Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejumlah Dosen Pangan dan Kimia Sebut Galon PC Masih Aman

image-gnews
Kemasan AMDK
Kemasan AMDK
Iklan

INFO NASIONAL - Sejumlah dosen pangan dan kimia dari perguruan tinggi menyebutkan bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) menggunakan galon polikarbonat (PC) masih aman untuk dikonsumsi masyarakat. 

Prof. Dr. Hardinsyah, guru besar dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor (IPB) menegaskan BPA yang ada pada bahan galon PC itu tidak akan berbahaya kalau tidak melebihi batas migrasi yang telah ditetapkan BPOM. “Dan kalau dilihat history-nya, tidak ada migrasi BPA pada galon PC itu yang melebihi batasan BPOM selama ini,” ujarnya.

Terkait pelabelan, menurutnya, itu fungsinya hanya untuk mendidik konsumen dan produsen agar memperlakukan semua kemasan pangan itu sesuai aturan. “Itu sama saja seperti kandungan gula garam, lemak yang tertera pada label pangan.  Jadi, itu memberikan edukasi saja dan semua jenis kemasan pangan seharusnya diberi label,” kata Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) IPB.

Tapi, menurut Hardinsyah, harus dilakukan dengan kajian yang kuat. “Jadi sebenarnya lagi-lagi edukasi. Nah, ini pentingnya mengedukasi masyarakat lebih detail dan jangan justru ditakut-takuti,” ucapnya.

“Yang sebenarnya, kajian itu harus dilakukan secara menyeluruh. Karena, tidak bisa kajian di sebagian tempat saja membuat kesimpulan  bahwa itu representatif dari seluruh kemasan itu.”

Pendapat serupa disampaikan Dosen dan Peneliti dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Dr. Nugraha E. Suyatma, yang meyakini produk AMDK sebelum diedarkan sudah diuji terlebih dulu residu BPA-nya. Migrasinya juga sudah dites dulu oleh pabriknya dan sudah memiliki standar keamanan pangan. “Jadi, air galon berbahan polikarbonat itu relatif aman untuk digunakan,” tuturnya.

Ia berpendapat pelabelan BPA mestinya tidak sebatas pada galon PC. “Karena agak kurang fair. Plastik itu kan hampir semuanya ada bahayanya,” katanya. Dia lebih setuju jika BPOM lebih meningkatkan pengawasan di pre-marketnya saja. Sebab, dalam peraturan BPOM, batas migrasi zat-zat kimia berbahaya dalam kemasan pangan itu sudah diatur.  

Nugraha sekali lagi menekankan, kata kuncinya di level batasan migrasinya. Kalau masih di bawah batasan maksimum migrasinya, itu artinya masih aman digunakan. Tapi, kalau batasan migrasinya di atas, itu tidak boleh dipakai. “Intinya, yang mesti dikedepankan itu adalah pengawasan pre-market,” tuturnya.
 
Guru Besar Bidang Keamanan Pangan & Gizi di Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, Prof Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, mempertanyakan kewajiban pelabelan BPA ini. “Saya menanyakan ini karena akan membuat bingung juga bagi masyarakat.  Saya khawatir kebijakan ini justru akan membuat masyarakat bisa dehidrasi karena ditakut-takuti dengan adanya pelabelan ini, terutama masyarakat yang sudah terbiasa mengonsumsi air dari kemasan PC,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Karena sebagian masyarakat itu kan sudah terbiasanya  minum air galon PC yang sudah dianggap aman untuk kesehatan. Saya setuju pemerintah melakukan pengawasan pengamanan supaya masyarakat terlindungi. Tapi, ya jangan diskriminatiflah.”

Dia juga mempertanyakan kebijakan BPOM yang hanya mewajibkan pelabelan BPA di galon PC saja. “Kenapa kemasan-kemasan lain seperti kemasan makanan kaleng yang juga mengandung BPA tidak ikut dilabeli juga. Tidak hanya yang ber-BPA, seharusnya galon PET dan lain-lain yang mengandung zat-zat kimia berbahaya juga, kenapa tidak dilabeli juga?” katanya.
 
Prof. Dr. Ir. Purwiyatno, dosen dan profesor yang menekuni bidang Food Process and Engineering Laboratory di Institut Pertanian Bogor (IPB) juga menyampaikan regulasi BPOM terkait pelabelan BPA pada galon PC itu terkesan menakut-nakuti masyarakat. 

“Itu kan akan berpengaruh terhadap aspek psikologis masyarakat yang menjadi takut mengonsumsi air galon PC itu. Padahal, airnya aman-aman saja kalau dikonsumsi,” katanya.
 
Menurutnya, dengan Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan saja sebenarnya sudah cukup untuk mengawasi keamanan kemasan pangan dan tidak perlu diatur lagi di pelabelannya. 

“Di situ kan sudah jelas-jelas diatur mengenai batas migrasi amannya. Termasuk BPA di kemasan PC juga sudah jelas diatur di sana. Jadi, ngapain lagi dilabeli. Kan cukup diawasi saja,” tutur Purwiyatno.
 
Menurut dia, jika kemasan pangan itu tidak memenuhi persyaratan pasti akan dicabut dari peredarannya, tidak lagi diperlukan pelabelan. “Nah, kalau BPOM menemukan adanya migrasi BPA yang melebihi batas aman, kenapa produknya tidak ditarik saja, kenapa hanya dilabeli? Ini kan aneh jadinya,” cetusnya.

Dia mengatakan pemberian label pada galon PC itu maksudnya tidak jelas. “Sebagai manajer resiko, BPOM menetapkan dengan memberikan label itu maksudnya gimana? Kalau sudah label itu kemudian masyarakat jangan membeli atau jangan mengkonsumsi atau gimana, itu kan perlu dipertanyakan,” ucapnya.  
 
Dosen sekaligus pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Akhmad Zainal Abidin, mengatakan adanya diskriminatif pada regulasi BPOM terkait pelabelan BPA yang hanya diberlakukan hanya kepada galon PC saja. Padahal, menurutnya, semua kemasan pangan mengandung zat kimia berbahaya. 

“Untuk tidak terkesan diskriminatif, BPOM lebih baik menggunakan istilah food grade saja pada semua jenis kemasan pangan tanpa terkecuali. Karena, istilah itu sudah mencakup bahwa semua elemen kimia yang berbahaya pada kemasan itu aman digunakan. Jadi, lebih meng-cover semuanya,” ujar Zainal.

Dia menegaskan sebagai pengawas obat dan makanan terhadap masyarakat, BPOM seharusnya melaksanakan fungsinya dengan baik dan tidak diskriminatif. “BPOM kan harus menjamin keadilan dan mencerdaskan masyarakat. Kan kewajiban pemerintah, kewajiban negara itu untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat,” ucapnya.
 
Dia juga berharap berita-berita yang terkait galon PC harus dijelaskan secara ilmiah dan jangan dikontroversikan menurut ilustrasi masing-masing yang bisa menyesatkan. “Jadi, harus dengan data ilmiah sehingga masyarakat kita akan memahami dan bisa mengambil keputusan sendiri,” ujarnya.
 
Salah satu penelitian yang dilakukan terhadap galon-galon air minum dalam kemasan yang beredar di Kota Makassar menunjukkan bahwa migrasi BPA masih jauh di bawah batas aman yang ditetapkan BPOM. Penelitian ini dilakukan baik terhadap galon polikarbonat yang tidak terjemur maupun yang terjemur sinar matahari.
 
Penelitian berjudul “Analisis Bisphenol A dan Di-ethylhexyl Dalam Air Galon Yang Beredar di Kota Makassar” yang hasilnya dimuat pada Food Scientia, Journal of Food Science and Technology Universitas Terbuka pada Juni 2023 ini dilakukan empat orang peneliti, yaitu Endah Dwijayanti, Rachim Munadi, Sri Wahyuningsih dari Program Studi Kimia Universitas Islam Makassar (UIM) dan Iffana Dani Maulida dari Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka.
 
Direktur Standardisasi Pangan Olahan BPOM, Dwiana Andayani, baru-baru ini  juga memastikan galon PC masih aman digunakan untuk air minum dalam kemasan (AMDK).  Yang penting,  katanya, masyarakat juga perlu diedukasi untuk memperlakukan semua jenis galon—baik galon PC maupun galon PET—dengan baik. “Jadi, galon PC masih aman digunakan,” ujarnya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pj Wako Padang Soal Isu Megathrust: Jangan Panik, Tetap Waspada

1 detik lalu

Penjabat Wali Kota Padang Andree Algamar (tengah) dalam dialog khusus bersama RRI Padang mengenai isu megathrust, pada Ahad 01 September 2024. Dok. Pemkot Padang
Pj Wako Padang Soal Isu Megathrust: Jangan Panik, Tetap Waspada

Dalam keadaan bencana gedung-gedung pemerintah bisa dimanfaatkan sebagai TES (Tempat Evakuasi Sementara).


OCA Gunakan AI untuk Layanan Chatbot yang Lebih Pintar

11 jam lalu

OCA Automated Interaction (OCA AI) hadir dengan teknologi AI untuk membalas chat secara otomatis, membantu pelaku usaha mengefisienkan pemanfaatan karyawan dan fokus pada hal strategis. Dok. Telkom
OCA Gunakan AI untuk Layanan Chatbot yang Lebih Pintar

Teknologi mutakhir di OCA AI mampu membalas chat secara pintar dan otomatis, sehingga dapat mengurangi keterlibatan manusia dalam membalas pesan atau menangani keluhan secara manual.


Telin dan IOH Kembangkan Indonesia Cable System Express 2

12 jam lalu

Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono (Paling Kiri), Direktur Utama Telin Budi Satria Dharma Purba (Kedua dari Kiri), Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah (Kedua dari Kanan), dan SVP Head of Wholesale and Carrier Account Indosat Nicholas Soo (Paling Kanan) pada penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pengembangan Indonesia Cable Express System 2 (ICE System 2) antara PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Rabu 28 Agustus 2024. Dok. Telkom
Telin dan IOH Kembangkan Indonesia Cable System Express 2

ICE System 2 dirancang untuk memenuhi kebutuhan konektivitas yang semakin berkembang di berbagai Landing Points yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Manado, serta menyediakan jalur penting ke Singapura.


Ternyata Ada 12 Pemain BRI Liga 1 Bela Timnas di Kualifikasi Piala Dunia

13 jam lalu

12 pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia berasal dari Liga 1 BRI. Dok. BRI
Ternyata Ada 12 Pemain BRI Liga 1 Bela Timnas di Kualifikasi Piala Dunia

Witan Sulaeman dan Rizky Ridho merupakan dua dari 12 pemain dari klub di BRI Liga 1 yang bermain kontra Arab Saudi di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.


Telin dan Indosat Business Kolaborasi melalui NeuTrafiX

13 jam lalu

(Dari Kiri ) Direktur Utama Telin Budi Satria Dharma Purba, Chief Commercial Officer Telin Kharisma, Chief Executive Officer Telin Hongkong , I Ketut Alit Atmaja, SVP Head of Wholesale and Carrier Account Indosat Nicholas Soo, dan Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah saat penandatanganan perjanjian kerja sama untuk memperkuat lanskap konektivitas digital melalui platform NeuTrafiX pada Rabu, 28 Agustus 2024. Dok. Telkom
Telin dan Indosat Business Kolaborasi melalui NeuTrafiX

Telin bersama Indosat Business, akan menjadikan NeuTrafiX lebih inovatif dan mampu menyediakan solusi konektivitas yang lebih efektif, efisien, dan andal.


KKP Dorong Obligasi Terumbu Karang untuk Danai Konservasi

13 jam lalu

Sekretaris Ditjen Kelautan dan Ruang Laut, Kusdiantoro saat menjelaskan Inovasi pendanaan Coral Bond merupakan obligasi karang pertama di dunia setelah Rhino Bond tahun 2022 yang fokus pada biota terestrial. Dok. KKP
KKP Dorong Obligasi Terumbu Karang untuk Danai Konservasi

Obligasi terumbu karang menjadi alternatif pembiayaan tata kelola kawasan konservasi. Hasil kerja sama Bank Dunia beserta KKP, Bappenas, dan BPDLH.


Mengenal ETF Bitcoin Spot: Dampaknya untuk Pasar Kripto dan Investasi

15 jam lalu

Bitcoin dan Etherium ETF   Spot. Dok. Rankpillar
Mengenal ETF Bitcoin Spot: Dampaknya untuk Pasar Kripto dan Investasi

ETF Bitcoin adalah instrumen investasi yang mencerminkan harga Bitcoin dan diperdagangkan di bursa tradisional, bukan di pasar kripto.


Telkom Indonesia dan Relawan Bakti BUMN Bangun Potensi Desa di Kepulauan Bangka Belitung

15 jam lalu

Relawan Bakti BUMN Batch VI menyerahkan 500 paket bantuan peningkatan gizi tambahan dan vitamin pada perwakilan Posyandu Mawar di Desa Namang, Bangka Tengah pada, Kamis 15 Agustus 2024. DokTelkom
Telkom Indonesia dan Relawan Bakti BUMN Bangun Potensi Desa di Kepulauan Bangka Belitung

Telkom menginisiasi kegiatan Relawan Bakti BUMN Batch VI di Desa Namang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Semua kegiatan berfokus pada pendidikan, lingkungan, UMKM, dan kesehatan.


Menkominfo: Kualitas Terbaik Telkom Mendukung Forum HLF MSP & IAF 2024

16 jam lalu

EVP Divisi Government Service Telkom Syaifudin (Kiri), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Budi Arie Setiadi (Tengah), dan Direktur Enterprise & Business Service Telkom FM Venusiana R (Kanan) pada acara
Menkominfo: Kualitas Terbaik Telkom Mendukung Forum HLF MSP & IAF 2024

TelkomGroup memberikan dukungan infrastruktur jaringan telekomunikasi dengan total kapasitas bandwidth 20.000 Gbps pada 5 venue utama, yaitu Nusa Dua Beach Hotel, Intercontinental Resort Jimbaran, Hotel Mulia Resort Nusa Dua, Bali Nusa Dua Convention Centre, dan Bali International Convention Centre.


Budaya dan Pariwisata Bali Jadi Daya Tarik Konferensi Telekomunikasi Global BATIC 2024

17 jam lalu

Serangkaian kegiatan sosial pada acara Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2024 yang berlangsung di Bali pada Jumat, 30 Agustus 2024. Dok. Telkom
Budaya dan Pariwisata Bali Jadi Daya Tarik Konferensi Telekomunikasi Global BATIC 2024

BATIC 2024 ditutup dengan kegiatan sosial yang mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan pengembangan ekonomi lokal di Bali.