pro, ada yang kontra. Itu biasa saja,” kata Jusuf Kalla, Senin, 9 September 2024.
4. Ketua Tim Pemenangan
Politikus NasDem Ahmad Sahroni batal menjadi tim pemenangan Sahroni mengatakan, ketua timses RK-Suswono yang baru akan diumumkan oleh Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus. “Soal siapa yang akan mengemban posisi Ketua Timses RK-Suswono nanti, itu sepenuhnya menjadi kewenangan elite di koalisi KIM Plus. Tapi, yang jelas, NasDem akan tetap solid dengan koalisi sekarang.Tidak ada yang berubah,” kata Sahroni, Senin, 9 September 2024, dikutip dari Tempo.
Politikus NasDem itu menjelaskan bahwa situasi seperti ini merupakan hal yang biasa di dalam politik. "Ya dari partai ada penugasan lain, masih urus seputar Pilkada juga, tapi untuk membantu kader internal NasDem. Prinsipnya apa pun tugas dan perintah yang diberikan ketua umum, saya ikuti," kata Sahroni.
5. Soal Penolakan
Saat masih menjadi Ketua Tim Pemenangan, Ahmad Sahroni mengatakan, adanya penolakan terhadap Ridwan Kamil di Jakarta merupakan hal yang biasa.
"Normal, like and dislike di Jakarta itu biasa," kata Sahroni, Minggu, 8 September 2024 dikutip dari Antara.
EKA YUDHA SAPUTRA | SAVERO ARISTIA WIENANTO | HENDRIK YAPUTRA | ANTARA
Pilihan Editor: Kata JK soal Ridwan Kamil Ditolak Warga Jakarta