TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon gubernur Banten, Airin Rachmi Diany, tak menyangkal jika isu dinasti politik kerap menggelinding saat pemilihan kepala daerah. Isu tersebut kembali menggelinding ketika dirinya akan berkontestasi di Pilkada Banten 2024.
Isu serupa juga menerpa Airin saat dirinya berkontetasi di pemilihan Wali Kota Tangerang Selatan. Airin dua kali memenangkan pemilihan wali kota Tangerang Selatan pada 2011 dan 2021 lalu.
Airin merupakan istri dari Tubagus Chaeri Wardana atau Wawan, adik dari mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Atun dan Wawan menjadi terpidana kasus korupsi. Atut merupakan putri dari Chasan Sochib yang dikenal punya kekuasaan politik dan bisnis di provinsi paling barat Pulau Jawa itu.
Airin mengklaim, kepemimpinan di Tangerang Selatan bukan dari kekayaan dan keturunan, melainkan dari pengetahuan, kemampuan, dan kerasnya kemauan. “Mudah-mudahan masyarakat menilai. Yang pasti yang akan kami tawarkan ke masyarakat, (adalah) bekerja dan turun ke lapangan,” kata Airin di kantor Tempo, Jakarta Barat pada Jumat, 6 September 2024.
Politikus Partai Golkar ini mengatakan masyarakat sudah pintar dalam menentukan pemimpin yang ingin dipilih. “Kami hadapi saja. Kami jalani saja. Siapa saya, antara isu dan kenyataan saya seperti apa.”
Di Pilkada Banten, Airin berpasangan dengan Ade Sumardi, ketua DPD PDI Perjuangan Banten. Pasangan calon Airin-Ade diusung oleh Partai Golkar, PDI Perjuangan, Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Ummat, Partai Bulan Bintang, dan Partai Kebangkitan Nusantara.
Pasangan ini akan bertarung melawan pasangan calon Andra Soni dan Dimyati Natakusumah. Pasangan Andra-Dimyati diusung oleh Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrat, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Garuda, dan Partai Prima.
Profile Airin
Pada 1997, Airin menikah dengan Tubagus Chaeri Wardana. Sebelumnya, ia pernah menjadi salah satu kontestan dalam ajang pemilihan Putri Indonesia 1996. Di ajang tersebut, Airin meraih penghargaan sebagai Putri Indonesia Favorit dan Putri Indonesia Pariwisata.
Majalah Tempo pernah membahas dinasti politik klan Chasan Sochib di Banten pada edisi 25 September 2011. Dalam tulisan itu disebutkan bahwa nama Chasan tersohor di Banten karena status jawara yang disandangnya.
Chasan sukses mendukung keluarganya menempati posisi penting di Banten. Empat anak dan menantunya menjadi kepala dan wakil kepala daerah. Dua yang terkenal saat itu, yaitu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
Dalam perjalannya, Ratu Atut ditetapkan tersangka korupsi. Ia pun divonis empat tahun penjara karena terbukti menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar pada 1 September 2014. Atut menyuap Akil sebanyak Rp 1 miliar terkait penanganan sengketa Pilkada Lebak, Banten. Mahkamah Agung kemudian memperberat hukuman itu menjadi tujuh tahun penjara pada 2015.
Atut juga divonis 5 tahun 6 bulan penjara karena terbukti melakukan korupsi pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Rujukan Provinsi Banten dan memeras anak buahnya sebanyak Rp 500 juta untuk biaya istigasah. Atut bebas bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan IIA Tangerang pada 6 September 2022. Suami Airin, Tubagus Chaeri Wardana, juga bebas bersyarat di hari yang sama.
Pilihan Editor: Peta Koalisi di Pilkada 2024