TEMPO.CO, Surabaya - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang puluhan kiai di Surabaya hari ini, Senin 19 Agustus 2024 pukul 12.00 WIB. Hal tersebut terungkap dalam surat undangan bernomor 2161/PB.02/A.I.01.08/99/08/2024 yang diteken Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Katib Aam KH Akhmad Said Asrori tertanggal 16 Agustus 2024.
Agenda dalam undangan tersebut yakni mendengar penjelasan Rais Aam soal langkah-langkah PBNU menyikapi PKB. Sebanyak 36 kiai diundang dalam agenda yang akan berlangsung di Kantor PCNU Surabaya itu. Salah satunya Tim Pansus PKB sekaligus Wakil Rais Aam PBNU, KH Anwar Iskandar.
Selain itu, ada KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Ketua PWNU Jatim terpilih sekaligus pengasuh pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz, KH Idris Hamid dari Pasuruan, Eks Mendikbud 2009-2014, Prof Mohammad Nuh, hingga Rais Aam PBNU, KH Miftahul Achyar.
Mohammad Nuh, Rais Syuriyah PBNU, membenarkan adanya undangan tersebut dan bakal hadir dalam pertemuan tersebut. "Insyaallah (hadir). Thanks," kata Prof M Nuh saat dikonfirmasi Senin 19 Agustus 2024.
Sebelumnya, sejumlah kiai NU ingin adanya perbaikan pada PKB. Salah satunya dengan mengusulkan adanya muktamar luar biasa dalam pertemuan di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Kabupaten Jombang.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya saat berada di Ponpes Miftachussunnah, Tambaksari, Surabaya, Selasa, 13 Agustus 2024. Sejumlah mantan pengurus PKB sempat mengungkap peran dari Dewan Syuro dipangkas pada kepengurusan Cak Imin.
“Ya, ada lah, suara dikit-dikit (dari kiai untuk muktamar luar biasa). Tapi PBNU tidak dalam posisi itu,” kata Gus Yahya. “Persoalannya bukan soal muktamar, tapi bagaimana ini kan mekanisme politik yang normal nih, ada aspirasi ada lembaga politik, ada aspirasi, nah, kami dalam posisi civil society,” tutur dia.
Selain iyu, ratusan kiai struktural dan pengasuh pondok pesantren berkumpul di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Senin sore, 12 Agustus 2024. Mereka menyampaikan berbagai keresahannya soal Partai Kebangkitan Bangsa selama ini.
Tim Pansus PKB, Anwar Iskandar mengatakan ada dua kesepakatan yang dicapai. “Pertama para kiai sepakat bahwa antara PBNU dan PKB memiliki hubungan ideologis, historis, politis, organisatoris dan kultural,” kata Anwar seperti dikutip melalui keterangan resmi pada Senin, 12 Agustus 2024.
Kedua, para kiai sepakat dan meminta PBNU segera mengambil langkah strategis untuk perbaikan PKB ke depan. Mereka menilai selama ini PKB semakin jauh dari marwah utama sejak partai itu didirikan.
Adapun Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespons usulan perbaikan atau pembenahan pada partainya dari semua pihak termasuk PBNU. Cak Imin sebut menyambut baik usulan itu.
"Ya, sebagai masukan, nanti kita bawa ke Muktamar di Bali," kata Cak Imin kepada wartawan usai acara penyerahan surat dukungan untuk calon kepala daerah Pilkada 2024 PKB di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu 18 Agustus 2024.
Pilihan Editor: PKB Final Dukung Gerindra Usung RK di Pilgub Jakarta, PDIP Masih Tunggu Muktamar?