TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat dalam sambutan momen zikir kebangsaan di Istana Merdeka, pada Kamis malam, 1 Agustus 2024. Acara ini merupakan salah satu rangkaian “Bulan Kemerdekaan” HUT Kemerdekaan RI ke-79.
Sebelum Jokowi minta maaf dalam pidatonya, ia menyapa tamu yang turut hadir dalam acara tersebut. Jokowi menyapa Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta istri, kementerian, panglima TNI, Kapolri, ulama, kyai, dan ibu nyai.
“Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWt atas segala perlindungan dan anugerah bagi bangsa Indonesia sehingga kita mampu terus bertahan, mampu terus bertumbuh, walaupun dunia tengah dilanda berbagai krisis: ketidakpastian global, ketidakpastian geopolitik, perubahan iklim, dan ke depan tantangan yang kita hadapi juga tidak mudah,” kata Jokowi.
Jokowi juga melihat bahwa akan ada berbagai bentuk krisis dan tantangan baru yang bermunculan dan datang silih berganti. Akibatnya, Jokowi menyatakan perlu adanya kesatuan, saling menguatkan, membantu, dan mendoakan antar bangsa. Pernyataan Jokowi ini pun disambut dengan ucapan setuju dari masyarakat dan tamu yang hadir dalam acara tersebut.
“Oleh karena itu, sebagai bangsa kita harus selalu bersatu padu, setuju? Harus saling menguatkan, setuju? Harus saling membantu, setuju? Saling tolong menolong dan saling mendoakan untuk keselamatan kita semua sebagai sebuah bangsa dan kemajuan Indonesia yang kita cintai,” katanya, seperti dikutip kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Setelah itu, Jokowi mengatasnamakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memohon maaf kepada rakyat di hadapan ribuan undangan. Atas nama Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, Jokowi meminta maaf atas kesalahan dan rasa khilaf selama menjabat.
“Bapak Wakil Presiden, bapak-ibu sekalian, saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan bulan Agustus dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” ujar Jokowi, seperti dikutip Antara.
Selama menjabat sebagai Presiden Indonesia, Jokowi juga menyadari tidak bisa menyenangkan semua pihak. Jokowi mengaku tidak bisa memenuhi harapan semua orang. Sebab, ia menyampaikan, hanya manusia biasa dan kesempurnaan milik Allah.
“Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia, kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa. Kesempurnaan hanya milik Allah, kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,” ujar Jokowi.
Sebelum menutup pidatonya dalam zikir kebangsaan tersebut, Jokowi mengajak kepada tamu dan undangan untuk berdoa bersama. Jokowi meminta pertolongan kepada Allah agar diberikan kemudahan untuk mencapai cita-cita bangsa.
“Terakhir, saya mengajak kepada semua yang hadir untuk berdoa bersama memohon pertolongan Allah SWT agar kita diberikan kemudahan untuk meraih cita-cita bangsa yang maju. Bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Semoga Allah senantiasa mengabulkan doa kita,” kata Jokowi.
Pilihan Editor: Jokowi Minta Maaf, Pengamat Politik: Memerlukan 10 Tahun untuk Minta Maaf?