TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, mengatakan sudah ada pembicaraan informal dengan partai lain untuk membentuk koalisi menghadapi pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Pembahasan soal koalisi dengan partai lain ini baru sebatas obrolan antarkader. "Ya, secara informal sudah orang per orang, bukan institusi ke institusi," katanya di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada Selasa, 2 Juli 2024.
Jazilul juga tak bisa memastikan apakah peluang koalisi ini bisa berupa pembentukan poros ketiga atau tidak. Namun, ia menilai membentuk poros ketiga rasanya sulit terwujud jika melihat tokoh-tokoh yang beredar saat ini. "Kalau dilihat dari tokohnya enggak sampai tiga poros," ucap dia.
Saat ini baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang resmi akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta. PKS menyandingkan Anies dengan mantan presiden mereka, Sohibul Iman.
Sementara itu, tokoh lain yang disebut berpeluang maju di Jakarta adalah Ridwan Kamil. Mantan gubernur Jawa Barat ini santer akan diusung oleh partainya, Partai Golkar.
Namun, merujuk Pasal 40 UU tentang Pilkada, partai atau gabungan partai bisa mendaftarkan pasangan calon jika memiliki minimal 20 persen kursi DPRD atau 25 persen suara Pemilu. Dalam konteks Pilgub DKI 2024, semua partai harus berkoalisi untuk memenuhi syarat minimal 22 kursi.
Jazilul menuturkan saat ini komunikasi antarpartai di Jakarta masih cair. PKB membuka diri kepada partai manapun untuk bicara soal koalisi. “Belum ada yang solid,” ucap dia.
PDIP Singgung Poros Ketiga
Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim, mengungkap peluang partainya berkoalisi dengan PKB untuk membentuk poros ketiga di Pilgub DKI.
"Adanya poros ketiga sangat mungkin," kata Chico dalam pesan suara yang diterima Tempo, Kamis, 27 Juni 2024.
Chico menjelaskan PDIP masih memetakan partai mana yang akan menjadi kawan maupun lawan. Langkah itu ditujukan untuk menentukan berapa banyak pasangan calon yang nantinya maju di Pilgub Jakarta. "Ini akan menjadi variabel dalam menentukan sikap, apakah ada dua atau tiga calon," kata Chico.
Chico menyebut pertemuan lanjutan dengan PKB belum direncanakan secara intens. Namun, dia mendukung gagasan yang sempat dilontarkan koleganya di partai, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga.
Eriko bicara peluang koalisi PDIP dan PKB di Jakarta dan Jawa Timur. Dia mengatakan terdapat kemungkinan saling mengusung kader masing-masing di dua daerah ini.
Eriko berandai-andai, jika kerja sama itu terjalin, PKB bisa mendapatkan posisi bakal calon gubernur Jakarta sementara PDIP yang mendapatkan posisi bakal calon gubernur Jatim 2024. Atau, bisa jadi sebaliknya.
Menyusul pernyataan itu, Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda, menyatakan partainya tertarik dengan tawaran Eriko Sotarduga perihal kerja sama dalam ajang Pemilihan Gubernur atau Pilgub di Jakarta dan Jawa Timur. "Tawaran Eriko menarik. Menarik tawaran itu," kata Syaiful di Gedung DPR, Rabu, 20 Juni 2024.
SAVERO ARISTIA WIENANTO
Pilihan Editor: Pilgub Sumut, PKB: DPW Cenderung ke Bobby Nasution