TEMPO.CO, Vatikan - Beberapa negara bertanya: Mengapa Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia? Pertanyaan yang tak sekali-dua kali itu didengar oleh Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono.
Kepada Tempo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, 29 Agustus 2024, Trias menceritakan impresi Paus Fransiskus terhadap Indonesia. Bertemu dengan Paus pada Desember lalu di kompleks Vatikan, Trias membicarakan rencana kunjungan Fransiskus ke Indonesia.
Jadwal kunjungan Fransiskus telah mundur dari yang pernah direncanakan. Semula, Fransiskus akan datang ke Indonesia pada 2020. Namun tertunda karena Covid-19. Takhta Suci Vatikan baru mengeluarkan pernyataan resmi kunjungan Paus di Asia Tenggara, di antaranya Indonesia dan Singapura, serta Papua Nugini dan Timor Leste.
Menurut Trias, sepanjang ia berdiskusi dengan Uskup Roma itu, ada beberapa alasan Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini tertarik datang ke Indonesia. Fransiskus melihat Indonesia adalah negara yang hidup dengan keberagaman umat beragamanya.
“Bagi Paus Fransiskus, Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya muslim, tapi umat Katolik hidup baik di sana,” kata Trias.
Melalui utusan kenegaraannya di Indonesia, Nuncio Apostolik—Duta Besar Vatikan untuk Indonesia—Paus meminta dalam kunjungannya, ia bertemu dengan Imam pemimpin agama Islam dan pemimpin tokoh agama lain. Paus juga berkeinginan mengunjungi Masjid Istiqlal. Di sana, bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Paus akan meneken dokumen kemanusiaan.
Trias mengatakan, di mata Fransiskus, perkembangan gereja di Indonesia juga menjadi perhatian. Gereja Katolik di Indonesia setiap tahun mengirim misionaris ke seluruh dunia, termasuk Eropa. “Paus melihat perkembangan gereja di Indonesia baik, di tengah kondisi gereja di Eropa yang stagnan.
“Kini gereja yang berkembang adalah di Asia, Afrika, dan sekitarnya,” kata Trias.
Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatikan, Markus Solo Kewuta, menuturkan Paus Fransiskus memiliki perhatian terhadap isu-isu lingkungan hidup. Dalam dokumen Laudato Si yang ditulis pada 2015, Paus Fransiskus menyorot perubahan iklim dan kerusakan alam di banyak negara di dunia.
“Paus melalui utusannya di Indonesia tentu mendapatkan laporan bagaimana kondisi lingkungan hidup dan alam di Indonesia. Paus ingin menyampaikan pesan itu,” ujar Markus.
Paus Frasiskus dijadwalkan tiba di Indonesia pada 3 September mendatang. Ia akan melakukan sejumlah kegiatan, diantaranya bertemu Presiden Joko Widodo, pertemuan lintas agama hingga misa akbar.
Pilihan Editor: Vatikan: Paus Fransiskus dalam Kondisi Terbugar Menjelang Perjalanan ke Indonesia