TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar secara resmi meminang mantan Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi, untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Barat 2024. Keputusan ini diambil setelah pertemuan antara Dedi Mulyadi dan utusan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang diwakili oleh Singgih Januratmoko serta sejumlah petinggi Golkar Jawa Barat, di Kota Bandung pada Jumat malam, 2 Agustus 2024.
Partai Golkar juga tengah mempersiapkan calon pendamping eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jawa Barat 2024. Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, menyatakan calon wakil gubernur yang akan mendampingi Dedi Mulyadi berasal dari kader Golkar.
"Sekarang sedang kami godok, memang sudah ada kesepakatan. Insyaallah calon wakil gubernur dari Pak Dedi Mulyadi di Jawa Barat itu berasal dari kader Partai Golkar," ujar Doli saat mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Doli mengatakan, proses pemilihan calon wakil gubernur ini sedang berlangsung, dan beberapa nama kader telah masuk dalam pertimbangan. Saat ditanya mengenai kemungkinan istri eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yaitu Atalia Praratya Kamil menjadi calon pendamping Dedi, Doli hanya menjawab Golkar memiliki banyak kader potensial.
"Ya, kan kader kita banyak. Ada Ibu Atalia, ada Pak Ade Ginanjar, ada Pak Dadang Naser, ada Pak Ace Hasan Syazily, ada Pak Iswara. Jadi kader Golkar alhamdulillah banyak," ujar dia.
Doli memastikan, keputusan akhir siapa yang akan mendampingi Dedi akan melibatkan koordinasi dengan partai-partai lain dalam Koalisi Indonesia Maju. "Nanti tinggal kami bicarakan dan nanti kita sampaikan ke Pak Dedi Mulyadi. Dan itu nanti pada akhirnya juga diputuskan secara bersama dengan partai politik Koalisi Indonesia Maju atau yang menambah dukungan terhadap pasangan itu," kata Doli.
"Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat," kata Singgih.
Menjawab pinangan itu, Dedi menyampaikan berterima kasih kepada jajaran pengurus Partai Golkar, terutama Airlangga Hartarto yang baru saja mengundurkan diri.
"Saya mengucapkan terima kasih ya buat Mas Singgih dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar, khususnya buat Ketua Umum DPP Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto bahwa utusannya sudah datang ke Jawa Barat untuk ajak ngomong serius masalah tunangan di Provinsi Jawa Barat," kata dia.
Sebagai calon, Dedi juga mengaku akan meminta ridho dan persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
Dedi mengatakan, dalam pertemuan tersebut ia juga mendapatkan beberapa pesan dari Airlangga melalui sambungan telepon untuk mempersiapkan diri.
"Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
Sementara, bakal calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) dari Partai Amanat Nasional atau PAN kandas di bursa pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024.
PAN menyatakan, akan mengikuti keputusan para ketua umum partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) ihwal penentuan cagub dan cawagub di Pilkada Jabar.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, partainya bakal menarik nama Desy Ratnasari dari bursa cawagub Jabar, setelah KIM disebut bakal memasangkan Dedi Mulyadi dengan kader Partai Golkar sebagai pendampingnya.
MYESHA FATINA RACHMAN I EKO ARI WIBOWO I YOHANES MAHARSO JOHARSOYO I ANDRY TRIYANTO TJITRA
Pilihan Editor: Golkar dan Permainan Kekuasaan Jokowi