TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Olly Dondokambey mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tetap menjaga relasi dengan Presiden Jokowi. Meskipun belakangan Jokowi dan Megawati dianggap pecah kongsi imbas Pemilihan Presiden 2024.
“Komunikasi, dari dulu sampai saat ini, kalau tidak ketemu, Ibu selalu pesan lewat Puan Maharani atau anggota kabinet yang dari PDI Perjuangan,” kata Olly melalui pesan singkat kepada Tempo pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Megawati tiba-tiba mengatakan bahwa hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja. Hanya saja, kata Megawati, dia tak setuju dengan rencana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode karena melanggar konstitusi. Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan di acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada seluruh gubernur se-Indonesia di Balai Samudra, Jakarta, pada Senin 5 Agustus 2024.
Publik kadung sudah membaca ketegangan Megawati dan Jokowi imbas Pilpres 2024. Kepala negara dianggap membiarkan putranya Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Belakangan PDIP tidak menganggap Jokowi sebagai kader. Padahal partai banteng menjadi pendukung utama Jokowi sejak menjabat Wali Kota Solo pada 2005.
Majalah Tempo menurunkan laporan utama ‘Konflik Terbuka Jokowi - Mega’ pada Senin, 5 Agustus 2024 soal ketegangan antara Presiden dan Ketua Umum PDIP yang memuncak. Kasus hukum yang diduga digunakan oleh Istana terhadap kader PDIP hingga persaingan di Pilkada menjadi babak baru persaingan Jokowi dan Megawati.
Terlepas dari sikap kritis PDIP terhadap pemerintah Jokowi, menteri-menteri dari Partai Banteng masih bertahan di Kabinet Indonesia Maju. Mereka seperti Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Koperasi Teten Masduki, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Azwar Anas, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan Bintang Puspayoga.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana belum membalas pesan Tempo pada Rabu, 7 Agustus 2024, mengenai komunikasi Megawati dan Jokowi. Begitu juga soal penjajakan pertemuan Jokowi dan Megawati.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno belum bisa memastikan bakal ada pertemuan Jokowi dan Megawati. Pratikno menjelaskan sejauh ini agenda Jokowi cukup padat dengan rangkaian HUT RI ke-17.
“He-he-he, saya belum tahu jadwalnya,” kata Pratikno saat ditanya di Gedung Kementerian Sekretariat Negara pada Selasa, 6 Agustus 2024. Mensesneg menyebut pada bulan ini, Jokowi akan memberikan pidato kenegaraan pada 16 Agustus dan menjadi inspektur upacara detik-detik proklamasi pada 17 Agustus.
Megawati, sebagai Presiden ke-5, diundang ke Upacara 17 Agustus yang digelar di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pratikno mengatakan undangan kepada Megawati masih dalam proses. Kehadirannya pun bakal dikonfirmasi kemudian.
Pilihan Editor: Respons PBNU Soal Pelaporan Mantan Sekjen PKB Lukman Edy ke Bareskrim Polri