TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengklaim mendukung Anies Rasyid Baswedan untuk maju menjadi dalam kontestasi pemilihan gubernur atau pilgub Jakarta. Meski harus menelan pil pahit atas kekalahan dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres) lalu, Surya menegaskan tidak mengubah arah politik NasDem untuk tetap mendukung Anies agar bisa kembali memimpin Jakarta. "Itu masih dipertahankan secara baik. Logikanya, apakah kekalahan dalam pilpres adalah sebuah kesalahan? Tidak," ujar Surya di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 24 Juni 2024.
Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar dalam kontestasi Pilpres 2024. Mantan gubernur Jakarta yang dipasangkan dengan ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini didukung tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan.Partai politik tersebut adalah PKB, NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Rekapitulasi penghitungan suara nasional Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan Anies-Muhaimin menempati posisi kedua dengan perolehan 40.971.906 atau 24,95 persen suara. Pasangan nomor urut 01 ini kalah oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menorehkan 96.214.691 atau 58,58 persen suara, meski unggul dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Surya Paloh mengatakan, langkah Anies untuk kembali maju di pemilihan gubernur atau pilgub Jakarta merupakan hal yang baik. Apalagi, hasil survei sejumlah lembaga menunjukan, elektabilitas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu acapkali menduduki posisi pertama. "Saya pikir, capek juga orang menghadapi dia (Anies) di Jakarta ini," ujar Surya.
Meski begitu, bos Media Grup ini mengatakan, Partai NasDem belum menentukan keputusan akhir figur yang bakal diusung menjadi bakal calon wakil gubernur. "Soal itu, kita lihat nanti," ucap dia.
NasDem menjadikan nama Anies Baswedan sebagai figur yang bakal diusungnya di Pilgub Jakarta. Anies masuk radar partai bernomor urut 5 pada Pemilu 2024 itu dengan dua kader internal, yaitu bendahara umum NasDem Ahmad Sahroni dan Sekretaris Wilayah NasDem DKI Jakarta Wibi Andrino.
Ihwal nama Ahmad Sahroni, Surya mengatakan, partai akan melihat sejumlah hal terlebih dahulu, misalnya probabilitas. Dia menegaskan, NasDem tidak mengutamakan pengusungan calon hanya berdasarkan predikat kader internal. "Dua faktor menjadi referensi bagi NasDem. Pertama, elektabilitas dan kedua kapabilitas," ucap dia.
Menurut Surya, nama Wakil Ketua Komisi bidang Hukum DPR tersebut tetap berpotensi untuk diusung. Sebab, di kalangan sebagian kawula muda partai, nama Sahroni dinilai cukup memiliki kapabilitas. "Elektabilitas untuk medan di Jakarta itu harus kita lihat dengan hati-hati. Jangan ikut-ikutan enggak menentu, nanti terjungkir. Untuk apa?" kata Paloh.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan tak ingin terburu-buru dalam menentukan figur yang akan diusung maju di palagan pilkada Jakarta. "Pada akhir Juli, kami tetapkan kandidatnya. Itu paling lambat," kata Hermawi melalui pesan singkat, Jumat, 14 Juni 2024.
Namun Hermawi tak berkenan untuk memerincikan nama-nama figur yang potensial masuk radar calon gubernur atau wakil dari Partai NasDem. Menurut dia, hingga saat ini NasDem terus melakukan penggodokan dan pertimbangan terhadap sejumlah aspek, seperti elektabilitas, kapasitas dan program kerja apa yang akan ditawarkan nantinya."Ditunggu saja. Tidak bisa disebutkan nama A atau nama B. Yang jelas sedang on process," ujar Hermawi.
Pilihan Editor: