Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

73 Tahun Komando Operasi TNI AU, Ini Asal Mulanya Berdiri

image-gnews
Ilustrasi pesawat Yokosuka K5Y alias Cureng, peninggalan Jepang yang digunakan oleh TNI AU di awal kemerdekaan. Wikipedia
Ilustrasi pesawat Yokosuka K5Y alias Cureng, peninggalan Jepang yang digunakan oleh TNI AU di awal kemerdekaan. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komando Operasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) atau disebut Koopsau merupakan salah satu Komando Utama (Kotama) TNI AU. Pendiriannya didasarkan pada Pengumuman Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Nomor 57/23/Peng/KS/51 tanggal 15 Juni 1951. Kini, Koopsau telah menginjak usia yang ke-73 tahun. 

Dilansir dari laman resmi TNI AU, pada awal terbentuknya, Komodor Udara Ruslan Danurussamsi dipercaya sebagai Komandan Koops AU pertama. Ia juga yang memperkenalkan motto Abhibhuti Antarikshe atau Keunggulan di Udara. 

Pada masa awal terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 1945, dibentuklah juga TKR Jawatan Penerbangan yang bertugas membina pangkalan udara sekaligus mengoperasikan berbagai pesawat bekas milik Angkatan Udara Belanda, yakni Militaire Luchtvaart. 

Dalam rangka mengoperasikan pesawat-pesawat bekas Belanda tersebut, dibentuklah kesatuan pesawat terbang militer atau Skadron Operasional. Mulanya terdapat lima Skadron Operasional, yakni Skadron Udara I Pembom, Skadron Udara II Pengangkut, Skadron Udara III Pembom, Skadron Udara IV Pengintai Darat, serta Skadron Udara V Pengintai Laut yang berada dalam pengendalian Group Operasional

Kesatuan pesawat terbang militer ini aktif menjalankan tugasnya terhitung mulai 21 Maret 1951 hingga 15 Juni 1951. Kemudian, terjadi penggabungan lima skuadron operasional yang membentuk suatu grup operasional dengan nama Komando Operasi atau Koops. Pada 1954, Koops berganti nama menjadi Komando Group Komposisi (KGK) yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kasau Nomor 165/125/Pen/KS/54 tanggal 27 Juli 1954.

KGK pun mulai beroperasi pada 27 Juni 1954 hingga 5 Oktober 1959. Baru, pada 5 Oktober 1959, KGK berubah menjadi Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau). Tak lama setelah itu, berdasarkan Keputusan Menhankam/Pangab Nomor Kep/14/IV/1976, nama Koopsau berganti lagi menjadi Komando Paduan Tempur Udara disingkat Kopatdara. 

Baru pada 10 Mei 1985, sesuai dengan reorganisasi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), Kopatdara berubah nama kembali menjadi Komando Operasi TNI Angkatan Udara disingkat Koopsau yang dikenal sekarang ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam menjalankan tugasnya, Koopsau memiliki visi dan misi sebagai berikut:

Visi

Menjadi sayap Tanah Air yang kuat, melanglang Dirgantara, Menjelajah dunia, Merengkuh persada, diabdikan untuk kejayaan bangsa dan negara. Abhibhuti Antarishe.

Misi

  • Membina kesiapan dan kesiagaan operasional satuan jajaran
  • Memelihara, menjaga dan meningkatkan kemampuan
  • Menyelenggarakan operasi-operasi udara atau operasi militer untuk perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP)
  • Mengembangkan Doktrin, Organisasi dan peralatan
  • Memanfaatkan dan memberdayakan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan aspek matra udara.

Pilihan Editor: Perwira TNI dapat Tunjangan Kinerja Selain Gaji Termasuk Lauk Pauk

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

3 jam lalu

Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah, Khoirul Anam alias Bravo saat diwawancara di sebuah hotel di Jakarta Selatan pada Senin, 23 September 2024. Wawancara tersebut difasilitas Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

Ada konsekuensi yang harus dibayar setelah organisasi Jamaah islamiyah


Traveloka Bagi Promo Payday, Ada Cashback hingga Rp250 Ribu untuk Pembelian Tiket Pesawat

3 jam lalu

Traveloka adalah salah satu aplikasi penyedia layanan travel untuk bepergian. Bagaimana cara beli tiket pesawat Traveloka? Foto: Canva
Traveloka Bagi Promo Payday, Ada Cashback hingga Rp250 Ribu untuk Pembelian Tiket Pesawat

Traveloka bagi-bagi promo cashback untuk berbagai transaksi pembelian tiket pesawat hingga 30 September 2024.


12 Daftar Barang yang Tidak Boleh Dibawa dalam Kabin Pesawat

12 jam lalu

Penerapan physical distancing di kabin pesawat Lion Air. Foto: Lion Air Group
12 Daftar Barang yang Tidak Boleh Dibawa dalam Kabin Pesawat

Sebelum naik pesawat, perhatikan daftar barang yang tidak boleh dibawa dalam kabin pesawat. Hindari membawa barang yang mengandung bahan peledak.


Kenapa Barang Penumpang di Kabin Pesawat Dibatasi 7 kg?

12 jam lalu

Jenis koper tahan banting. Foto: Canva
Kenapa Barang Penumpang di Kabin Pesawat Dibatasi 7 kg?

Kenapa barang di penumpang kabin pesawat dibatasi 7kg? Berikut ini beberapa faktor alasannya yang perlu diketahui.


Kebiasaan Penumpang Pesawat Kelas Ekonomi yang Paling Dibenci Pramugari

22 jam lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang kelas ekonomi. Freepik.com/DC Studios
Kebiasaan Penumpang Pesawat Kelas Ekonomi yang Paling Dibenci Pramugari

Bagi penumpang pesawat kelas ekonomi sebaiknya hindari melakukan kebiasaan yang dianggap tidak higienis ini


5 Perbedaan Kabin dan Bagasi di Pesawat yang Harus Diketahui Traveler

1 hari lalu

Ilustrasi koper di kabin pesawat. Shutterstock
5 Perbedaan Kabin dan Bagasi di Pesawat yang Harus Diketahui Traveler

Kabin dan bagasi pesawat memiliki aturan dan batasan yang berbeda. Berikut ini perbedannya yang perlu diketahui traveler.


Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

1 hari lalu

Tentara Ukraina mengantre di tempat pelatihan saat mereka menjalani pelatihan pemeliharaan tank Leopard 1 A5, di pangkalan tentara Jerman Bundeswehr, bagian dari Misi Bantuan Militer UE untuk mendukung Ukraina (EUMAM UA) di Klietz, Jerman, 23 Februari 2024. REUTERS/Liesa Johannssen/Foto File
Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

Jerman akan mengirimkan tambahan senjata senilai 400 juta euro atau sekitar sekitar Rp6,7 triliun kepada Ukraina


Prabowo Ungkap Alasan Pertahanan Indonesia Belum Kuat

2 hari lalu

Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 25 September 2024. Prabowo menyebut aggaran pertahanan Indonesia salah satu terendah di Asia. Prabowo mengatakan saat ini anggaran pertahanan baru 0,89 persen terhadap Produk Domestik Bruto. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Ungkap Alasan Pertahanan Indonesia Belum Kuat

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengakui bahwa cita-cita Indonesia memiliki pertahanan yang kuat masih belum tercapai. Apa penjelasannya?


Menilik Bocoran Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

2 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Menilik Bocoran Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Kereta cepat Jakarta-Surabaya diharapkan bisa melaju dengan kecepatan 200-250 kilometer per jam, sehingga, waktu perjalanan hanya 3,5 jam.


Maskapai Ini Tolak Pasangan Pelancong Seumur Hidup karena Hina Penumpang Lain

2 hari lalu

Ilustrasi pesawat. Sumber: getty images/mirror.co.uk
Maskapai Ini Tolak Pasangan Pelancong Seumur Hidup karena Hina Penumpang Lain

Maskapai itu tidak menoleransi perilaku apa pun yang melanggar peraturan keselamatan penerbangan atau tidak menghormati hak-hak penumpang pesawat lain