INFO NASIONAL - Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto, meminta pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat di tengah kondisi kemarau yang melanda Provinsi Jambi. Menurut Edi, sejumlah wilayah di Jambi mengalami kesulitan mendapatkan akses air bersih akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Ia menegaskan pentingnya langkah cepat dan tepat dari pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan tersebut.
Edi Purwanto mengungkapkan bahwa pemerintah daerah harus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk aparat desa seperti Babinsa dan Babinkamtibmas, untuk melakukan pendataan terhadap desa atau wilayah yang terdampak kekeringan. “Kita mendorong pemerintah daerah untuk mengidentifikasi beberapa desa atau wilayah yang mengalami kesulitan air bersih akibat musim kemarau yang terjadi saat ini,” ujar Edi Purwanto, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Ia menambahkan bahwa masyarakat di beberapa wilayah Kabupaten Jambi masih kesulitan untuk mendapatkan air bersih, terutama di desa-desa yang berada di daerah terpencil atau jauh dari sumber air. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam menjamin akses air bersih bagi masyarakat yang terdampak.
Selain itu, Edi Purwanto juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap sektor pertanian yang turut mengalami dampak dari kondisi kemarau ini. Ia mendorong pemerintah daerah untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah pertanian yang membutuhkan suplai air agar kebutuhan pertanian tetap terpenuhi. “Sektor pertanian kita minta juga untuk diidentifikasi oleh pemerintah daerah. Daerah-daerah pertanian yang memang membutuhkan suplai air harus difasilitasi,” ujarnya.
Dalam pandangannya, ketersediaan air bersih bukan hanya penting untuk kebutuhan konsumsi masyarakat, tetapi juga menjadi faktor penentu keberlangsungan sektor pertanian di Provinsi Jambi. Edi Purwanto mengingatkan bahwa air merupakan sumber kehidupan yang sangat vital, terutama di tengah musim kemarau yang bisa mempengaruhi stabilitas ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Lebih lanjut, Edi Purwanto meminta pemerintah daerah untuk tidak hanya menunggu laporan dari masyarakat terkait kekeringan, tetapi juga secara proaktif melakukan survei dan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang rawan kekurangan air. Langkah ini, menurutnya, akan membantu pemerintah dalam merancang kebijakan dan intervensi yang lebih tepat sasaran. “Kita berharap pemerintah daerah bisa lebih aktif melakukan survei dan pemetaan terhadap daerah-daerah yang terdampak, sehingga intervensi yang dilakukan bisa lebih efektif,” katanya.
Ia juga mengapresiasi upaya beberapa pemerintah daerah yang telah mengambil tindakan preventif, seperti penyediaan tandon air, penggalian sumur bor, dan pengiriman air bersih ke daerah-daerah terdampak. Namun, ia menekankan perlunya langkah yang lebih sistematis dan berkelanjutan agar masalah kekurangan air ini tidak menjadi masalah tahunan yang selalu berulang.
Edi Purwanto juga menyoroti pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat tentang penggunaan air yang efisien, terutama dalam situasi kemarau. "Kita perlu mendorong kesadaran masyarakat untuk menggunakan air dengan bijak. Penggunaan air yang tidak efisien hanya akan memperburuk kondisi kekeringan," ujar Edi.(*)