TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta supaya kelebihan produksi beras yang ada di daerah dapat dikirim ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Jokowi menyampaikan ini saat meninjau langsung pelaksanaan bantuan pompa untuk pengairan sawah dan pertanian (pompanisasi) di Desa Bapeang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Rabu, 26 Juni 2024.
Awalnya, Jokowi mengatakan bahwa Kotawaringin Timur memiliki peran penting sebagai salah satu penyangga pangan untuk IKN. Menurutnya, jika produksi padi di kabupaten sekitar naik, maka surplusnya akan dibawa ke IKN.
"Kalau nanti indeksnya naik dari yang biasanya panen satu kali jadi tiga kali artinya ada kelebihan produksi, dari situlah nanti akan dibawa ke IKN. Tidak hanya Kotawaringin Timur saja, tapi juga kabupaten-kabupaten lain yang kelebihan produksi," kata Jokowi, dikutip dari keterangan tertulis Sekretariat Presiden.
Produksi beras di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2023 mencapai 125.227 ton. Data Badan Pusat Statistik Nasional mengungkap data itu berasal dari produksi Januari-September sebanyak 116,83 ribu ton ditambah potensi Oktober-Desember sebesar 8,4 ribu ton. Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu dari tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi tertinggi pada 2023 bersama Kutai Kartanegara dan Kabupaten Paser.
Dalam kunjungan ke Desa Bapeang, Jokowi menggenjot proses pompanisasi untuk mengatasi potensi kekeringan yang diperkirakan akan berlangsung dari Juli hingga Oktober. Eks Gubernur Jakarta mengatakan saat ini semua negara terdampak gelombang panas dan kekeringan panjang.
Karena itu, semua negara mengalami penurunan produksi beras. "Negara kita juga sama, perkiraan dari BMKG nanti Juli, Agustus, September, Oktober dan mudah-mudahan enggak terus itu akan ada gelombang panas, kekeringan, yang itu harus diantisipasi. Oleh sebab itu disiapkan dulu antisipasinya, yang namanya pompanisasi," ucapnya dikutip dari video Sekretariat Presiden.
Pemerintah sudah menyiapkan 20 ribu unit pompa untuk distribusi awal yang bakal disebar ke seluruh tanah air. Jumlah unit pompa akan ditingkatkan menjadi 70 ribu unit.
Untuk wilayah Kotawaringin Timur, pemerintah telah mendistribusikan 31 pompa yang saat ini baru bisa mengairi 435 hektare dari total 7.600 hektare potensi sawah tadah hujan yang ada. Kementerian Pertanian akan berupaya memenuhi kebutuhan pompa secara keseluruhan untuk memastikan seluruh area dapat tercukupi.
Pilihan Editor: Kondisi Air Bersih di IKN Menjelang Agenda Upacara 17 Agustus