TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Ahmad Syaikhu menyadari bahwa partainya tak dapat mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman di pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta sendirian. Sebab, katanya, perolehan kursi PKS di DPRD Jakarta tak mencukup syarat untuk dapat mengusung kadernya tanpa membentuk koalisi dengan partai lain.
Adapun, perolehan kursi PKS di DPRD Jakarta adalah sebanyak 18 kursi. Sementara syarat untuk dapat maju sendirian, adalah partai politik harus memperoleh sebanyak 22 kursi di DPRD Provinsi. Artinya, PKS kurang 4 kursi untuk dapat melakukan itu.
"Karena itu komunikasi terus kita lakukan, kita akan bangun koalisi bersama," ucap Syaikhu setelah kegiatan penutupan Sekolah Partai PKS di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024, seperti dikutip dari Tempo.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, duet Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta yang diusung PKS belum pasti. Karena menurutnya, jumlah kursi PKS di DPRD belum memenuhi syarat mengusung calon dalam Pilgub Jakarta.
"Kami belum hitung Pak Anies-Sohibul sebagai paslon yang definitif," kata Habiburokhman usai menghadiri rapat kerja Komisi III di Gedung Nusantara II DPR, Rabu, 26 Juni 2024, seperti dikutip dari Tempo.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu menegaskan bahwa Gerindra beserta Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan berupaya untuk berkompetisi dengan parpol lain dalam memenangkan Pilgub Jakarta. Dia juga mengaku bahwa komunikasi dengan parpol di luar KIM masih terjalin.
"Kami intensifkan karena waktunya semakin dekat ya. Ini enggak bisa berlama-lama juga. Harus segera muncul nama," tuturnya.
Tak sampai di situ, Habiburokhman mengatakan bahwa Gerindra masih mencari sosok terbaik untuk diajukan. Dia juga menyinggung nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau RK.
"RK juga kan enggak bisa paksakan karena kan Gerindra enggak cukup. Jadi, harus dijajaki dengan rekan-rekan partai politik yang lain," ujarnya.