TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partai berlambang kepala banteng moncong putih itu hanya mengundang figur yang memiliki spirit menegakkan demokrasi hukum pada kegiatan rapat kerja nasional atau Rakernas PDIP pekan ini.
Hasto menyampaikan hal itu saat menjawab pertanyaan wartawan perihal diundang atau tidaknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada rakernas tersebut.
“Tentang yang diundang adalah mereka-mereka yang memiliki spirit di dalam menegakkan demokrasi hukum, menegakkan negara hukum, menegakkan demokrasi yang berkedaulatan rakyat,” kata Hasto di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2024.
Ia berujar PDIP merupakan partai politik yang memiliki pijakan kuat terhadap sejarah. PDIP, kata dia, juga bertekad mewariskan perjuangan demokrasi yang berkedaulatan rakyat.
Rakernas V PDIP mengangkat tema Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang dengan sub-tema Kekuatan Kesatuan Rakyat, Jalan Kebenaran Yang Berjaya. Menurut Hasto, rakernas tersebut dilaksanakan dalam momentum melawan sisi gelap kekuasaan.
“Itu terekam kuat di dalam memori publik, terekam kuat dari apa yang disuarakan oleh para tokoh civil society, para guru besar, para ahli hukum, dan para seniman bahkan budayawan yang juga menyimpulkan bahwa Pemilu 2024 merupakan pemilu yang paling brutal dalam sejarah demokrasi Indonesia,” kata dia.
Atas dasar itulah, kata Hasto, PDIP hanya mengundang figur yang memiliki semangat dalam menjaga penegakan hukum dan demokrasi yang berdaulat kepada rakyat.
Rakernas V PDIP akan dilaksanakan di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta pada Jumat, 24 Mei hingga Ahad, 26 Mei 2024. Menurut dia sebanyak 4.858 peserta direncanakan hadir dalam rakernas tersebut.
Peserta rakernas terdiri dari fungsionaris dewan pimpinan pusat; ketua, sekretaris, bendahara dewan pimpinan daerah dan dewan pimpinan cabang; anggota DPR; badan dan sayap partai; ketua, sekretaris, bendahara DPLN dari 16 negara; anggota DPRD provinsi, kabupaten/ kota; kepala dan wakil kepala daerah dari PDIP; serta calon anggota DPR terpilih Pemilu 2024 non-inkumben.
Diudang tidaknya Presiden Jokowi pada Rakernas PDIP sempat menjadi pembicaraan politik pada pekan lalu karena tak harmonisnya hubungan dua belah pihak pascapilpres. Pada Kamis, 16 Mei 2024 lalu Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat mengatakan partainya tak mengundang Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Tapi yang jelas presiden dan wakil presiden tak diundang,Kenapa? Karena beliau sudah sangat sibuk," ujar mantan Wali Kota Blitar itu “Jadi, ini hanya untuk internal PDI Perjuangan saja, pesertanya internal.”
Ucapan Djarot pun ditanggapi oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. Ia membantah presiden menyibukkan diri sehingga menjadi alasan tidak diundang ke Rakernas PDIP. Ngabalin mengatakan bahwa Jokowi memang memiliki jadwal seabrek, termasuk kunjungan kerja ke sejumlah daerah.
"Kalau tahu ada yang cegat saya, saya bisa ambil jadwal Presiden biar bisa dilihat itu seabrek-abrek tuh jadwal, termasuk tadi juga dari Sulawesi Selatan, Pontianak, dan Aceh," kata Ngabalin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 17 Mei 2024.
Menurut Ngabalin PDIP memiliki kewenangan dan keputusan internal untuk tidak mengundang Jokowi. Meski demikian, dia membantah ada pernyataan Presiden Jokowi yang menyibukkan diri.
"Ya, namanya juga Presiden, jadwalnya begitu padat. Kalau ada yang menyinggung Presiden menyibukkan diri, namanya Presiden seabrek-abrek jadwalnya," kata Ngabalin.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak mau banyak berkomentar mengenai keputusan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tidak mengundangnya ke rapat kerja nasional alias rakernas. Jokowi meminta wartawan sebaiknya menanyakan langsung ke PDI Perjuangan kenapa dia tidak diundang.
“Ditanyakan ke yang mengundang. Jangan ke saya,” kata Jokowi di posko pengungsian Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa, 23 Mei 2024, dilihat dari keterangan video.
DANIEL A. FAJRI | HENDRIK YAPUTRA | ANTARA
Pilihan Editor: Megawati Akan Sampaikan Pidato Politik di Rakernas V PDI Perjuangan