TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Azhar Jaya mengatakan sedang mendalami dugaan perundungan di balik kasus tewasnya dokter muda, Aulia Risma Lestari. Aulia adalah mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) yang mengikuti praktik di RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah. Aulia diduga bunuh diri dengan menyuntik dirinya sendiri menggunakan obat bius, sehari sebelum meninggal.
"Masih kami dalami," ucapnya saat dihubungi pada Senin, 19 Agustus 2024.
Sebelumnya, dugaan perundungan pada kasus tewasnya dokter muda bernama Aulia Risma Lestari ramai dibahas warganet. Akun X dengan nama pengguna @Archieon14 mengungkap dokter yang diduga berkaitan dengan kasus perundungan Aulia. Ia mengunggah tangkapan layar percakapan antara dokter senior dan adik tingkatnya yang diduga ada unsur perundungan.
"Nasi Padang 1 Utuh. Lauk: sayur nangka, telur bulat, ayam pop. Jumlah 5 bungkus/orang. Share Video kalian lagi makan itu 5 bungkus/orang di sini jam 14.00. Mengerti???" dalam tangkapan layar di cuitan itu, dilihat Tempo, Ahad, 18 Agustus 2024.
Cuitan akun @Archieon14 diunggah pada 16 Agustus 2024. Menurut pantauan Tempo, cuitan itu memperoleh pengunggahan ulang sebanyak 2.907, 17.000 suka, dan dilihat warganet dengan total 1,4 juta kali tayang hingga Senin, 19 Agustus 2024.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi Wiweko mengatakan tim investigasi kemenkes belum mengetahui soal informasi dugaan pelaku tersebut karena sedang dalam proses investigasi.
"Tim itjen akan turun dan melakukan investigasi terkait kasus ini dengan memanggil PPDS, staf pengajar direksi, maupun pihak-pihak lain terkait," ucapnya.
Kemenkes, kata Nadia, masih mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan guna memastikan apakah ada unsur bullying atau tidak dalam kejadian ini. “Kemenkes tidak sungkan untuk melakukan tindakan tegas seperti mencabut SIP dan STR apabila ada dokter senior yang melakukan tindakan bullying yang berakibat kematian,” ucapnya.
Dihubungi secara terpisah, Manajer Layanan Terpadu dan Hubungan Masyarakat Undip, Utami Setyowati belum merespons soal temuan informasi di atas. Namun, Undip membantah adanya perundungan dalam kasus terbunuhnya dokter muda Aulia Risma Lestari.
Berdasarkan rilis yang diterima Tempo, Rektor Undip, Suharnomo, mengatakan Aulia memiliki masalah kesehatan yang mempengaruhi proses selama belajar. Di sisi lain, Aulia adalah murid yang cakap dalam pekerjaannya.
Namun, ia tak dapat menjelaskan lebih detail masalah kesehatan yang dialami peserta didiknya. "Berdasarkan investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar (ada perundungan)," kata Suharmono pada rekaman video tersebut.
Suharmono mengklaim pengelola PPDS telah mengikuti secara aktif perkembangan kondisi Aulia selama proses pendidikan. Saat itu, kata dia, Aulia sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri. Namun, rencana itu Aulia dibatalkan karena mempertimbangkan aturan beasiswa yang ia peroleh.
Pilihan Editor: Kematian Peserta PPDS Anestesi Undip, Laporan Bullying Marak di Program Pendidikan Dokter
Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi: Yayasan Pulih (021) 78842580