INFO NASIONAL - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dokter Hasto Wardoyo, mengucapkan selamat Hari Anak Nasional ke-40. Dokter Hasto berharap dan berdoa, semoga anak-anak Indonesia, menjadi anak yang berkualitas dalam arti sehat jasmani dan rohani, serta terbebas dari penyakit termasuk stunting.
"Saya juga berharap anak-anak yang sudah mulai usia sekolah, tidak ada yang tidak sekolah dan anak-anak yang sudah beranjak ke usia produktif, harapan saya tidak ada yang tidak bekerja," kata dokter Hasto.
BKKBN pun memanfaatkan Hari Anak Nasional ini untuk mempercepat penanganan stunting. Dokter Hasto menjelaskan, ada beberapa seminar yang dilakukan dalam rangka Hari Anak Nasional. "Selama sebulan penuh sebelum Hari Anak Nasional kami juga mengadakan intervensi serantak untuk percepatan penurunan stunting," ujarnya.
Gerakan intervensi serentak ini dilakukan BKKBN bersama kementerian lembaga dengan menimbang dan mengukur balita di seluruh Indonesia. "Kemarin angkanya sudah 16 juta lebih sedikit yang diukur, artinya sudah 96 persen dari target 17 juta. Itu nyata gerakan kami," ujar dokter Hasto.
Dalam penanganan kekerasan pada anak, BKKBN juga memiliki program bina keluarga balita, bina keluarga remaja, dan bina keluarga lansia. "BKKBN juga memberikan pencerahan dengan memanggil psikolog dan ahli parenting, karena dalam program bina balita ini keluarganya kami bentuk dalam kelas orangtua hebat. Parenting juga bagian penting untuk anak mencegah stunting. Kami gencar lakukan bina keluarga itu," kata dokter Hasto.
Adapun untuk calon pengantin (catin), BKKBN meminta untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan, agar kelak tak melahirkan anak yang stunting. "Kami juga berkolaborasi dengan Kementerian Agama untuk memberikan tausiah dan siraman rohani agar mereka siap berumah tangga sehingga harapannya penyebab perceraian dari konflik kecil-kecil yang berkepanjangan bisa diminimalisasi," ujarnya.
Dokter Hasto selalu mengatakan, harta yang paling berharga adalah keluarga, istana yang paling indah adalah keluarga. Tapi, dokter Hasto menegaskan, harta yang paling berharga juga salah satunya sumber daya manusia, bukan sumber daya alam.
"Karena itu mulai sekarang kita harus bangkit dan sadar betul bahwa kita itu harus membangun kualitas SDM. Saya berharap betul, fokus kepada sumber daya manusia, bangunlah jiwanya bangunlah badannya, dan terus selalu ditingkatkan," ucap dokter Hasto. (*)