TEMPO.CO, Vatikan - Lonceng Basilika berdentang sembilan kali pukul 09.00 waktu Vatikan pada Ahad, 1 September 2024. Suara organ tua sayup-sayup menggema dari gedung berusia lebih dari 390 tahun itu. Pertanda ibadah misa bagi umat Katolik segera dimulai.
Halaman Santo Petrus yang berlantai batu hitam mulai tampak warna-warni. Para peziarah berarak-arak memasuki lapangan yang menjadi titik tengah kompleks Vatikan itu. Kedatangan mereka memberi corak pada warna bangunan-bangunan klasik di Vatikan yang monoton.
Para peziarah mengantre masuk ke gerbang Basilika, gedung yang berhadap-hadapan dengan halaman Santo Petrus. Gedung beratap kubah yang menjadi tujuan utama para turis itu adalah gedung terbesar di Vatikan. Di dalamnya terdapat makam Santo Petrus, salah satu murid Yesus. Para turis tampaknya ingin mengikuti misa di Basilika yang dipimpin para kardinal di Vatikan.
Tak seperti hari-hari sebelumnya, akses masuk ke Vatikan lebih ketat pada Ahad. Aparat keamanan jumlahnya lebih banyak. Mereka melakukan penjagaan berlapis-lapis. Mereka berjaga di luar dinding yang memisahkan wilayah administrasi Vatikan dan Roma.
Alat pemeriksaan keamanan dipasang di luar tembok Vatikan. Di hari biasa, alat keamanan hanya dipasang di jalan masuk menuju Basilika.
Selain mengikuti misa, ada yang ditunggu-tunggu oleh para “peziarah” di Vatikan setiap minggu. Pada Ahad tepat pukul 12.00, Paus Fransiskus, pimpinan tertinggi umat Katolik sedunia, menyapa para umat lewat sebuah jendela di lantai tertinggi di gedung Istana Kepausan.
“Biasanya, pengunjung sudah datang sejak pagi untuk menunggu Paus,” kata Markus Solo Kewuta kepada Tempo ketika ditemui di Vatikan, Jumat, 30 Agustus 2024.
Markus adalah Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatikan. Dikastori ialah departemen di Takhta Suci Vatikan yang mirip sebuah kementerian di negara lain.
Setelah mengikuti misa, umat langsung berhambur ke Lapangan Santo Petrus. Mereka menghadap ke bangunan Istana Kepausan. Salag satu jendela di gedung Istana itu sudah terbuka. Kain merah menjulur, tanda Paus akan menyapa dari atas sana.
Paus akan memberi berkat Angelus kepada peziarah sebelum menyapa mereka. Angelus adalah doa malaikat Tuhan yang didaraskan umat Katolik setiap pukul 06.00, 12.00, dan 18.00.
Markus mengatakan, di sesi Angelus kali ini, Paus akan meminta doa kepada umat untuk perjalanan kerasulan atau perjalanan apostoliknya. Perjalanan apostolik Fransiskus akan berlangsung pada 3-12 September nanti ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Pilihan Editor: Alasan Paus Fransiskus ke Indonesia: Kerukunan Umat Beragama, Isu Lingkungan dan Perkembangan Gereja