TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono buka suara soal biaya perayaan HUT RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun ini yang disebut membengkak jika dibandingkan dengan upacara di Istana Negara, Jakarta. Heru mengaku tidak hafal perbandingan acara tahun sebelumnya dan sekarang.
"Rinciannya saya enggak hafal tetapi yang jelas tahun ini kan kegiatannya ada di dua kota Jakarta dan IKN. Otomatis pembiayaannya juga bisa bertambah," kata Heru usai menghadiri acara Jakarta International Investment, Trade, Tourism and SME Expo (JITEX) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pada Rabu malam, 7 Agustus 2024.
Tahun ini, menurut Heru, Istana membuat kegiatan perayaan HUT RI di Jakarta berupa hiburan, sedangkan upacara militernya di IKN, Kalimantan Timur. Adapun Upacara 17 Agustus 2024 bakal digelar secara hibrida di Istana Merdeka Jakarta. "Dua ini memerlukan pembiayaan, kalau jumlahnya saya enggak tahu," ujarnya.
Saat ditanya berapa biaya perayaan HUT RI di tahun sebelumnya saat hanya dirayakan di Jakarta, Heru enggan menjelaskan secara detail. "Ya lupa sudah setahun yang lalu ya," kata dia.
Kabar biaya upacara di IKN membengkak itudibenarkan oleh Menteri Sekreariat Negara Pratikno usai rapat di Gedung Kementerian Sekretariat Negara pada Selasa, 6 Agustus 2024. "Ya karena upacara, sekarang itu kan diselenggarakan di dua tempat, tentu saja anggarannya lebih besar dari sebelumnya," kata dia, Selasa.
Pratikno tidak memberikan rincian anggaran berlebih yang dia maksud. Namun, dia menegaskan bahwa jumlahnya tidak signifikan. Pratikno malah meminta untuk menanyakan rincian anggaran itu kepada Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.
Anggaran yang membengkak itu bebarengan dengan isu bahwa Istana akan menyewa sekitar 1.000 mobil mewah untuk kebutuhan pergerakan tamu dan very very important person (VVIP). Heru dan Pratikno menepisnya dan kompak menyatakan bahwa tamu akan dibawa menggunakan bus. Sementara sekretariat hanya menyiapkan kendaraan sekitar 30 unit untuk rangkaian kepresidenan. Selain itu, pemerintah berencana menyediakan perkemahan mewah atau glamping bagi petugas upacara.
Pilihan Editor: Istana Bantah Sewa 1.000 Mobil VVIP untuk Upacara 17 Agustus di IKN