Pengamat politik: PDIP capek lawan Jokowi
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai PDIP kelelahan melawan Presiden Jokowi. Pandangan Ujang disampaikan dalam menganalisis pernyataan Puan dan Ketua DPP PDIP Utut Adianto.
Sebelumnya, di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu, 3 Juli 2024, Utut mengatakan, PDIP masih bagian dari pemerintah dan tidak berseberangan dengan Jokowi.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PDIP itu menanggapi prediksi sejumlah pihak yang mengatakan PDIP dan Jokowi akan berbeda pilihan lagi di Pilkada 2024.
Ujang melihat ada dua faktor yang memungkinkan pernyataan Puan dan Utut muncul. Pertama, karena PDIP ingin menjaga prospek bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Kedua, PDIP tersandera masalah Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto yang diperiksa atas kasus tersangka buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Masiku. Hasto sudah diperiksa oleh KPK pada Senin, 10 Juni 2024 atas dugaan kasus suap politikus PDIP terhadap komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Ya PDIP juga capek melawan Jokowi,” kata Ujang, dosen Universitas Al-Azhar Indonesia, dihubungi pada Kamis, 4 Juli 2024. “Gesturnya ingin bersahabat tidak mau bermusuhan lama-lama.”
PDIP dan Jokowi pecah kongsi imbas pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Dalam kontestasi, Jokowi merestui putranya sulungnya, Gibran, sebagai calon Prabowo. Sementara PDIP mengusung Ganjar Pranowo, eks Gubernur Jawa Tengah, dan Mahfud Md.
Jokowi tidak diundang dalam sejumlah kegiatan internal partai seperti Hari Ulang Tahun PDIP pada 10 Januari 2024, hingga Rakernas V pada Mei 2024. Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watabun pada Senin, 22 April 2024, mengatakan Jokowi dan Gibran sudah bukan bagian dari PDIP karena beda pilihan di Pilpres 2024.
Sampai saat ini PDIP belum menentukan sikap apakah akan berkoalisi ataupun menjadi oposisi bagi pemerintahan selanjutnya. Meski Puan dan Utut memberi sinyal positif terhadap pemerintahan ke depan, Ujang melihat keputusan PDIP akan tetap ditentukan oleh Ketua Umum Megawati Sukarnoputri.
“Kita lihat keputusan Megawati menjadi keputusan PDIP. Kalau Utut dan Puan kelihatannya pengen bergandengan dengan Jokowi,” kata Ujang.
Prabowo akan dilantik pada 20 Oktober 2024, menggantikan Jokowi. Megawati sebelumnya mengatakan, sikap politik PDIP terhadap Prabowo-Gibran masih perlu diperhitungkan. PDIP kemungkinan mengumumkan posisi koalisi atau oposisi pada Kongres tahun 2025.
“Loh enak ae, hi-hi. Kalau menit ini saya ngomong,” kata Megawati saat menutup Rakernas V PDIP yang ditutup pada Ahad, 26 Mei 2024. “Gue mainin dulu dong.”
SEPTIA RYANTHIE | HENDRIK YAPUTRA | DANIEL A. FAJRI | ANTARA
Pilihan Editor: Puan Sebut Pertimbangkan Kaesang di Pilkada Jateng, PAN: Apa Mungkin PDIP Mengusungnya?