TEMPO.CO, Port Moresby - Paus Fransiskus menyoroti pengelolaan sumber daya alam dalam bentuk tambang di Papua Nugini dalam kunjungan apostoliknya. Paus mengatakan pemanfaatan tambang harus memperhatikan kepentingan bersama.
“Semua warga dapat mempromosikan inisiatif untuk mengembangkan sumber daya alam. Pengelolaan sumber daya alam harus mengutamakan keadilan,” kata Paus Fransiskus di Papua Nugini, Sabtu, 7 September 2024.
Jorge Mario Bergoglio, nama asli Paus Fransiskus, menuturkan Papua Nugini dikaruniai kekayaan alam dan budaya. Negara ini memiliki 800 bahasa, ratusan pulau, dan etnis.
Ia menekankan perlu adanya kesadaran untuk memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan.
Sebab, sumber daya alam adalah kekayaan milik masyarakat yang perlu dijaga keutuhannya. Uskup Roma ini berharap agar pengelolaan sumber daya alam tidak hanya untuk segelintir kelompok. “Bahkan jika para ahli dan perusahaan internasional besar harus terlibat dalam pemanfaatan sumber daya ini, masyarakat lokal perlu mendapatkan hak yang semestinya,” kata Paus.
Paus juga turut menyoroti Pulau Bougainville. Paus berharap ada solusi yang maju dan bersama untuk menyelesaikan konflik di Bougainville. “Semoga kita dapat menemukan solusi definitif sambil menghindari atau menyalakan kembali ketegangan yang pernah terjadi,” kata Paus Fransiskus.
Dalam perjalanan apostoliknya di Jakarta, Paus Fransiskus juga bicara soal tambang. Paus mengatakan saat ini harta paling berharga adalah kerukunan umat beriman atau harmoniasi.
"Dan jika benar kalian adalah tuan rumah tambang emas terbesar di dunia, ketahuilah bahwa harta yang paling berharga adalah harmonisasi. Kemauan agar perbedaan tidak menjadi alasan untuk bertikai,” kata Paus.
Piilhan Editor: 797 Umat Katolik NTT akan Melintas ke Timor Leste untuk Misa Agung Paus Fransiskus