Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Unusia, Kampus yang akan Gelar Sidang Etik Zainul Maarif karena Bertemu Presiden Israel

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Gedung Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia). Dok. NU
Gedung Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia). Dok. NU
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) akan menggelar sidang etik kepada salah satu dosennya, Zainul Maarif. Hal ini dikarenakan Zainul menjadi satu dari lima nahdliyin atau warga Nahdlatul Ulama (NU) yang mengunjungi Presiden Israel Isaac Herzog.

“Unusia akan menggelar sidang etik terhadap saudara Zainul Maarif untuk mempertanggungjawabkan aktivitas yang bersangkutan,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Unusia Dwi Putri melalui keterangan di Jakarta, Senin, 15 Juli 2024.

Menurut Dwi, sidang etik dilakukan lantaran kunjungan tersebut berdampak langsung bagi reputasi Unusia dan bertentangan dengan dengan nilai-nilai yang dianut. Dia juga menekankan kunjungan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya terhadap Unusia sebagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia.

“Pertemuan saudara Zainul Maarif dengan Presiden Israel adalah aktivitas individual dan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan Unusia sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan perkumpulan Nahdlatul Ulama yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia,” ujarnya.

Diketahui, Zainul Maarif adalah adalah seorang Profesor Madya Filsafat di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia. Unusia memiliki visi untuk menjadi universitas unggul berkarakter Ahlussunnah Wal Jamaah An-nahdliyah.

Lantas, bagaimana sejarah Uusia yang bakal gelar sidang etik karena dosen bertemu Presiden Israel? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Sejarah Universitas Nahdlatul Ulama

Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) merupakan perguruan tinggi di lingkungan organisasi masyarakat keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat. Unusia memiliki total enam fakultas dan 16 program studi yang menyelenggarakan program pendidikan dari jenjang sarjana, pascasarjana, hingga doktoral. 

Beberapa fakultas di Unusia juga menyelenggarakan program internasional, baik untuk jenjang sarjana maupun pascasarjana. Adapun enam fakultas di Unusia adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Islam Nusantara, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

Unusia merupakan salah satu wujud pengembangan pendidikan yang menjadi prioritas dalam organisasi NU. Sejak berdiri pada tahun 1926, NU telah mendirikan berbagai macam satuan pendidikan, seperti Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah Awaliyah, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Mulallimin Wustha, dan Ulya. NU juga telah melibatkan diri secara intensif dalam berbagai perumusan kebijakan pendidikan yang berbasis masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mengembangkan pendidikan tinggi, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada tahun 1998 membentuk sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (YPTNU) melalui SK PBNU Nomor 929/A.II.03/6/1998. Pada 1999, yayasan itu bekerja sama dengan para tokoh NU merencanakan berdirinya Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) yang bertaraf internasional.

Gagasan besar itu kemudian mulai diwujudkan secara bertahap dengan berdirinya Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) pada 2003. Pada 2010, berdasarkan hasil rapat pleno di Wonosobo, PBNU mewajibkan pengelolaan perguruan tinggi langsung menggunakan badan hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu, Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama membubarkan diri dan seluruh aset yayasan, termasuk STAINU Jakarta, dikelola langsung oleh Perkumpulan Nahdlatul Ulama. 

Dalam penyelenggaraan perguruan tinggi, PBNU membentuk Badan Pelaksana Penyelenggara Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama. Lembaga ini menjadi kepanjangan tangan dari Perkumpulan Nahdlatul Ulama dalam menjalankan tugas teknis penyelenggara pendidikan yang mengusahakan berdirinya Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia di Jakarta.

Pada 2015, Izin Penyelenggaraan Universitas diberikan melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 557/E/O/2014 dengan 10 (sepuluh) program studi.

Melalui Rekomendasi Kementerian Agama RI dan Rekomendasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, maka pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengeluarkan Surat Keputusan penggabungan STAINU Jakarta ke Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia pada 2016. 

Melalui SK Dirjen Diktis No. 4814 Tahun 2017 tentang Izin Perubahan Nama Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Jakarta menjadi Fakultas Agama Islam pada Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, maka STAINU Jakarta resmi menjadi Fakultas Agama Islam pada Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia. Dengan penggabungan tersebut, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia mengelola 16 Program Studi.

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: PSI Buka Suara soal Gugatan ke MahKamah Konstitusi untuk Menjegal Kaesang Maju Pilgub

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pramono Anung Dapat Dukungan dari Rois Syuriah PWNU Jakarta

14 jam lalu

Bakal Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung saat menghadiri acara Konsolidasi Internal bersama Komunitas Juang Perempuan (KJP) di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Jumat, 6 September 2024. Dalam sambutannya, Pramono menyampaikan visi dan program kerja untuk meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pramono Anung Dapat Dukungan dari Rois Syuriah PWNU Jakarta

Pramono Anung memperoleh dukungan dari Rois Syuriah PWNU Jakarta Muhyidin Ishaq Rois, untuk maju dalam Pilkada Jakarta


Azan Mahgrib di TV Diganti Running Text saat Paus Fransiskus Pimpin Misa, Wamenkominfo: Ormas Islam Setuju

3 hari lalu

Gambar tangkapan layar Stasiun TV CNN Indonesia yang menayangkan Misa Akbar dipimpin Paus Fransiskus bersamaan dengan notifikasi saat Azan Magrib, Kamis, 5 September 2024. (TEMPO/Yudono)
Azan Mahgrib di TV Diganti Running Text saat Paus Fransiskus Pimpin Misa, Wamenkominfo: Ormas Islam Setuju

"Tayangan azan Mahgrib diganti running text di televisi yang menyiarkan live Misa Akbar yang dihadiri Paus Fransiskus, sudah disetujui Ormas Islam"


Modal Politik 3 Wanita Calon Gubernur di Pilkada Jatim 2024

6 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Modal Politik 3 Wanita Calon Gubernur di Pilkada Jatim 2024

Khofifah, Risma, dan Luluk siap maju untuk Pilkada Jatim 2024. Ketiganya memiliki dukungan massa yang tak main-main.


Cerita Front Nahdliyin Pertama Kali Jokowi Tawarkan Konsensi Tambang ke Ormas Keagamaan

11 hari lalu

Eks Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, saat ditemui usai peluncuran kerjasama Indonesia-Tiongkok di bidang kebudayaan dan pendidikan. Kepada wartawan, Aqil bilang konsesi tambang untuk Ormas merupakan ghanimah (rampasan perang) yang sudah seharusnya diterima ormas karena berperan dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. TEMPO/Nandito Putra.
Cerita Front Nahdliyin Pertama Kali Jokowi Tawarkan Konsensi Tambang ke Ormas Keagamaan

Langkah Jokowi memberikan izin konsesi tambang kepada ormas keagamaan merupakan bagian dari upaya mengkonsolidasikan kekuataan politik.


Cak Imin Sebut Pemilu 2024 Paling Brutal, Apa Alasannya?

12 hari lalu

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menghadiri Muktamar PKB di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali pada Sabtu, 24 Agustus 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Cak Imin Sebut Pemilu 2024 Paling Brutal, Apa Alasannya?

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut Pemilu 2024 paling brutal. Begini alasannya.


PBNU Tarik 3 Organisasi Sayapnya dari Bali, Berikut Profil Banser, GP Ansor, hingga Pagar Nusa

13 hari lalu

Anggota GP Ansor dan Banser se Jawa Barat mengikuti apel akbar di Bandung, 10 Mei 2017. Apel akbar diikuti ribuan anggota Ansor Banser Nahdlatul Ulama yang meramaikan harlah ke 83 GP Ansor. TEMPO/Prima Mulia
PBNU Tarik 3 Organisasi Sayapnya dari Bali, Berikut Profil Banser, GP Ansor, hingga Pagar Nusa

Ketua Umum PBNU Gus Yahya instruksikan 3 organisasi sayapnya yakni GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa di Bali untuk kembali saat Muktamar PKB.


PBNU Tarik GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa di Bali Saat Muktamar PKB, Apa Alasannya?

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menyapa Banser NU saat Puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu 7 Februari 2023. Kegiatan yang akan digelar selama 24 jam tersebut diisi berbagai kegiatan seperti ritual keagamaan, resepsi puncak harlah, karnaval nusantara, panggung hiburan rakyat, bazar UMKM hingga kuliner nusantara. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
PBNU Tarik GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa di Bali Saat Muktamar PKB, Apa Alasannya?

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menginstruksikan GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa yang ada di Bali saat Muktamar PKB ke daerah masing-masing.


Cak Imin Sebut Ada Pihak yang Ingin Adu Domba Warga NU Menjelang Muktamar PKB

15 hari lalu

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat memberikan keterangan kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024. ANTARA
Cak Imin Sebut Ada Pihak yang Ingin Adu Domba Warga NU Menjelang Muktamar PKB

Cak Imin menyebut ada pihak yang ingin adu domba warga NU.


Tanggapi Mubes Alim Ulama, Gus Yahya: PBNU Organisasi Resmi, Bukan Orang Nganggur Kayak yang di Bangkalan

19 hari lalu

Ketum PBNU Gus Yahya (kiri) dan Tim Pansus PKB, KH Anwar Iskandar (kanan) sebut para kiai mendesak PKB kembalikan kepemimpinan ulama, Senin 19 Agustus 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Tanggapi Mubes Alim Ulama, Gus Yahya: PBNU Organisasi Resmi, Bukan Orang Nganggur Kayak yang di Bangkalan

Sejumlah Ulama yang kumpul di Bangkalan mendesak Musyawarah Luar Biasa PBNU. Gus Yahya mengatakan tak ambil pusing dengan langkah mereka.


Usai Dilantik Jokowi, Bahlil: NU sudah Rampung, Konsesi Tambang Muhammadiyah masih Dicari

19 hari lalu

Usai Dilantik Jokowi, Bahlil: NU sudah Rampung, Konsesi Tambang Muhammadiyah masih Dicari

Presiden Jokowi melantik Bahlil sebagai Menteri ESDM. Bahlil mengatakan konsesi tambang untuk NU sudah rampung, konsesi Muhammadiyah masih dicari.