Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prihatin Marak Anak Kecanduan Gadget, Achmad Irfandi Dirikan Kampung Lali Gadget

Reporter

image-gnews
Achmad Irfandi (tengah) mendampingi anak-anak di kampungnya bermain di pendopo Kampung Lali Gadget di Desa Pagerngumbuk, Wonoayu, Sidoarjo, 14 Juli 2024. Tempo/Nur Hadi
Achmad Irfandi (tengah) mendampingi anak-anak di kampungnya bermain di pendopo Kampung Lali Gadget di Desa Pagerngumbuk, Wonoayu, Sidoarjo, 14 Juli 2024. Tempo/Nur Hadi
Iklan

TEMPO.CO, Sidoarjo - Prihatin dengan makin marak anak-anak kecanduan gadget, memotivasi Achmad Irfandi mendirikan Kampung Lali Gadget.

Belasan bocah tampak berkumpul dalam dua kelompok di sebuah pendopo yang sesak dengan berbagai mainan. Anak-anak perempuan berseragam olahraga sibuk memainkan dakon, sementara yang laki-laki heboh dengan adu gasing. Teriakan dan celotehan terdengar nyaring sepanjang mereka memainkan permainan tradisional tersebut. 

Berada di Dusen Bendet, Desa Pagerngumbuk, Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, pendopo itu merupakan markas Kampung Lali Gadget. Tempat tersebut sehari-hari jadi jujukan anak-anak sekitar desa setempat untuk bermain. "Mereka datang sendiri. Ada juga yang diantar orang tuanya," kata pendiri Kampung Lali Gadget, Achmad Irfandi, kepada Tempo, Ahad, 14 Juli 2024.

Penerima Semangat Astra Terpadu Untuk atau SATU Indonesia Awards 2021 Bidang Pendidikan itu mengatakan Kampung Lali Gadget didirikan pada 2018. Pemicunya adalah keresahannya melihat anak-anak di desanya kecanduan gadget. Selain itu, Achmad Irfandi tergerak setelah menyaksikan berita di sebuah televisi bahwa banyak anak masuk rumah sakit jiwa karena kecanduan gadget. 

Anak-anak bermain holaho di pendopo Kampung Lali Gadget di Desa Pagerngumbuk, Wonoayu, Sidoarjo, 14 Juli 2024. Tempo/Nur Hadi

Awalnya, ia dan sejumlah pemuda di desanya membuat kegiatan literasi berupa mendongeng dan mewarnai untuk mengatasi masalah tersebut. Berhasil menghadirkan sekitar 45 anak dari tiga sekolah dasar di desanya, ia tertantang membuat kegiatan lanjutan yang bisa menarik lebih banyak peserta. “Di sela-sela itulah muncul ide permainan tradisional,” katanya.

Menurut pria 31 tahun tersebut, sebenarnya anak-anak sekarang tidak tahu permainan tradisional karena sejak lahir tidak pernah dikenalkan. Mereka terpaksa main gadget karena tidak ada pilihan. “Mereka lahir sudah ada Internet,” kata lulusan magister Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut.

Kegiatan kedua akhirnya diberi nama “Dolanan Tonpo Gadget”. Kegiatan itu digelar di pekarangan belakang rumah tokoh inspiratif ini. Pesertanya pun lebih banyak, yakni 70-an anak. Selain diikuti siswa di tiga sekolah dasar di desanya, peserta datang dari kampung lain karena mengetahui publikasi di media sosial.  

Berkaca pada kegiatan yang kedua, Irfandi dan volunteer (relawan) sepakat mengganti nama menjadi Kampung Lali Gadget. Kegiatan ketiga yang digelar dua bulan kemudian menjadi titik balik. Pesertanya nyaris mencapai 500 anak dengan 100 volunteer. “Sebelumnya kami buka open recruitment. Siapa pun boleh bantu, baik donasi atau menjadi volunteer,” kata dia.

Karena sambutan yang luar biasa, mendorong Irfandi dan volunteer memutuskan merutinkan kegiatan menjadi dua bulan sekali. “Kalau tidak diteruskan sama saja dengan komunitas lain yang cuma sekali acara selesai.” Kegiatan tersebut akhirnya dilaksanakan sampai sembilan kali sebelum akhirnya berhenti karena pandemi Covid-19.

Di tengah masa pandemi yang penuh ketidakpastian, Irfandi setiap akhir pekan memulai kembali mengumpulkan secara terbatas anak-anak di sekitar rumahnya. Sembari mengaktifkan kegiatan, Irfandi berupaya agar kegiatan yang dilakukan Kampung Lali Gadget tidak bergantung pada bantuan dari donatur. “Jadi kami harus punya otoritas mandiri,” katanya.

Selanjutnya: Pembentukan Yayasan Kampung Lali Gadget

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jumlah Gerai Tumbuh 130 Persen Usai Pandemi, AEON Buka Toko ke-11 di Mal Ciputra Tangerang

11 hari lalu

Ratusan orang menyerbu Gerai AEON yang baru dibuka di Mal Ciputra Tangerang, Kamis 5 September 2024. Pengunjung memborong jajanan Jepang seperti Suhsi neski dijual dengan harga normal. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Jumlah Gerai Tumbuh 130 Persen Usai Pandemi, AEON Buka Toko ke-11 di Mal Ciputra Tangerang

PT AEON Indonesia resmi mengoperasikan gerai retail atau AEON Store di Mal Ciputra Tangerang pada hari ini, Kamis, 5 September 2024.


Aksi Mahasiswa di Surabaya Tolak Revisi UU Pilkada, Muncul Poster Lawan Mulyono dan Kroninya

23 hari lalu

Poster-poster dalam aksi massa di depan Gedung DPRD Jatim
Aksi Mahasiswa di Surabaya Tolak Revisi UU Pilkada, Muncul Poster Lawan Mulyono dan Kroninya

Ketua DPRD Jatim menyatakan dukungan tolak revisi UU Pilkada saat temui aksi massa di Surabaya. Ada poster Lawan Mulyono dan Kroninya.


Lelang Eksekusi Barang Rampasan, KPK Setorkan Rp 3,4 Miliar ke Kas Negara

24 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Lelang Eksekusi Barang Rampasan, KPK Setorkan Rp 3,4 Miliar ke Kas Negara

Jaksa Eksekutor KPK Roky Al Faizal menyebut eksekusi barang rampasan ini dilakukan melalui perantaraan KPKNL Palembang dan Sidoarjo.


Unesa Klaim 4 Hektare Lahan di IKN untuk Kampus Cabang, Kapan Rencana Dibangun?

26 hari lalu

Kampus Universitas Negeri Surabaya. (ANTARA/HO-Humas Unesa)
Unesa Klaim 4 Hektare Lahan di IKN untuk Kampus Cabang, Kapan Rencana Dibangun?

Deputi di OIKN memuji Rektor Unesa paling berani. "Berani mengambil sikap di antara ketidakpastian," kata dia.


Kabar Terkini IKN: Unesa Surabaya Buka Kampus, Bank Tanah Menang Gugatan Tanah Bandara

26 hari lalu

Kampus Universitas Negeri Surabaya. (ANTARA/HO-Humas Unesa)
Kabar Terkini IKN: Unesa Surabaya Buka Kampus, Bank Tanah Menang Gugatan Tanah Bandara

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjadi PTN pertama yang membuka kampus baru di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan sudah menyiapkan lahan 4 hektare.


Media Sosial Bantu Korban KDRT Lebih Terbuka

28 hari lalu

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Shutterstock
Media Sosial Bantu Korban KDRT Lebih Terbuka

Viralitas di media sosial apabila disikapi secara positif dapat memicu respons dari masyarakat untuk lebih peduli terhadap KDRT.


Aloe Land Kampung Edukasi Aloe Vera di Nglipar, Alternatif Wisata di Gunungkidul

28 hari lalu

Aloe Land, Kampung Edukasi Aloevera di Katongan, Nglipar, Gunungkidul, Yogyakarta. TEMPO/S. Dian Andryanto
Aloe Land Kampung Edukasi Aloe Vera di Nglipar, Alternatif Wisata di Gunungkidul

Berkunjung ke Gunungkidul, Yogyakarta bisa kunjungi destinasi wisata alternatif selain pantai. Ada Aloe land, Kampung Edukasi Aloe Vira.


Wirausaha Aloe Vera Alan Efendhi Bukan Sekadar Tanaman Hias Lidah Buaya Biasa

28 hari lalu

Alan Efendhi CEO Mount Vera Sejati (Rasane Vera). TEMPO/S. Dian Andryanto
Wirausaha Aloe Vera Alan Efendhi Bukan Sekadar Tanaman Hias Lidah Buaya Biasa

Alan Efendhi melakukan pemberdayaan masyarakat untuk budidaya aloe vera di Gunungkidul, Yogyakarta. Ini kisah merintis hingga suksesnya.


Profil Rengkuh Banyu Mahandaru, Inisiator Plepah Kenalkan Produk Kemasan dari Pelepah Pinang

32 hari lalu

Mangkok dan wadah makanan dari pelepah Pinang. Dok: Plepah
Profil Rengkuh Banyu Mahandaru, Inisiator Plepah Kenalkan Produk Kemasan dari Pelepah Pinang

Program tersebut juga mengembangkan dan memproduksi mesin tepat guna untuk mengoptimalkan produksi piring dan kontainer makanan dari pelepah Pinang.


Tokoh Inspiratif: Rengkuh Banyu Mahandaru, Dari Pelepah Pinang Turun ke Wadah Ramah Lingkungan

32 hari lalu

Inisiator dan pendiri Plepah, Rengkuh Banyu Mahandaru. TEMPO/DA
Tokoh Inspiratif: Rengkuh Banyu Mahandaru, Dari Pelepah Pinang Turun ke Wadah Ramah Lingkungan

Plepah yang dipimpin Tokoh Inspiratif Rengkuh Banyu mengembangkan dan memproduksi kemasan ramah lingkungan seperti piring, hingga kontainer makanan.