TEMPO.CO, Jakarta - Peluang Anies Baswedan maju di pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta 2024 menipis setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung Pramono Anung-Rano Karno. Sebelumnya, PDIP disebut bakal mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan Anies harus masuk menjadi anggota partai politik untuk kepemimpinan pada tingkat daerah hingga nasional. Anies merupakan tokoh nonpartai yang maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
“Idealisme tetap harus dipertahankan, tetapi memang kalau dalam konteks kepemimpinan nasional dan daerah, ya, Anies paling tidak masuk partai lah,” kata Ujang saat dihubungi dari Jakarta pada Rabu, 28 Agustus 2024 seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, masuk menjadi kader parpol dilakukan untuk mengantisipasi Anies hanya ingin mendompleng parpol sebagai kendaraan untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.
“Harus punya partai lah. Jangan sampai Anies hanya mendompleng di partai, menggunakan partai sebagai alat tunggangan,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu mengatakan partai politik tidak akan mau seperti itu. Karena itu, Ujang menyarankan Anies menjadi kader partai atau membuat partai politik sendiri.
Nama Anies santer dijagokan PDIP pada Pilgub Jakarta setelah terbitnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang ambang batas pencalonan kepala daerah. Namun nama Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu tidak disebutkan dalam acara Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Gelombang III di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 26 Agustus 2024.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Nasdem resmi meninggalkan Anies Baswedan dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengusung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta.
Anies Doakan Jakarta Semakin Maju
Setelah batal diusung PDIP di Pilgub Jakarta, Anies tidak berbicara banyak ketika ditemui di depan rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Rabu pagi, 28 Agustus 2024.
Dari pantauan Tempo di lokasi, Anies tampak pergi meninggalkan rumahnya menggunakan mobil pribadi sekira pukul 08.04 WIB. Ketika ditanya tanggapannya ihwal batal diusung PDIP, Anies hanya menyampaikan doanya untuk Jakarta.