TEMPO.CO, Jakarta - Bakal Calon Gubernur Jakarta Anies Baswedan, menanggapi penilaian bahwa dirinya maju Pilgub 2024 sebagai lompatan untuk maju di Pilpres 2029. Anies diketahui baru saja menyatakan kesiapannya untuk maju Pilkada DKI Jakarta sebagai calon petahana pada Jumat, 14 Juni 2024.
Sebelumnya, Anies adalah mantan calon presiden yang ikut bertarung di Pilpres 2024. Dia berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presidennya.
Namun, duet Anies-Muhaimin kalah dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menjadi presiden dan wakil presiden terpilih.
Setelah resmi dinyatakan kalah Pilpres, Anies tidak langsung mendeklarasikan dirinya akan kembali maju di Pilkada Jakarta. Anies baru menyatakan bakal maju kembali di ibu kota sekitar satu setengah bulan setelah penetapan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 24 April 2024.
Kini, setelah menyatakan bakal ikut pencalonan gubernur untuk periode keduanya, Anies tak sepakat dengan sebutan bahwa dia maju untuk mendapatkan modal sebagai calon presiden di Pilpres selanjutnya pada 2029. “Sekarang masih tahun berapa?” kata Anies di Kuningan, Jakarta Selatan pada Ahad, 16 Juni 2024.
Anies berujar pembahasan soal Pilpres 2029 terlalu dini jika dilakukan sekarang. “Satu-satu, satu-satu,” ucap mantan Menteri Pendidikan itu.
Sebelumnya, peneliti politik senior Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Siti Zuhro, Anies kembali membidik kursi Gubernur Jakarta di Pilgub 2024 sebagai modal untuk kembali ikut pemilu presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2029.
Dalam perspektif politikus, dia menilai Anies memanfaatkan kesempatan yang ada tersebut demi mempertahankan pamornya dalam beberapa tahun mendatang. Sebab, jika tidak muncul ke permukaan, menurutnya publik bisa saja melupakannya.
"Kalau sudah tidak menjabat dan sebagainya, mungkin dilupakan. Selain itu, Anies kan bukan ketua umum partai politik, dia kan perseorangan," kata Siti Zuhro saat dihubungi dari Jakarta pada Jumat, 14 Juni 2024 seperti dikutip Antara.
Dia juga berpendapat Jakarta akan tetap menjadi barometer politik nasional dalam beberapa waktu ke depan walaupun ibu kota telah berpindah ke Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Pilihan Editor: Anies Baswedan, JK, dan Sandi Nonton Bareng Film Lafran