Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat Nilai Duet Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta Berpotensi Bubar di Tengah Jalan, Ini Sebabnya

image-gnews
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Assegaf Aljufrie (tengah), Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berfoto bersama saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PKS 2019 di Jakarta, Kamis 14 November 2019. ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat/ama/aa.
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Assegaf Aljufrie (tengah), Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berfoto bersama saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PKS 2019 di Jakarta, Kamis 14 November 2019. ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat/ama/aa.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Paramadina Didik Junaidi Rachbini menilai pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Anies Baswedan-Sohibul Iman, berpeluang tak jadi maju bersama di Pilkada Jakarta 2024. Didik menilai duet dua tokoh yang juga mantan rektor Paramadina itu akan sulit menemukan partai-partai lain untuk berkoalisi di Pilgub akhir tahun nanti.

Diketahui, duet tersebut diajukan oleh Partai Keadilan Sejahtera atau PKS pemenang Pileg DPRD di Jakarta pada 2024. Sohibul Iman adalah kader PKS, sementara Anies tidak bergabung dengan partai manapun. Anies sebelumnya adalah Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 dan pernah ikut serta di Pilpres 2024.

Menurut Didik, Anies sebagai seorang petahana adalah sosok yang memiliki daya jual dan elektabilitas paling tinggi di Jakarta. Dia menyebut PKS kemudian telah bergerak cepat untuk mengumumkan Anies akan berpasangan dengan kadernya.

PKS, kata Didik, mendahului Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem yang sebelumnya juga sudah menyampaikan keinginan untuk mengusung Anies. Proses pemasangan Anies dengan Sohibul pun dia sebut tidak melalui diskusi dengan partai-partai lain.

Maka dari itu, Didik menilai duet Anies-Sohibul berpotensi gagal. “Karena tidak merupakan hasil musyawarah, maka beberapa pihak analis menyatakan pasangan Aman (Anies Baswedan – Sohibul Iman) ini tidak aman,” kata Didik dalam keterangan tertulis pada Jumat, 28 Juni 2024.

Namun, Didik menilai calon-calon yang diajukan namanya di Pilkada akan terus berubah hingga penetapan pasangan calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 27 Agustus mendatang.

“Masih bisa berubah total terbalik dari rencana semula. Ini ciri politik Indonesia yang sama sekali tidak memiliki ideologi apa pun, kecuali transaksional belaka,” ujar Didik.

Didik menyebut PKS memang paling sukses di Pileg Jakarta pada Pemilu 2024 lalu. Tetapi, dia mengingatkan bahwa perolehan kursi partai tersebut masih belum memenuhi ambang batas pencalonan kepala daerah. “Sehingga memerlukan kawan partai lain,” ucap dia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Didik menilai partai-partai lain tidak akan tinggal diam. Sebabnya, mereka masih ingin mengusung Anies sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Didik berujar pengumuman sepihak yang dilakukan PKS bisa menjadi bumerang bagi pasangan Anies-Sohibul ketika lobi-lobi lanjutan terjadi.

“Pasangan Aman bisa bubar karena proses lobi yang intensif, atraktif bahkan liar tetapi Anies akan menjadi rebutan sehingga menjadi calon paling potensial jadi,” kata Didik.

Secara pribadi, Didik juga mengatakan Pilkada 2024 penting bagi Anies. Khususnya untuk menyiapkan diri jika ingin maju kembali di Pilpres 2029. “Jika mundur dari politik sudah pasti namanya lenyap dari peredaran, seperi Wiranto, Agum Gumelar, Hatta Rajasa, dan lain-lain,” ujar dia.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda, menilai deklarasi pasangan calon Anies Baswedan dan Sohibul Iman untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta merupakan langkah blunder PKS. Dia berpendapat, deklarasi pasangan itu dapat dianggap menutup kesempatan berkoalisi dengan partai lain.

"Di mata saya sih blunder. Komunikasi politik yang semacam ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk bisa bermitra dalam poros koalisi ini," kata Syaiful di Gedung DPR, Rabu, 20 Juni 2024.


Pilihan Editor: Istana Klaim Jokowi Tidak Cawe-cawe di Pilkada Serentak 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Di Tengah Peluang Usung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta, PDIP Tegaskan Utamakan Kader Sendiri

12 jam lalu

Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu, 29 Juni 2024. ANTARA/Agatha Olivia Victoria
Di Tengah Peluang Usung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta, PDIP Tegaskan Utamakan Kader Sendiri

Sekjen PDIP menyebutkan terdapat beberapa kader PDIP yang menunggu dalam bursa Pilgub Jakarta.


PAN Sebut Kaesang Dijagokan Jika Ridwan Kamil Tak Maju Pilgub Jakarta

17 jam lalu

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di kantor Muhammadiyah DKI Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menegaskan dirinya tidak akan berduet dengan Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
PAN Sebut Kaesang Dijagokan Jika Ridwan Kamil Tak Maju Pilgub Jakarta

PAN menyebut Kaesang bisa jadi sosok alternatif di Pilgub Jakarta.


Ihwal Peluang Dukung Anies, Hasto PDIP: Tunggu Arahan Ketua Umum

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di acara halalbihalal sekaligus pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Ihwal Peluang Dukung Anies, Hasto PDIP: Tunggu Arahan Ketua Umum

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan partai banteng menaruh atensi terhadap Anies.


Kaesang Pangarep: Kabar Namanya Disodorkan oleh Jokowi hingga Reaksi Bantahan

1 hari lalu

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di kantor Muhammadiyah DKI Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menegaskan dirinya tidak akan berduet dengan Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kaesang Pangarep: Kabar Namanya Disodorkan oleh Jokowi hingga Reaksi Bantahan

Kabar nama Kaesang disodorkan Jokowi untuk Pilkada Jakarta 2024 menimbulkan deretan reaksi bantahan


PAN Sebut KIM Masih Cari Titik Temu untuk Tetapkan Kandidat Pilgub Jakarta

1 hari lalu

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan alias Zulhas mendapat dukungan dari 38 DPW/DPP PAN untuk kembali maju sebagai ketua umum. Penetapan ketua umum bakal dilaksanakan ketika Kongres ke-6. Tempo/Novali Panji
PAN Sebut KIM Masih Cari Titik Temu untuk Tetapkan Kandidat Pilgub Jakarta

Setiap partai dari KIM memiliki jagoannya masing-masing untuk berlaga di Pilgub Jakarta.


Soal Peluang Bentuk Poros Baru dengan PKB di Pilkada Jakarta, PDIP: Semua Punya Ambisi

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto  didampingi kuasa hukum PDIP, Ronny Talapessy, kuasa hukum pribadinya Patra M. Zen, dan beberapa politisi PDIP ditemui usai memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya. Hasto memberikan keterangan mengenai pernyataannya di sebuah stasiun televisi nasional pada hari ini, Selasa, 4 Juni 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Soal Peluang Bentuk Poros Baru dengan PKB di Pilkada Jakarta, PDIP: Semua Punya Ambisi

Para pengurus teras PDIP, kata Hasto, juga telah diberi tugas untuk menjajaki pelbagai komunikasi politik dengan PKB.


Respons PDIP Ihwal PKS yang Buka Peluang Ubah Peta Pecancalonan di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi, di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 Juni 2024. Dalam pemeriksaan ini penyidik KPK melakukan penyitaan Handphone milik Hasto. TEMPO/Imam Sukamto
Respons PDIP Ihwal PKS yang Buka Peluang Ubah Peta Pecancalonan di Pilkada Jakarta

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan partainya menghormati sikap PKS mengenai peluang untuk mengubah peta pencalonan di Pilkada Jakarta.


PAN Bakal Umumkan Cagub-Cawagub Jakarta, Banten dan Jabar pada Akhir Juli

1 hari lalu

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan alias Zulhas menyerahkan surat rekomendasi kepada delapan cagub dan lima cawagub untuk Pilkada 2024. Penyerahan surat rekomendasi ini dilakukan saat Rapat Kerja Nasional atau Rakernas PAN ke-4 di Kantor DPP PAN, Jakarta pada Sabtu, 29 Juni 2024. Tempo/Novali Panji
PAN Bakal Umumkan Cagub-Cawagub Jakarta, Banten dan Jabar pada Akhir Juli

PAN memiliki sejumlah kader yang akan diajukan untuk Pilkada Jakarta dan Jabar 2024.


Sekjen PKS Sebut Jokowi Sodorkan Kaesang ke Partai-partai, Zulhas: Ah Enggak Benar

1 hari lalu

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan alias Zulhas ketika membuka Rapat Kerja Nasional atau Rakernas PAN ke-4 di Kantor DPP PAN, Jakarta pada Sabtu, 29 Juni 2024. Tempo/Novali Panji
Sekjen PKS Sebut Jokowi Sodorkan Kaesang ke Partai-partai, Zulhas: Ah Enggak Benar

Zulhas membantah pernyataan Sekjen PKS Aboe Bakar Habsyi soal Jokowi tawarkan putranya Kaesang Pangarep ke partai-partai untuk diusung di Pilkada.


PDIP Tunggu Hasil Kajian Sebelum Putuskan Arah Dukungan di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 (TKRPP) PDI Perjuangan Adian Napitupulu saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat, 12 Mei 2023. Dalam keterangan pers tersebut Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 (TKRPP) PDI Perjuangan menyebutkan per 11 Mei 2023, sudah memverifikasi 457 organ relawan Ganjar Pranowo yang telah mendaftar ke TKRPP serta menyiapkan kantor Sekretariat Pusat untuk relawan bakal calon Presiden Ganjar Pranowo di Jalan Diponegoro nomor 72, Jakarta Pusat yang rencananya akan diresmikan pada 1 Juni 2023 TEMPO/M Taufan Rengganis
PDIP Tunggu Hasil Kajian Sebelum Putuskan Arah Dukungan di Pilkada Jakarta

Adian Napitupulu, mengatakan PDIP masih menunggu rampung hasil kajian untuk menentukan arah dukungan dalam Pilkada Jakarta