TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus mengunjungi Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal pada, Kamis, 5 September 2024. Paus mengatakan bangunan ini melambangkan solidaritas dan persatuan umat beragama karena menjadi ruang perjumpaan serta dialog.
“Terowongan ini menunjukkan bahwa dua tempat ibadah tidak hanya berhadapan satu sama lain, tapi juga menghubungkan satu sama lain,” kata Fransiskus, Kamis.
Bagi Uskup Roma itu, perjumpaan antara umat Katolik dan Islam di terowongan yang menghubungkan masjid dan gereja sangat bermakna. Dalam perjumpaan-perjumpaan umat, mereka dapat saling berbaur, bertemu, dan meningkatkan toleransi.
Pertemuan umat beragama juga ia pandang menjadi bagian dari peziarahan. Paus berharap adanya keterbukaan dialog Islam dan Katolik serta agama lain di Indonesia, yang salah satunya ditandai dengan Terowongan Silaturahmi, bisa menghapus sekat-sekat sosial yang menimbulkan konflik.
Menurut Jorge Mario Bergoglio, konflik-konflik sosial kerap ditimbulkan karena fanatisme agama dan ekstremisme. “Fanatisme, fundamentalisme, dan ekstremisme berbahaya dan tak pernah dapat dibenarkan," kata Fransiskus.
Pilihan Editor:Paus Fransiskus Ingatkan Bahaya Kekuasaan dalam Pidato di Hadapan Jokowi