TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, merespons isu pisah jalan dengan Anies Baswedan seiring namanya masuk bursa Pilkada DKI Jakarta 2024.
Sudirman menuturkan dirinya selalu menempatkan politik sebagai suatu ikhtiar melakukan perbaikan dan melayani publik. Oleh sebab itu, dirinya tidak pernah bergerak karena agenda personal.
"Dalam hal Pilkada DK Jakarta, saya bergerak karena dorongan para tokoh dan sahabat-sahabat yang satu visi untuk menjemput amanah dari rakyat Jakarta," ucap Sudirman lewat keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Rabu, 22 Mei 2024.
Oleh sebab itu, kata dia, tak ada hubungan pisah jalan atau pecah kongsi dengan siapapun. Menurut Sudirman, yang terpenting hubungan pribadi persahabatan tetap dijaga, meski ada perbedaan.
Dia menjelaskan, urusan pemilihan presiden atau pilpres 2024 sudah selesai sejak 22 April 2024. Seperti diketahui, pada hari itu, Mahkamah Konstitusi telah mengetuk palu terhadap sengketa pilpres.
Majelis hakim konstitusi memutuskan menolak permohonan pesaing presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
"Semua yang selama ini membantu Mas Anies punya hak untuk menata langkah masing-masing," tutur Sudirman. "Jadi, tak ada istilah pecah kongsi."
Sebelumnya diberitakan, nama Sudirman Said disebut-sebut akan maju menjadi calon gubernur dari jalur independen. Sudirman direncanakan menggandeng Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri.
Namun, belakangan tim relawannya menyatakan Sudirman batal mencalonkan diri dari jalur independen. Kendati begitu, relawan Sudirman Said terus berkonsolidasi dengan partai politik.
Relawan Sudirman Said, Teguh Stiawan, menuturkan kredibilitas Sudirman tak perlu diragukan. Dia mengklaim, Sudirman adalah figur yang potensial dan pas untuk memimpin Kota Jakarta yang akan mengalami transisi fundamental.
Pilihan editor: PKS DKI Putuskan Usung Anies di Pilgub Jakarta 2024, Bagaimana Nasdem dan PKB?