INFO NASIONAL - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet menerima aspirasi Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) agar pemerintah dan parlemen mengembangkan jurnal yang diterbitkan oleh berbagai kampus ataupun berbagai organisasi di Indonesia.
Terlebih Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah memiliki platform ilmiah daring Science and Technology Index (SINTA) yang menyajikan daftar jurnal nasional yang telah terakreditasi.
"Mempublikasikan artikel jurnal terindeks Scopus sangat baik. Mempublikasikannya di jurnal SINTA juga tidak kalah baik. Karena pada prinsipnya, publikasi ilmiah dari mahasiswa dan dosen di lingkungan perguruan tinggi jangan hanya sebatas memenuhi administrasi akademik,” ujar Bamsoet usai menerima Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI), di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024.
Menurutnya, upaya meningkatkan publikasi ilmiah harus dilakukan bersamaan dengan pematangan intelektual dari sivitas akademika perguruan tinggi. Sehingga, publikasi jangan hanya sebatas memenuhi kewajiban administratif sebagai syarat prosedural kelulusan maupun kenaikan pangkat. Karena, menurut Bamsoet, pada akhirnya akan melahirkan masalah baru berupa moral hazard manipulasi akademik, misalnya dalam bentuk joki maupun penjiplakan karya ilmiah.
"Harus dipupuk rasa kebanggaan menulis di Jurnal dalam negeri. Sehingga budaya menulis, meneliti, dan publikasi bisa tumbuh subur. Orientasi publikasi ilmiah harus dikembalikan kepada tujuan awal untuk saling bertukar gagasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Bukan hanya sebatas mengejar syarat prosedural," kata Bamsoet.
Bamsoet juga menilai perlunya Indonesia memiliki Universitas Buddha. Mengingat jumlah penduduk beragama Buddha di Indonesia tercatat sebanyak 2,01 juta jiwa per 31 Desember 2023. Universitas Buddha akan melengkapi berbagai universitas keagamaan lain yang sudah ada seperti Universitas Islam, Universitas Kristen, Universitas Katolik, dan Universitas Hindu. (*)