TEMPO.CO, Jakarta - Wacana pertemuan antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto mencuat menjelang pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta dan berakhirnya pertarungan pemilihan presiden atau pilpres 2024.
Anies memberi sinyal ingin bertemu dengan Prabowo untuk bertukar pikiran. Gubernur Jakarta 2017-2022 itu mengatakan, pembangunan daerah memerlukan dialog dengan semua tokoh.
Anies menyatakan, dirinya sedang membangun komunikasi dengan seluruh partai politik mengenai Pilkada Jakarta 2024, termasuk Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo.
"Kita kan semua ingin Jakarta maju dan Jakarta maju, warganya bahagia, itu kan bukan hanya aspirasi satu dua partai, semuanya ingin begitu,” kata Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Jumat, 21 Juni 2024.
Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mendukung wacana pertemuan Anies-Prabowo. Anies dan Prabowo disebut bisa bertukar pikiran mengenai prospek Jakarta ke depan.
Selain itu, Sekretaris Umum DPW PKS DKI Abdul Aziz juga mengatakan, pertemuan Anies dengan Prabowo sebagai bentuk penghormatan terhadap presiden terpilih.
“Nggak ada salahnya kok silaturahim. Nanti pasti ada masukan berharga soal kebijakan ke depan,” katanya ditemui di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, pada Rabu, 26 Juni 2024. “Kalau perlu silaturahim dengan Jokowi.”
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, belum mendengar kabar soal rencana Anies ingin bertemu dengan Prabowo.
Meski begitu, ia menyatakan bahwa Prabowo terbuka untuk bertemu dan berbincang dengan siapapun. Muzani mengungkapkan, selama ini Prabowo kerap bertemu dengan orang-orang yang berbeda pilihan.
"Baik berbeda pandangan bahkan politik, beliau merasa semua pemimpin adalah orang yang memiliki potensi," ujarnya.
Karena itu, Muzani menilai bahwa Prabowo tidak punya halangan untuk bertemu dengan siapapun, termasuk rivalnya di Pilpres 2024 lalu. Namun, ia belum mengetahui betul apa yang ingin dibicarakan Anies apabila memang merencanakan bertemu dengan Prabowo.
"Untuk bertemu, ya (bisa), bukan kans untuk (dukung)," katanya.
Diketahui, secara politik Anies kerap disebut sebagai antitesis Jokowi atau Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024, Anies melawan Prabowo dan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang mendukung kesinambungan pemerintah.
Diwartakan sebelumnya, Dewan Pimpinan Tingkat Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung Anies dan Mohamad Sohibul Iman menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
Pernyataan ini diungkapkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam pidato pembukaan Sekolah Kepemimpinan Partai PKS pada Selasa, 25 Juni 2024.
Pada Pilpres 2024, PKS tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nasional Demokrat (NasDem) mendukung Anies-Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden.
Sementara Gerindra sudah memberikan surat rekomendasi kepada eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk bertarung di Jawa Barat. Kesepakatan untuk mengusung Ridwan masih dibahas dengan Koalisi Indonesia Maju, partai pendukung Prabowo di Pilpres 2024. Partai-partai tersebut seperti Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia.
DANIEL A. FAJRI | NOVALI PANDJI | SULTAN ABDURRAHMAN | ANTARA
Pilihan editor: Anies Baswedan Yakin Bakal Ada Partai Lain yang Mendukungnya di Pilkada Jakarta setelah PKS dan PKB