TEMPO.CO, Jakarta - Pada 30 Mei 2024, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengumumkan 9 anggota panitia seleksi atau Pansel KPK yang telah disetujui Presiden Jokowi melalui Keputusan Presiden tentang Panitia Seleksi Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK.
"Pak Presiden menetapkan ketuanya adalah Muhammad Yusuf Ateh, beliau Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Wakil ketuanya Arif Satria, rektor IPB sekaligus ketua ormas besar ya”, ujar Pratikno, pada 30 Mei 2024.
Arif sudah dihubungi pihak istana satu hari sebelum perilisan 11 nama yang masuk penjaringan calon anggota Pansel KPK, yaitu pada 16 Mei 2024. Menurut sumber Tempo, Arif bertanya tentang kelayakannya untuk masuk penjaringan anggota tersebut. Lalu, pihak istana menjawab, Arif layak.
“Arif tak berani menolak. Jadi di-iya-kan saja," tutur sumber, pada 30 Mei 2024.
Selama berkarier, Arif memulai perjalanannya menjadi akademisi. Ia lahir pada 17 September 1971, di Pekalongan, Jawa Tengah. Selama menempuh pendidikan sekolah, ia menjadi siswa berprestasi dan siswa teladan 1 tingkat SMP 1986 serta tingkat SMA 1989. Selain itu, ia juga aktif berorganisasi yang pernah dipilih menjadi ketua OSIS ketika SMP.
Setelah lulus SMA pada 1990, Arif melanjutkan pendidikan tinggi di jurusan Sosial Ekonomi Pertanian IPB melalui jalur undangan. Saat kuliah, ia juga aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan, seperti Presidium Senat Mahasiswa IPB, National Director, dan pendiri International Association of Student in Agricultural and Related Science Indonesia.
Setelah itu, Arif melanjutkan pendidikan magister di IPB dengan jurusan Sosiologi Pedesaan yang lulus pada 1999. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan jenjang doktor di Kagoshima University, Jepang, Departemen Ilmu Sosial Kelautan yang lulus pada 2006.
Arif juga aktif mengikuti organisasi internasional, yaitu OrganisasiFisheries Center, University of British Columbia, Kanada pada 2004dan Lab. of International Marine Policy, Kagoshima University, Jepang pada 2000.
Selain menjabat sebagai Wakil Pansel KPK, saat ini, Arif juga sedang menduduki posisi sebagai Rektor IPB pada periode keduanya. Selain itu, ia juga pernah menduduki jabatan lain di IPB, seperti Direktur Riset dan Kajian Strategis IPB (2008-2010), Sekretaris Bagian Kependudukan, Kajian Agraria dan Ekologi Politik, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan masyarakat IPB (2007-2010), dan Sekretaris Rektor IPB (1996-1997).
Arif Satria pernah menduduki jabatan strategis di luar IPB, antara lain Komisaris Utama PTPN Holding, Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2012-2019, Anggota Dewan Pengawas Perum Perikanan Indonesia (2013-2017), dan Tim Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan (2001-2002).
Arif juga pernah menjadi Ketua Forum Rektor Indonesia pada 2020 dan delegasi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Bumi Rio +20 yang diselenggarakan PBB di Brasil pada 2012.
Berdasarkan ipb.ac.id, berkat kemampuannya berkarier, Wakil Pansel KPK ini, Arif Satria meraih penghargaan internasional dan nasional sebagai berikut, yaitu:
- Dosen Berprestasi III IPB dalam Penghargaan dari Rektor IPB pada 2007
- Juara Satu JIFRS Yamamoto Prize on Yamamoto Award for the Best Paper International Institute for Fisheries Economics and Trade Conference pada 2008
- Satyalancana 10 tahun pada 2013IklanScroll Untuk Melanjutkan
- Penghargaan sebagai Akademisi yang Mendukung Pengembangan SDM Perikanan dan Penyuluhan Perikanan 2013 dari Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia.
RACHEL FARAHDIBA R | RIRI RAHAYU | HENDRIK YAPUTRA | ANNISA FEBIOLA
Pilihan Editor: Cerita Arif Satria Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Pansel KPK