Anderyan mengatakan azan di televisi bersifat rekaman, sehingga tidak masalah. Apalagi azan di masjid tetap berkumandang sebagai ajakan salat yang sesungguhnya.
Misa yang dipimpin Paus Fransiskus akan dimulai pada Kamis, 5 September 2024 pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB. Di sela-sela misa ini akan berbarengan dengan masuknya azan magrib. Maka dari itu, azan di TV bisa diganti dengan teks berjalan agar ibadah misa tidak terputus, utamanya bagi mereka yang tidak bisa menyaksikan langsung di GBK.
“Lagian dari 365 hari, masa sehari saja untuk toleransi kita tidak mau menghormati saudara kita untuk beribadah," kata dia.
Menurut dia, kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia harus dirayakan dan dihormati. Selain itu memberikan kesempatan pula kepada umat Katolik untuk menikmati proses ibadah secara langsung.
“Sangat jarang Paus datang ke Indonesia, biarkan saudara-saudara kita menikmati proses ibadah tersebut. Kita kaum muslim sementara bisa menyiapkan pengingat azan melalui media lain seperti HP dan musala/masjid di sekitar tempat tinggal kita," kata dia.
Pilihan editor: Ketika PKB Minta Menag Yaqut Urus Pansus Haji DPR ketimbang Muktamar Jakarta