TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional atau PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, angkat bicara perihal isu kursi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang disebut-sebut akan dijabat oleh kader partainya. Saleh bersyukur jika seandainya jatah menteri itu akan diberikan kepada PAN.
"Saya doakan, mana tahu nanti ESDM diberikan ke PAN. Alhamdulilah," kata Saleh saat menggelar konferens pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Juni 2024.
Saleh menyebut jika jatah menteri ESDM memang diberikan untuk PAN, maka dia memastikan bukan dirinya yang akan menjabat. Dia mengaku tak memiliki kapasitas untuk menduduki posisi itu.
"Yang jelas, kalau ada menteri ESDM dari PAN itu bukan saya. Sebab itu bukan bidang saya," kata Saleh.
Saleh mengatakam ada beberapa kader partainya yang kompeten untuk menjabat sebagai menteri ESDM itu. Salah satu nama yang dia sebut adalah Sekretaris Jenderal atau Sekjen PAN Eddy Soeparno.
"Kami kadernya ada, tokoh-tokoh di sini cukup. Ada Eddy Soeparno, ngertilah soal tambang. Sebelum masuk ke PAN saja sudah sangat paham," kata Saleh.
Saleh juga menyebut nama Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi dan Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto. "Ada Mas Yoga (Viva Yoga) ini lama juga di Komisi IV, agak ngerti mungkin. Mas Yandri ini kalau dikasih tugas apa saja jalan ini. Kan sudah biasa mengelola organisasi jadi bisa," ujarnya.
Sekjen PAN Eddy Soeparno sebelumnya tak berkomentar banyak soal peluang dirinya menjadi menteri ESDM di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pria yang menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR itu mengatakan akan menghormati keputusan Prabowo.
"Duh, saya begini, apapun, kita hormati keputusan presiden terpilih," kata Eddy ketika ditemui Tempo di Komplek Istana Negara, Jumat, 10 Mei 2024.
Selebihnya, Eddy mengatakan akan mengikuti arahan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas. Namun, ia tidak menjawab ketika ditanya Tempo soal kesiapannya menjabat posisi Menteri ESDM. "Saya ikut arahan ketua umum saya. Gitu aja," ucap Eddy.
PAN merupakan salah satu partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesja Maju yang mengusung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Selain PAN, ada Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PSI, Gelora, Garuda dan PBB.
RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Prabowo Bertemu Koalisi Tanpa Jokowi, Pengamat: KIM Cita Rasa Baru