Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Politikus PDIP Sebut Ada Upaya Menjegal Supian Suri Maju Pilkada Depok

image-gnews
Pengurus DPC PDIP Depok bersama calon Wali Kota Depok Supian Suri (ketiga dari kiri) usai konsolidasi di kawasan Cipayung, Sabtu, 1 Juni 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Pengurus DPC PDIP Depok bersama calon Wali Kota Depok Supian Suri (ketiga dari kiri) usai konsolidasi di kawasan Cipayung, Sabtu, 1 Juni 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Sekretaris DPC PDIP Depok Ikravani Hilman menuding ada upaya menjegal birokrat maju di Pilkada Depok 2024.

Diketahui, Sekretaris Daerah Kota Depolk Supian Suri dipermasalahkan bahkan dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) karena masih berstatus ASN saat berkomunikasi dengan parpol untuk maju di Pilkada. Bahkan pengajuan Cuti diluar Tanggungan belum disetujui.

"Jawaban jujur ya dari saya, ya sebagai PDI Perjuangan tidak merepresentasikan Pak SS (Supian Suri) beliau punya jawaban sendiri, tapi bagi saya itu dikerjain aja itu. Itu mengada-ngada karena yang Sekda yang maju di Jawa Barat gak cuma Supian Suri," kata Ikra, di kawasan Cipayung, Sabtu, 1 Juni 2024.

Menurut Ikra, di daerah lain bahkan lebih vulgar yang jauh-jauh hari sudah menyatakan maju sebagai calon wali kota dan hal itu tidak dipermasalahkan.

"Nggak ada cuma di Depok aja Supian mau maju di usik-usik," tutur Ikra.

Ikra yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Depok mengungkapkan baru kali ini ada calon wali kota mendapat tantangan, cobaan, intimidasi dan sebagainya yang paling keras dari semua calon di kota yang pernah ia dampingi.

"Saya tidak melihat ini kepanikan, saya melihat tanda-tanda kita bakal menang. Bahwa mereka panik takut, kalau itu urusan mereka ya kan, tapi dari situ saya menangkap bahwa giliran kita akan menang," tegas Ikra.

"Saya kira soal CLTN toh sudah diajukan. Mau gugat, mau apa nggak ada masalah orang dia belum nyalon," imbuhnya.

Ikra menilai Supian Suri dipaksa mundur, padahal Undang-undang tidak mewajibkan dia mundur sekarang. Bahkan, kata dia, ketika mundur tidak diproses, tetapi semua fasilitas dicabut.

"Hari ini kalau ditanya siapa Sekda Kota Depok ya masih Supian Suri, karena belum ada satupun surat yang menyatakan bahwa beliau diberhentikan dan digantikan dengan yang lain. Maka selama itu belum ada harusnya statusnya tetap Sekda. Semua hak dan kewajibannya tetap melekat pada jabatannya ya kalau mau percepat dong, Saya kira Pak Idris (Wali Kota Depok Mohammad Idris) takut kalah," katanya.

Sementara itu, Supian Suri mengatakan sudah menanyakan Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Depok Rahman Pujiarto terkait  CLTN yang ia ajukan.

"Saya bilang CLTN saya udah turun apa belum, ya sejatinya saya belum terima nih, artinya kalau saya belum terima otomatis seharusnya saya belum belum bisa berhenti," kata Supian Suri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Supian Suri melanjutkan, informasi yang ia terima dari bagian protokol, dirinya sudah tidak boleh mendapat fasilitas ajudan dan yang lainnya, dia pun tidak mempermasalahkan.

Kemudian bukan hanya CLTN, tetapi ada lagi surat untuk pengajuan pemberhentian Supian Suri untuk eselon 2.

"Jadi ada dua surat CLTN dan plus surat pemberhentian sebagai Sekda, 2 surat ini belum saya belum terima, ya saya masih menjabat sebagai Sekda," terang Supian Suri.

Karena sesuai PKPU, lanjut Supian Suri, ia harus berhenti setelah ditetapkan sebagai calon wali kota, tidak harus dari jauh-jauh hari.

"Makanya teman-teman dari Sekda kota dan kabupaten telepon saya kenapa pakai CLTN segala, saya bilang apa-apa saya ikuti," tuturnya.

Hal ini menurut Supian Suri juga untuk meyakinkan partai bahwa dirinya serius mengikuti Pilkada 2024 dan ketika harus mundur dari jabatan sekda pun ia lakoni.

"Enggak apa-apa saya ikuti, mau ketentuan yang memang diharuskan buat saya yang katanya memang harus melalui proses CLTN, Jadi mungkin kalau dilihat nanti berhasil Saya satu-satunya calon dari birokrat yang mengajukan CLTN paling awal dibanding yang lain. Yang lain belum pernah ada ngajuin CLTN," ucap Supian Suri.

Sekedar informasi, Wali Kota Depok Mohammad Idris yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar PKS bersama dewan pakar PKS lainnya menyatakan mendukung dan akan berjuang memenangkan Imam Budi Hartono di Pilkada 2024. Sekretaris Umum DPD PKS Depok Hermanto menolak berkomentar atas tudingan PDIP. "No comment," dalam pesan singkatnya Sabtu 1 Juni 2024. 


Pilihan Editor: Alasan Satpol PP Copot Spanduk Bakal Calon Wali Kota Depok Supian Suri

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kapolda Jateng Enggan Salami Andika Perkasa, Politikus PDIP Anggap Upaya Merendahkan

6 jam lalu

Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa (paling kiri) dan Hendrar Prihadi (paling kanan) hadir di Kantor DPC PDIP Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin, 9 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Kapolda Jateng Enggan Salami Andika Perkasa, Politikus PDIP Anggap Upaya Merendahkan

Keengganan Kapolda dan Pj gubernur Jawa Tengah bersalaman dengan Andika Perkasa itu viral di media sosial.


Viral Kritik Nurul Ghufron di Acara Lemhanas, Tia Rahmania Mengklaim Saat Itu Masih Caleg Terpilih DPR RI

8 jam lalu

Caleg terpilih PDIP Tia Rahmania yang diganti dengan Bonnie Triyana. Foto: Instagram @tiarahmania_bantenofficial
Viral Kritik Nurul Ghufron di Acara Lemhanas, Tia Rahmania Mengklaim Saat Itu Masih Caleg Terpilih DPR RI

Video Tia Rahmania mengkritik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di acara Lemhanas viral. Setelah itu ia dikabarkan dipecat dari PDIP.


Soal Kans PDIP Tempatkan Kader di Kabinet Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

8 jam lalu

Ketua DPR Puan Maharani (kedua kiri), Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (kedua kanan), Ketua KPU Mochammad Afifuddin (kiri) dan Plt. Gubernur Lemhannas Letjen TNI Eko Margiyono (kanan) berfoto bersama calon anggota dewan terpilih saat menghadiri pembukaan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Calon Anggota DPR dan DPD RI Terpilih Periode 2024-2029 di Jakarta, Sabtu 21 September 2024. Sebanyak 580 calon anggota DPR terpilih dan 152 calon anggota DPD terpilih mengikuti pemantapan nilai kebangsaan yang diselenggarakan KPU bersama Lemhannas menjelang pelantikan pada 1 Oktober 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Soal Kans PDIP Tempatkan Kader di Kabinet Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

Puan Maharani mengatakan, komunikasi antara PDIP dengan Prabowo Subianto selama ini terjalin dengan baik.


Penjelasan Bawaslu Banten Tentang Kasus Tia Rahmania

9 jam lalu

Caleg terpilih PDIP Tia Rahmania yang diganti dengan Bonnie Triyana. Foto: Instagram @tiarahmania_bantenofficial
Penjelasan Bawaslu Banten Tentang Kasus Tia Rahmania

Bawaslu Banten menyatakan Tia Rahmania tidak terbukti melakukan penggelembungan suara. Tapi sejumlah PPK terbukti mengubah hasil suara pemilu.


PDIP dan PKB Ganti Anggota DPR Terpilih

10 jam lalu

Partai politik menggunakan berbagai cara untuk mengganti calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2024-2029 terpilih. Bagaimana proses penggantian caleg terpilih tersebut?
PDIP dan PKB Ganti Anggota DPR Terpilih

Di PDIP, kerabat Megawati Soekarnoputri hendak diloloskan menjadi anggota DPR. Di PKB, lima anggota DPR terpilih diganti.


Tia Rahmania Datangi Bareskrim Setelah Dipecat PDIP dan Batal Jadi Caleg Terpilih DPR RI

11 jam lalu

Caleg terpilih PDIP Tia Rahmania yang diganti dengan Bonnie Triyana. Foto: Instagram @tiarahmania_bantenofficial
Tia Rahmania Datangi Bareskrim Setelah Dipecat PDIP dan Batal Jadi Caleg Terpilih DPR RI

Tia Rahmania yang dipecat PDIP yang membuat dia gagal jadi caleg terpilih DPR RI mendatangi Bareskrim untuk berkonsultasi.


Pro-Kontra Penghapusan Nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998

11 jam lalu

Mantan Presiden Soeharto, menaiki motor gede. istimewa
Pro-Kontra Penghapusan Nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998

Beberapa pihak menanggapi keputusan MPR yang menghapus nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998. Ini pro dan kontranya.


Legislator PDIP Ungkap Penyebab Maraknya Kriminalisasi Pembela HAM

12 jam lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan dihentikannya kekerasan Israel di Jalur Gaza. TEMPO/Subekti.
Legislator PDIP Ungkap Penyebab Maraknya Kriminalisasi Pembela HAM

Pembela HAM kerap menjadi sasaran kriminalisasi. Ada kekosongan hukum, khususnya dalam perlindungan pembela HAM.


Anies Baswedan Bagikan Visi dan Misi Kendati Tak Maju Pilkada Jakarta, Berikut 18 Program Anies

12 jam lalu

Anies Baswedan berfoto bersama warga saat Car Free Day, di Jakarta, Minggu, 4 Agustus 2024. Sebelumnya, Anies dan istrinya menaiki MRT dari Lebak Bulus ke Dukuh Atas. TEMPO/Ilham Baliandra
Anies Baswedan Bagikan Visi dan Misi Kendati Tak Maju Pilkada Jakarta, Berikut 18 Program Anies

Kendati tak maju di Pilkada Jakarta, Anies Baswedan ternyata telah menyusun visi dan misi serta program untuk Jakarta. Ini rilisnya.


Puan Maharani Sebut Lokasi Pertemuan Megawati-Prabowo Tak Jadi Soal

12 jam lalu

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pidato HUT DPR dan laporan kinerja tahun 2023-2024 dalam Rapat Paripurna Khusus Masa Persidangan I tahun 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2024. Rapat Paripurna Khusus tersebut beragendakan pidato Ketua DPR RI dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 DPR RI dan penyampaian Laporan Kinerja DPR RI tahun sidang 2023-2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Puan Maharani Sebut Lokasi Pertemuan Megawati-Prabowo Tak Jadi Soal

Puan menyebut bahwa Megawati dan Prabowo tetap dalam komunikasi yang intensif