TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus bakal mengunjungi Indonesia pada tanggal 4 hingga 6 September 2024 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin, 26 Agustus 2024.
“Tanggal 3, 4, 5, dan 6 ada kedatangan tamu negara yaitu Yang Mulia Paus Fransiskus di mana tanggal 3 kedatangan, tanggal 4 adalah kegiatan kenegaraan diterima oleh Bapak Presiden, nanti detailnya Pak KPN yang menyampaikan,” ujar Heru Budi.
Indonesia dipilih sebagai negara pembuka dalam kunjungan Paus Fransiskus pemimpin tertinggi gereja Katolik ke kawasan Asia Pasifik. Paus akan dijadwalkan terbang pada 2 September mendatang menggunakan maskapai penerbangan khusus ITA Airways dari Bandara Fiumicino Roma dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta.
Sejumlah persiapan menyambut kedatangan Paus mulai dilakukan, salah satunya disampaikan oleh oleh M. Holik Muardi Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soetta mengenai fasilitas VVIP. “Kami telah siapkan ruang VVIP dalam menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Soetta nanti. Sementara hal-hal lainnya masih seperti biasa,” terang Holik.
Selain itu hingga Selasa, 27 Agustus 2024 persiapan yang dilakukan termasuk fasilitas dan pelayanan masih belum terlalu banyak sebab segala sesuatunya telah diurus oleh Paspampres. “Personel kita terjunkan sewajarnya saja. Dikarenakan pengamanannya telah ditangani oleh Paspampres. Untuk hal-hal lainnya sementara masih seperti biasa,” kata Holik.
Selain pihak bandara, persiapan juga mulai nampak dilakukan oleh pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) yang berkoordinasi dengan otoritas keamanan bandara setempat. “Ini sedang rapat di Otban soal pengamanan Paus Fransiskus,” ujar Wakapolresta Bandara Soekarno-Hatta, AKBP Ronald FC Sipayung.
Ia juga menambahkan bahwa kedatangan pemimpin Gereja Katolik ini juga berbarengan dengan International Sustainability Forum (ISF). “Karena ini berbarengan dengan giat IFS, dan kewenangan memberikan keterangan terkait pengamanan ini bukan di Polresta Bandara Soetta,” tambah Ronald. Oleh karena itu pengamanan ini masuk ke dalam Operasi Tri Bata Jaya.
Tak hanya itu, tampaknya kedatangan Paus Fransiskus juga disambut dengan hangat oleh siswa-siswi SMK PIKA Semarang, Jawa Tengah. Diketahui SMK PIKA adalah sekolah kejuruan yang fokus pada teknik furniture. “Jadi saat kami mendapatkan kabar gembira ini, bagi kami ini adalah kabar gembira. Kami SMK PIKA mendapatkan kepercayaan dari panitia menyambut kunjungan Bapa Paus ke Indonesia. Kami berkomitmen untuk melibatkan anak-anak dalam pembuatan kursi Paus ini,” kata FX Marsono, SJ, M.Pd. selaku kepala sekolah SMK PIKA. Kini kursi yang telah dipesan khusus untuk Paus yang berjumlah 2 pcs telah selesai dibuat dan kini tersimpan di Museum Katedral Jakarta.
Adapun tujuan kunjungan Paus Fransiskus datang ke Indonesia melakukan pertemuan kenegaraan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, bertemu rohaniawan di Gereja Katedral, Jakarta, bertemu tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan memimpin misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno.
“Kunjungan ini akan difokuskan pada pertemuan dengan orang-orang di pinggiran. Ia akan bertemu dengan orang tua, orang sakit, anak jalanan, penyandang disabilitas dan semua orang yang melayani mereka, serta para pemimpin pemerintah dan masyarakat sipil,” dilaporkan oleh National Catholic Reporter dalam Tempo.co.
Selain ke Jakarta, Paus akan mengunjungi Port Moresby dan Vanimo, Papua Nugini, dari 6 hingga 9 September; Dili, ibu kota Timor-Leste, dari 9 hingga 11 September, dan Singapura dari 11 hingga 13 September. Kunjungan Paus ke Indonesia ini merupakan yang ketiga setelah Paus Paulus VI yang ke Jakarta, 3-4 Desember 1970, dan Paus Yohanes Paulus II pada 9-14 Oktober 1989.
SRI DWI APRILIA | DANIEL A. FAJRI | ANTARA
Pilihan Editor: Pemerintah Anjurkan WFH Saat Paus Fransiskus di Jakarta