TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menyambut kunjungan pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus, di Istana Kepresidenan Jakarta pada 4 September 2024. Kepala Protokol Negara, Andy Rachmianto, menyebutkan bahwa kepala negara Vatikan akan tiba di Indonesia sehari sebelum pertemuan dengan Jokowi.
Andy juga menyatakan bahwa pemerintah akan menyiapkan upacara resmi kenegaraan untuk menyambut Paus sebelum diterima oleh Jokowi di Istana Merdeka. Selain itu, akan ada kegiatan lain di Istana Negara yang melibatkan Paus dan Jokowi pada hari yang sama.
Dalam pernyataannya, Andi menjelaskan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak hanya bersifat kenegaraan, tetapi juga memiliki agenda keagamaan. Oleh karena itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan mendampingi Jokowi saat menerima Paus Fransiskus di Indonesia.
Kunjungan Paus Fransiskus akan berlangsung hingga 6 September 2024. Pada 5 September, Paus dijadwalkan untuk memimpin misa akbar di Kompleks Gelora Bung Karno. Selain itu, Paus juga akan menghadiri acara di Gereja Katedral yang akan diselenggarakan bekerja sama dengan Masjid Istiqlal, sebagai simbol kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Dilansir dari setneg.go.id, terkait rencana kunjungan ini, Presiden menjelaskan bahwa seluruh persiapan untuk kunjungan tersebut telah direncanakan dengan matang dan diharapkan berjalan lancar.
“Semua, semua proses sudah direncanakan. Insya Allah nanti semuanya berjalan dengan baik. Karena beliau akan berkunjung ke beberapa tempat dan juga akan mengadakan misa di Gelora Bung Karno yang akan dihadiri oleh umat Katolik Indonesia,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai meresmikan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Kunjungan Paus Fransiskus ini tidak hanya sekadar lawatan religius, tetapi juga membawa misi penting terkait isu-isu global. Jokowi menegaskan bahwa perdamaian akan menjadi topik utama dalam pembicaraannya dengan Paus Fransiskus, terutama terkait konflik yang saat ini masih berlangsung di berbagai belahan dunia.
“Ya, yang berkaitan utamanya, yang berkaitan dengan perdamaian. Saya kira itu yang sangat penting yang akan kita bicarakan dengan beliau agar perdamaian di seluruh konflik perang, baik yang ada di Gaza, baik yang ada di Ukraina, dan konflik-konflik kecil lainnya yang juga ada di beberapa negara juga bisa kita selesaikan,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi pun menyatakan keinginannya untuk mendampingi Paus dalam beberapa agenda selama kunjungannya di Indonesia. Misalnya dalam kunjungan ke Masjid Istiqlal dan misa di Gelora Bung Karno.
Perjalanan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia tidak hanya akan berhenti hanya di Indonesia. Pada waktu yang berdekatan, pemimpin umat Katolik ini akan menyambangi kawasan Asia Pasifik, seperti Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura hingga berakhir pada 13 September 2024.
Dikutip dari laman resmi Keuskupan Agung Jakarta, kota-kota besar yang akan dikunjungi Paus Fransiskus adalah Port Moresby (Papua Nugini) Vanimo dari 6 hingga 9 September 2024; Dili (Timor Leste) dari 9 hingga 11 September 2024; dan Singapura dari 11 hingga 13 September 2024.
MICHELLE GABRIELA | DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Sepekan Menjelang Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Berikut Berbagai Persiapannya