Di ruang upacara tersedia dua perangkat gamelan: Jawa dan Bali, masing-masing ditempatkan di timur dan di barat dari podium yang berada di sisi selatan Ruang Upacara. Jika upacara mengharuskan diperdengarkannya lagu kebangsaan dengan korps musik dari Pasukan Pengaman Presiden maka ditempatkan di serambi belakang yang hanya dipisahkan oleh dinding belakang podium Ruang Upacara.
Auditorium ini dapat menampung seribu hadirin berdiri atau 350 hadirin duduk. Ruang Jamuan dipakai untuk jamuan kenegaraan atau sebagai ruang tempat para tamu beramah-tamah setelah upacara selesai. Ruangan ini dapat menampung 150 orang.
Serambi depan yang terbuka, menghadap ke Jalan Veteran, dapat dicapai dengan anak-anak tangga di kedua sisinya. Melalui pintu-pintu kaca, pengunjung akan tiba di ruang depan. Ruang depan ini dipergunakan sebagai tempat untuk tukar-menukar cenderamata antara dua Kepala Negara sebelum memasuki Ruang Jamuan.
Di ruang ini terdapat tiga kandelabra besar dan sepasang cermin antik yang tingginya hampir mencapai tiga meter.
Dari ruang depan ini terdapat sebuah koridor untuk mencapai Ruang Jamuan. Di kedua sisi koridor itu terdapat beberapa ruang khusus. Di sisi barat terdapat suite untuk Wakil Presiden dan ruang tunggu tamu Presiden. Ruang tamu Presiden ini dulunya merupakan Ruang Pusaka untuk menyimpan berbagai benda pusaka. Di ruang ini Presiden menemui tamu-tamunya.
Ruang kerja Presiden berada di sisi timur koridor ini, diapit dengan sebuah meja kerja besar, sebuah kursi kerja untuk Presiden, dua kursi hadap, dan sebuah lemari panjang untuk menyimpan berbagai benda seni. Di belakang ruang kerja ini terdapat ruang istirahat dan ruang makan bagi Presiden.
DANIEL A. FAJRI | ANDRY
Pilihan Editor: Jokowi Rasakan Bau Kolonial di Istana Jakarta Setiap Hari