Menurut pria yang akrab disapa Hensat itu, beberapa faktor menjadi pemicu panasnya pertarungan di Jateng. Pertama, upaya maksimal yang akan dilakukan Andika dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP dalam merebut kursi Gubernur Jateng. Faktor ini pula yang akan membuat Luthfi dan koalisi gemuknya bertarung secara maksimal melawan PDIP di Jateng.
Dia juga menyoroti komposisi bakal calon wakil gubernur yang mendampingi Andika dan Luthfi. Andika dipasangkan dengan mantan Wali Kota Semarang dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi. Sedangkan Luthfi dipasangkan dengan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen yang berasal dari PPP.
Kedua tokoh tersebut, menurut Hendri, memiliki basis dukungan tersendiri di Jateng sehingga membuat bobot kedua pasangan bakal calon menjadi seimbang.
Faktor berikutnya adalah kekuatan antara TNI dan Polri di Jateng. Dua instansi ini dipastikan memiliki simpatisan sendiri yang nantinya akan berpengaruh kepada perolehan suara Luthfi dan Andika. Namun Hendri berharap kedua instansi tersebut tidak akan bersitegang dan menimbulkan konflik di tengah masyarakat.
“Memang teorinya Polri maupun TNI netral tak berpolitik, namun tak ada salahnya jika kita juga harus waspada akan adanya pergesekan antara kedua elemen aparat keamanan ini," kata dia.
Pilihan editor: Ketika Ganjar Bantu Menangkan Kader PDIP di Pilkada 2024