INFO NASIONAL – Sekretaris Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP, Wisnu Bawa Tenaya dorong semangat kebangsaan dengan selalu mengingat sejarah.
Hal ini ia sampaikan pada acara penyerahan duplikat bendera pusaka yang dilaksanakan oleh BPIP, di Balai Samudera, Jakarta Utara, pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Baca juga:
Wisnu mengatakan, pada 17 Agustus 1966, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, dalam pidato terakhirnya berjudul “Jas Merah”, mengingatkan kepada anak bangsa agar tidak melupakan sejarah.
“Ini harus kita perhatikan agar kira selalu mempunyai jiwa patriotisme dan nasionalisme kita jangan sampai pudar,” ujarnya dalam sambutan.
Menurutnya, akhir-akhir ini rasa cinta tanah air anak bangsa sudah mulai luluh dan rapuh. Ia pun mengingatkan, dahulu para founding fathers Indonesia berteriak merdeka atau mati dalam rangka merebut kemerdekaan. Karena itu, memupuk kembali rasa cinta tanah air menjadi kewajiban bersama.
“Ini yang harus hendaknya ditumbuh kembangkan oleh generasi kita sekarang. Kita ingin adik-adik kita nanti ke depan, calon-calon pemimpin negara kesatuan Republik Indonesia akan menjadi leader sekaligus manager yang akan mampu untuk me-manage bangsa ini,” kata dia.
Wisnu pun berharap, dengan dilakukannya penyerahan duplikat bendera pusaka sekaligus salinan teks proklamasi, teks pidato 1 Juni 1945 juga Buku Teks Utama atau BTU Pendidikan Pancasila bisa menjadi modal semangat kebangsaan yang disebarkan keseluruh Indonesia.
“Oleh sebab itu hari ini kita bersama-sama untuk menghayati, untuk mampu mengimplementasikan untuk terus menumpuk kembangkan semangat kebangsaan itu,” kata dia.
Adapun penyerahan duplikat bendera pusaka ini merupakan amanat dari Presiden Indonesia yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 51 tahun 2022 tentang Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.
Kegiatan ini pun menjadi momen bersejarah karena mengulang peristiwa 55 tahun lalu saat Presiden Kedua Indonesia, Soeharto, memberikan duplikat bendera pusaka kepada para kepala daerah untuk dikibarkan pada 17 Agustus 1969. (*)