TEMPO.CO, Bandung - Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran atau MWA Unpad memberi target pendapatan sebesar Rp 3 triliun kepada Rektor Unpad terpilih Arief S. Kartasasmita periode 2024-2029.
“Revenue-nya double lah dari 2023 dari Rp 1,5 triliun menjadi Rp 3 triliun,” ujar Ketua MWA Unpad Arief Yahya di Bandung, Jawa Barat, Kamis kemarin, 4 Juli 2024.
Menurut Arief Yahya, target dari rektor baru lima tahun ke depan menjadikan Unpad bisa masuk ranking 300 universitas dunia. Sekarang Unpad masih di ranking 500-an. Target lainnya, kata Arief Yahya, yaitu kesejahteraan mahasiswa dan karyawan.
Sebelumnya, MWA Unpad menyebut tiga prinsip sebagai target yang harus dicapai oleh rektor baru periode 2024-2029. Wakil Ketua MWA Unpad Arry Bainus mengatakan, ketiga prinsip itu terkait dengan penguatan otonomi kampus, tata kelola, serta nilai lokal dan globalisasi.
“Sehingga keunggulan Unpad bisa tercapai,” ujarnya saat berpidato di acara Debat 3 Calon Rektor pada Rapat Pleno Terbuka MWA Unpad di Bandung, Selasa, 2 Juli 2024.
MWA telah menggelar rapat pleno tertutup pemilihan rektor pada Kamis, 4 Juli 2024. Saat itu, ketiga calon rektor kembali diwawancara tentang target berdasarkan tiga prinsip tersebut. Antara lain, bagaimana cara ketiga calon rektor membuat Unpad mencapai QS World University rankings 300.Lalu, bagaimana mencapai anggaran pendapatan Rp 3 triliun untuk kemandirian.
Selain itu, MWA ingin mengetahui bagaimana cara ketiga calon rektor Unpad meraih target kesejahteran pegawai dengan remunerasi 120 persen.
“Itulah target yang kami ingin capai bersama melalui para calon rektor ini,” kata Arry.
Respons rektor terpilih
Menanggapi target yang ditetapkan MWA, Arief mengatakan, jika angka Rp 3 triliun itu tercapai, maka Unpad tidak perlu bekerjasama dengan pihak pinjaman online atau pinjol.
“Sesuai agama yang saya anut, saya tidak menyetujui pinjaman online. Apalagi terkait dengan judi online,” ujar Arief, Kamis 4 Juli 2024. “Cukup untuk mencegah biaya kuliah tidak tinggi, itu esensi targetnya.”
Selain akan bekerjasama dengan pihak terkait, Arief juga akan memetakan masalah judi online di kalangan sivitas akademika. Adapun pembentukan satuan tugasnya diarahkan ke pembinaan dan pencegahan.