TEMPO.CO, Jakarta - Pada 12 Juni 2024, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dicopot dari jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB). Pencopotan jabatan ini dilakukan ketika Afriansyah mengikuti Konferensi International Labour Organization (ILO) di Jenewa, Swiss.
“Pada 12 Juni 2024 lalu, saya sudah diberhentikan dengan beberapa kawan-kawan sebagai pengurus Partai Bulan Bintang (PBB). Berita ini saya terima ketika saya berada di Konferensi ILO di Swiss, Jenewa,” kata Afriansyah, melalui video dalam akun TikTok pribadinya yang diunggah, pada 16 Juni 2024.
Penjabat Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PBB, Fahri Bachmid membenarkan adanya pencopotan posisi Afriansyah Noor yang digantikan oleh Mohammad Masduki. Menurut Fahri, pergantian posisi dalam organisasi adalah hal yang wajar. PBB telah mengambil berbagai langkah untuk penataan dan konsolidasi internal partai sejak 18 Mei 2024 lalu.
Salah satu langkah yang diambil Fahri sebagai Pj Ketua Umum PBB adalah replacement atau refreshment (penempatan dan penyegaran) kepengurusan partai serta arrangement (penyusunan) kembali posisi jabatan tertentu. “Juga posisi sekjen,” terang Fahri.
Posisi Sekjen PBB yang sekarang diduduki Mohammad Masduki sudah sesuai dengan prosedur dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Menurut Fahri, alasan pergantian ini murni pertimbangan teknis untuk mempercepat konsolidasi internal partai menghadapi agenda nasional, termasuk pelaksanaan Pilkada 2024.
Profil Mohammad Masduki
Berdasarkan infopemilu.kpu.go.id, Mohammad Masduki lahir pada 10 November 1966 di Pamekasan, Jawa Timur. Sebelum ditunjuk sebagai Sekjen PBB, Masduki lebih dahulu maju menjadi Calon Legislatif (Caleg) DPR 2024-2029 di Daerah Pemilihan Jawa Timur 1 Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Sebelumnya, ia telah mengawali karier politik bersama Partai Bulan Bintang. Ia pertama kali menduduki jabatan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PBB Jawa Timur pada 2015.
Masduki pernah menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang. Setelah itu, ia mengambil fokus studi lain, yaitu ilmu hukum. Ia melanjutkan studi sarjana di Fakultas Hukum, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sunan Giri, Malang. Kemudian, ia melanjutkan studi magister sejalan dengan gelar sarjana terakhirnya, yaitu Ilmu Hukum di Universitas Islam Malang (Unisma), Malang.
Mohammad Masduki juga aktif mengikuti beragam organisasi. Menurut kabarpemilu.my.id, ia pernah menjadi pencetus Simposium Nasional Cendekiawan Muslim se-Indonesia sebagai momentum awal kelahiran Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Malang, pada 1990. Setelah itu, ia menjadi pengurus Yayasan Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Lembung, Pamekasan, sejak 1991 sampai sekarang. Sekjen Partai Bulan Bintang ini juga aktif dalam beberapa organisasi lain, di antaranya:
- Pendiri dan pengurus Lembaga Pendidikan Putera Zaman (2004-sekarang);
- Mitra Pengelola Yayasan Pendidikan Al Uswah, Pamekasan (2004-sekarang);
- Pendiri Lembaga Dana Sosial Islam, Malang (2002);
- Pendiri Yayasan Hasrat Masyarakat Maju Sejahtera, Malang (2002); dan
- Pendiri dan Ketua Pengarah LSM The Medina Institute, Malang (2006-sekarang).
RACHEL FARAHDIBA R | EKA YUDHA SAPUTRA
Pilihan Editor: Afriansyah Noor Merasa Janggal Pemberhentiannya sebagai Sekjen Partai Bulan Bintang, Ini Profilnya