Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Susunan Kabinet Reformasi Pembangunan BJ Habibie Setelah Soeharto Lengser, 36 Menteri Menjabat 1 Tahun

image-gnews
Presiden BJ Habibie saat sidang umum Tahun 1999 di Gedng MPR/DPR. BJ Habibie menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998. Dok.TEMPO/ROBIN ONG
Presiden BJ Habibie saat sidang umum Tahun 1999 di Gedng MPR/DPR. BJ Habibie menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998. Dok.TEMPO/ROBIN ONG
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Orde Baru runtuh ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998, tampuk kekuasaan kemudian dioper kepada Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie. Tugas berat memoles wajah baru reformasi kudu segera direalisasikan. Namun, Soeharto tak mewariskan susunan kabinetnya untuk membantu BJ Habibie. Menteri-menteri Soeharto buyar jelang lengsernya Presiden Kedua RI itu.

Di sisi lain Habibie diwarisi kondisi keadaan negara kacau balau pasca Soeharto lengser. Kala itu marak timbul kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh wilayah Indonesia. BJ Habibie gerak cepat. Keesokan harinya, 22 Mei 1998, susunan baru para pembantu presiden pun diumumkan, Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet ini mulai bekerja sejak 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999. 

Walau masa kerja Kabinet Reformasi Pembangunan terbilang singkat, 1 tahun 5 bulan, mereka berhasil merampungkan banyak pekerjaan rumah. Antara lain mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Kemudian membebaskan para tahanan politik, serta mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.

Kabinet Reformasi Pembangunan pengganti Kabinet Pembangunan VII ini terdiri dari sejumlah menteri koordinator, sejumlah menteri pemimpin departemen, sejumlah menteri negara, Sekretaris Negara, dan Jaksa Agung. Total anggota kabinet pemerintahan Indonesia ke-36 ini adalah 36 orang yang terdiri dari koalisi partai politik, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), maupun independen.

Adapun tugas pokok kabinet ini yaitu menyiapkan proses reformasi di bidang politik untuk memperbarui berbagai perundangan dalam rangka lebih meningkatkan kualitas kehidupan berpolitik sebagaimana diamanatkan GBHN. Lalu di bidang hukum, meninjau kembali undang-undang subversi. Serta di bidang ekonomi mempercepat penyelesaian undang-undang yang menghilangkan praktek monopoli dan persaingan tidak sehat.

36 anggota Kabinet Reformasi Pembangunan:

1. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, dijabat oleh Feisal Tanjung, dari ABRI sejak 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

2. Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, dijabat Ginandjar Kartasasmita dari Partai Golkar antara 23 Mei 1998 sampai 27 September 1999. Ginandjar lalu digantikan oleh Hartarto Sastrosoenarto juga dari Partai Golkar sebagai pelaksana tugas antara 1 Oktober 1999 sampai 20 Oktober 1999.

3. Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara, dijabat Hartarto Sastrosoenarto dari Partai Golkar antara 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

4. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan, dijabat Haryono Suyono dari Partai Golkar antara 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

5. Menteri Dalam Negeri, dijabat Syarwan Hamid dari ABRI antara 23 Mei 1998 hingga 27 September 1999. Syarwan lalu digantikan Feisal Tanjung sebagai pelaksana tugas antara 1 Oktober 1999 hingga 20 Oktober 1999.

6. Menteri Luar Negeri, dijabat Ali Alatas dari Partai Golkar antara 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

7. Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI, dijabat oleh Wiranto sejak 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

8. Menteri Kehakiman , dijabat oleh Muladi dari Partai Golkar antara 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

9. Menteri Penerangan, dijabat Yunus Yosfiah dari ABRI antara 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

10. Menteri Keuangan , dijabat Bambang Subianto dari nonpartai antara 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

11. Menteri Perindustrian dan Perdagangan, dijabat Rahardi Ramelan dari Partai Golkar sejak 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

12 Menteri Pertanian, dijabat Soleh Solahudin dari nonpartai sejak 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

13. Menteri Pertambangan dan Energi, dijabat Kuntoro Mangkusubroto dari nonpartai sejak 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

14. Menteri Kehutanan dan Perkebunan, dijabat Muslimin Nasution dari nonpartai antara 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

15. Menteri Pekerjaan Umum, dijabat Rachmadi Bambang Sumadhijo dari nonpartai antara 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

16. Menteri Perhubungan, dijabat Giri Suseno Hadihardjono dari Partai Golkar antara 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

17. Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya, dijabat Marzuki Usman dari nonpartai antara 23 Mei 1998 sampai 27 September 1999. Marzuki lalu digantikan Giri Suseno Hadihardjono dari Partai Golkar sebagai pelaksana tugas yang menjabat antara 1 Oktober 1999 hingga 20 Oktober 1999.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

18. Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah, dijabat Adi Sasono dari nonpartai antara 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

19. Menteri Tenaga Kerja, dijabat Fahmi Idris dari Partai Golkar antara 23 Mei 1998 hingga 27 September 1999. Fahmi digantikan AM Hendropriyono dari ABRI sebagai pelaksana tugas yang menjabat antara 1 Oktober 1999 sampai 20 Oktober 1999.

20. Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan, dijabat AM Hendropriyono antara 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

21. Menteri Kesehatan, dijabat Faried Anfasa Moeloek dari nonpartai antara 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

22. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dijabat Juwono Soedarsono dari nonpartai antara 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

23. Menteri Agama, dijabat Abdul Malik Fadjar dari nonpartai sejak 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

24. Menteri Sosial, dijabat Justika Baharsjah dari nonpartai antara 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

25. Menteri Negara Sekretaris Negara, dijabat Akbar Tandjung dari Partai Golkar antara 23 Mei 1998 hingga 10 Mei 1999. Akbar lalu digantikan Muladi dari Partai Golkar sebagai pelaksana tugas antara 10 Mei 1999 hingga 20 Oktober 1999.

26 Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dijabat Boediono dari nonpartai antara 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

27. Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala BPPT, dijabat Muhammad Zuhal dari nonpartai antara 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

28. Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara/Kepala Badan Pengelola BUMN, dijabat Tanri Abeng dari nonpartai sejak 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

29. Menteri Negara Pangan dan Hortikultura, dijabat A.M. Saefuddin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) antara 23 Mei 1998 hingga 27 September 1999. Saefuddin digantikan Soleh Solahudin dari nonpartai sebagai pelaksana tugas antara 1 Oktober 1999 sampai 20 Oktober 1999.

30. Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN, dijabat Ida Bagus Oka dari nonpartai sejak 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999

31. Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM, dijabat Hamzah Haz dari PPP antara 23 Mei 1998 sampai 18 Mei 1999. Hamzah digantikan Marzuki Usman selaku pelaksana tugas antara 18 Mei 1999 hingga 27 September 1999. Marzuki lalu digantikan Muhammad Zuhal dari nonpartai antara 1 Oktober 1999 sampai 20 Oktober 1999. 

32. Menteri Negara Agraria/Kepala BPN, dijabat Hasan Basri Durin dari nonpartai antara 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

33. Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman, dijabat Theo L. Sambuaga dari Partai Golkar antara 23 Mei 1998 sampai 27 September 1999. Theo digantikan Rachmadi Bambang Sumadhijo dari nonpartai sebagai pelaksana tugas sejak 1 Oktober 1999 sampai 20 Oktober 1999.

34. Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bapedal, dijabat Panangian Siregar dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) antara 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

35. Menteri Negara Peranan Wanita, dijabat Tuty Alawiyah dari nonpartai antara 23 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.

36. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga, dijabat Agung Laksono dari Partai Golkar antara 23 Mei 1998 sampai 27 September 1999. Agung digantikan Juwono Soedarsono dari nonpartai sebagai pelaksana tugas antara 1 Oktober 1999 sampai 20 Oktober 1999.

Selain 36 jabatan tersebut, ada satu jabatan setara menteri, yakni Jaksa Agung yang dijabat oleh Soedjono C. Atmonegoro antara 20 Maret 1998 sampai 15 Juni 1998. Soedjono kemudian digantikan oleh Andi Ghalib antara 17 Juni 1998 hingga 14 Juni 1999. Setelah itu, Ismudjoko dilantik sebagai pelaksana tugas antara 14 Juni 1999 hingga akhir masa Kabinet Reformasi Pembangunan, 20 Oktober 1999.

Pilihan Editor: Terobosan BJ Habibie Pasca Gantikan Soeharto: Soal Prabowo, Timor Leste, Pemisahan TNI dan Polri, Kebebasan Pers

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Alasan MPR Menghapus Nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998

10 jam lalu

Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat. wikipedia.org
Alasan MPR Menghapus Nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998

MPR mencabut nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN. Apa alasannya?


Pro-Kontra Penghapusan Nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998

12 jam lalu

Mantan Presiden Soeharto, menaiki motor gede. istimewa
Pro-Kontra Penghapusan Nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998

Beberapa pihak menanggapi keputusan MPR yang menghapus nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998. Ini pro dan kontranya.


Potensi Perubahan Nomenklatur Kementerian Kabinet Prabowo, Apa Saja?

18 jam lalu

Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 25 September 2024. Prabowo Subianto menghadiri rapat terakhir sebagai Menteri Pertahanan dengan Komisi III DPR RI periode 2019-2024 yang beragendakan pengambilan persetujuan terhadap 5 RUU kerjasama bidang Pertahanan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Potensi Perubahan Nomenklatur Kementerian Kabinet Prabowo, Apa Saja?

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco mengatakan pengubahan nomenklatur kementerian masih dinamis sampai pelantikan Prabowo pada 20 Oktober.


Doli Sebut Kewenangan Penentuan Calon Wakil Ketua DPR dari Golkar di Tangan Bahlil

19 jam lalu

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung (tengah) bersama Wakil Ketua dan Anggota Komisi II DPR RI memberikan keterangan pers capaian kinerja 2019-2024 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 26 September 2024. Komisi II DPR RI telah menyelesaikan 160 Undang - Undang selama periode 2019-2024 yang diantaranya Undang - Undang mengenai Pemilu, Reformasi Agraria, dan Penataan Tenaga non-ASN (Honorer). TEMPO/M Taufan Rengganis
Doli Sebut Kewenangan Penentuan Calon Wakil Ketua DPR dari Golkar di Tangan Bahlil

Ahmad Doli menyebut penentuan kader yang akan maju sebagai wakil ketua DPR dari Partai Golkar menjadi kewenangan Bahlil


PDIP Ungkap Respons Megawati soal Rencana Pertemuan dengan Prabowo

19 jam lalu

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya saat pengumuman calon kepala daerah gelombang ketiga di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (26/8/2024). ANTARA/HO-PDIP.
PDIP Ungkap Respons Megawati soal Rencana Pertemuan dengan Prabowo

Eriko Sotarduga mengungkap respons Megawati soal rencana pertemuannya dengan Prabowo Subianto.


Said PDIP Tegaskan Pertemuan Megawati dan Prabowo Bukan untuk Bagi-bagi Kursi Menteri

20 jam lalu

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. ANTARA
Said PDIP Tegaskan Pertemuan Megawati dan Prabowo Bukan untuk Bagi-bagi Kursi Menteri

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menegaskan bahwa pertemuan Megawati dan Prabowo bukan untuk kepentingan bagi-bagi jatah menteri


CELIOS: Empat Menteri Terkaya Kabinet Indonesia Maju Terafiliasi Bisnis Tambang

1 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membahas skema travel bubble hingga Holding BUMN Pariwisata di kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Januari 2022. Foto: Istimewa
CELIOS: Empat Menteri Terkaya Kabinet Indonesia Maju Terafiliasi Bisnis Tambang

Kekayaan yang dimiliki oleh empat menteri Kabinet Indonesia Maju setara dengan 54 persen total kekayaan seluruh menteri dalam kabinet.


Blusukan di Pancoran, Ridwan Kamil Bagikan Wafer Coklat ke Anak-anak

1 hari lalu

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil blusukan di jalan Pancoran Barat IX,Jakarta Selatan pada Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Blusukan di Pancoran, Ridwan Kamil Bagikan Wafer Coklat ke Anak-anak

Saat blusukan di Pancoran, Jakarta Selatan, Ridwan Kamil membagikan wafer coklat dan pin bertuliskan Rido ke anak-anak.


Profil dan Perjalanan Politik Awang Faroek, Eks Gubernur Kaltim yang Rumahnya Digeledah KPK

1 hari lalu

Awang Faroek Ishak. TEMPO/Lourentius EP
Profil dan Perjalanan Politik Awang Faroek, Eks Gubernur Kaltim yang Rumahnya Digeledah KPK

KPK menggeledah rumah eks Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek, di Samarinda. Berikut profil dan perjalanan politik Awang Faroek.


Prabowo Sebut Anggaran Pertahanan Indonesia Termasuk yang Terendah di Asia

2 hari lalu

Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan agenda pengambilan persetujuan terhadap lima Rancangan Undang-Undang (RUU) terkait kerja sama bidang pertahanan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2024). (ANTARA/Melalusa Susthira K.)
Prabowo Sebut Anggaran Pertahanan Indonesia Termasuk yang Terendah di Asia

Prabowo mengatakan saat ini anggaran pertahanan baru 0,89 persen terhadap Produk Domestik Bruto.