TEMPO.CO, Jakarta - TNI membantah mengusir pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madi, Paniai Timur, Kabupaten Paniai Papua. Kepala Penerangan Daerah Militer atau Kapendam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Inf, Candra Kurniawan, mengatakan, informasi itu merupakan hoaks.
"Berita yang menyebar itu hoaks," kata Candra dalam keterangan tertulis, Ahad, 26 Mei 2024.
Candra mengatakan, aparat TNI dari Yonif 527 justru saat ini membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai. Pengamanan dilakukan karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat alias TPNPB akan membakar RSUD tersebut.
"Bahkan aparat TNI hadir di RSUD Madi atas permintaan dari Tim Medis karena merasa terancam dari aksi OPM," kata Candra.
Di media sosial, ada pula video yang memperlihatkan RSUD ditutup dengan cara dipalang. Lalu, beredar kabar pasien anak-anak tidak diperhatikan. Mereka bahkan diminta untuk dicarikan rumah sakit lain.
Candra mengatakan, telah mengkonfirmasi ke pihak RSUD. RSUD menjelaskan pihaknya menutup pintu dengan memalang karena kunci pintu rusak. Mereka takut obat-obatan dan alat medis hilang.
Soal pasien anak yang tidak diperhatikan, menurut Candra, hal itu karena RSUD Madi tidak memiliki dokter spesialis anak sehingga pasien anak-anak saat ini dialihkan ke RS Deiyai. "Jadi sekarang sudah jelas bahwa TNI tidak pernah mengusir pasien," kata Candra.
Sebelumnya dikabarkan TNI-Polri mengusir pasien RSUD Madi Paniai. Salah satu warga yang mengetahui informasi tersebut, Wim Bone Kogoya, mengatakan bahwa sejak dua hari lalu, Jumat, 24 Mei 2024, aparat TNI-Polri sudah mendesak pasien meninggalkan rumah sakit. "RSUD Paniai (dipaksa) dikosongkan. Pasien semua dibawa keluar dan rumah sakit dikuasai TNI-Polri," kata Wim melalui aplikasi perpesanan pada Ahad, 26 Mei 2024.
Sebelumnya, konflik bersenjata terjadi di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah yang berlangsung pada 21 Mei dan 22 Mei 2024. Berdasarkan keterangan polisi, peristiwa TPNPB-OPM membakar 12 bilik kios di Paniai terjadi pada Selasa tengah malam, pukul 00.15 WIT.
Kelompok itu juga membakar gedung sekolah Pendidikan Anak Usia Dini, sekolah dasar, Sekolah Menegah Pertama YPPGI Kepas Kopo pada Rabu, 22 Mei lalu, pukul 02.55 WIT.
IKHSAN RELIUBUN
Pilihan Editor: TNI-Polri Diduga Desak Pasien Kosongkan RSUD Paniai